Gara-gara Jajan di Luar, Oknum Guru di Pontianak Diduga Paksa Siswa Cium dan Makan Kotoran Kucing

KalbarOnline, Pontianak – Viral seorang oknum guru di Pontianak diduga menyuruh sejumlah siswa untuk mencium aroma dan memakan kotoran kucing. Perintah itu diserukan oknum guru tersebut sebagai hukuman akibat siswa jajan di luar lingkungan sekolah.

Kabar itu beredar di sosial media usai seorang wali siswa mendatangi oknum guru tersebut karena tak terima atas hukuman yang diberikan oleh sang guru.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

“Kenapa gak suruh bapak yang cium kotoran tadi pak? Iya gimana rasanya adik saya, gitu juga dia,” ujar seorang wali siswa dalam unggahan akun informasi di Instagram @gosippontianak pada Kamis (05/09/2024).

Tak hanya meminta para siswa untuk mencium aroma kotoran kucing, oknum guru tersebut bahkan memberikan pilihan kepada para siswa untuk memakan kotoran kucing tersebut.

Baca Juga :  Respon Cepat Disdikbud Kalbar Sikapi Kasus Kekerasan Murid di SMA Taruna Bumi Khatulistiwa

Kabar tersebut lantas viral dan menarik perhatian publik, tak sedikit netizen turut dibuat geram dengan aksi oknum guru tersebut.

Menanggapi kejadian tersebut, Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengungkapkan tengah memastikan kabar tersebut dan telah meminta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak untuk menelusuri informasi yang beredar itu.

“Berita ini sudah saya tindaklanjuti dengan meminta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak untuk turun ke sekolah yang diduga tersebut untuk mengecek kebenarannya,” kata Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, Jumat (06/09/2024).

Baca Juga :  Hadiri Resepsi Kenegaraan, Sutarmidji Ajak Masyarakat Berdoa Indonesia Terus Maju dan Kondusif di Tahun Politik

Menurut Ani, kabar yang ia terima dari Kadis Pendidikan Kota Pontianak, kejadian ini terjadi bukan di SDN melainkan di MTs, yang pembinaannya di bawah naungan Kemenag Kota Pontianak.

Ia juga menegaskan, jika kabar itu benar terjadi dan bersalah, maka dipastikan oknum guru tersebut akan mendapatkan penindakan lanjutan.

“Kalau benar, ini bisa diberikan hukuman disiplin,” tegas Ani. (Lid)

Comment