Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 02 September 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Kasus ibu tiri bunuh anak sambung di Pontianak masih hangat diperbincangkan. Satu fakta baru terkait IF (24 tahun) ibu tiri yang tega membunuh Nizam (6 tahun) pun terungkap. Ternyata sebelum korban meninggal dan dimasukan dalam karung, IF sempat menghubungi seorang dukun.
Fakta itu diungkapkan oleh ibu kandung Nizam, Tiwi dalam podcast milik artis Denny Sumargo, yang diunggah pada Minggu (01/09/2024).
“Kemarin saya menyerahkan bukti tambahan, ada percakapan tersangka dengan dukun. Jadi pada saat (Nizam) sudah collapse itu, dia (tersangka) menghubungi dukun. Jadi si tersangka menghubungi dukun untuk meminta saran untuk bagaimana Nizam ini," ujar Tiwi, ibu kandung Nizam dalam podcast tersebut.
Tersangka yang diduga panik karena menyadari kondisi Nizam yang semakin melemah, lantas mencoba meminta saran dari dukun tersebut. Untungnya percakapan tersebut sempat direkam oleh sang dukun.
“Jadi tersangka nanya ini gimana kalau misalnya Nizam ini kayak gini? Si dukun ini sudah tahu kalau ini namanya pembunuhan," jelas Tiwi.
Berdasarkan penjelasan Tiwi, tersangka ternyata telah sempat menyampaikan sejumlah kronologi penganiayaan yang dilakukannya kepada dukun tersebut. Namun mengetahui hal tersebut, sang dukun lantas memintanya untuk melapor ke pihak berwajib.
“Silahkan kamu laporkan ke polisi, laporkan ke RT untuk diproses lebih lanjut," ujar dukun yang ditirukan oleh Tiwi.
Namun tersangka diketahui tak menggubris saran dari sang dukun, sehingga akhirnya memasukan bocah malang yang telah meregang nyawa tersebut ke dalam karung dan mengikatnya.
Terkait kasus ini, kedua orang tua kandung Nizam berharap, tersangka dapat dijerat dengan hukuman berat hingga hukuman mati, karena menduga sebagai pembunuhan berencana. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Kasus ibu tiri bunuh anak sambung di Pontianak masih hangat diperbincangkan. Satu fakta baru terkait IF (24 tahun) ibu tiri yang tega membunuh Nizam (6 tahun) pun terungkap. Ternyata sebelum korban meninggal dan dimasukan dalam karung, IF sempat menghubungi seorang dukun.
Fakta itu diungkapkan oleh ibu kandung Nizam, Tiwi dalam podcast milik artis Denny Sumargo, yang diunggah pada Minggu (01/09/2024).
“Kemarin saya menyerahkan bukti tambahan, ada percakapan tersangka dengan dukun. Jadi pada saat (Nizam) sudah collapse itu, dia (tersangka) menghubungi dukun. Jadi si tersangka menghubungi dukun untuk meminta saran untuk bagaimana Nizam ini," ujar Tiwi, ibu kandung Nizam dalam podcast tersebut.
Tersangka yang diduga panik karena menyadari kondisi Nizam yang semakin melemah, lantas mencoba meminta saran dari dukun tersebut. Untungnya percakapan tersebut sempat direkam oleh sang dukun.
“Jadi tersangka nanya ini gimana kalau misalnya Nizam ini kayak gini? Si dukun ini sudah tahu kalau ini namanya pembunuhan," jelas Tiwi.
Berdasarkan penjelasan Tiwi, tersangka ternyata telah sempat menyampaikan sejumlah kronologi penganiayaan yang dilakukannya kepada dukun tersebut. Namun mengetahui hal tersebut, sang dukun lantas memintanya untuk melapor ke pihak berwajib.
“Silahkan kamu laporkan ke polisi, laporkan ke RT untuk diproses lebih lanjut," ujar dukun yang ditirukan oleh Tiwi.
Namun tersangka diketahui tak menggubris saran dari sang dukun, sehingga akhirnya memasukan bocah malang yang telah meregang nyawa tersebut ke dalam karung dan mengikatnya.
Terkait kasus ini, kedua orang tua kandung Nizam berharap, tersangka dapat dijerat dengan hukuman berat hingga hukuman mati, karena menduga sebagai pembunuhan berencana. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini