Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 16 September 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat melakukan razia layangan, setelah sebelumnya viral di media sosial seorang pengendara motor menjadi korban layangan saat melintas di Jalan Tanjung Raya beberapa waktu lalu.
Kasat Pol PP Pontianak, Ahmad Sudiantoro mengungkapkan, bahwa aktivitas permainan layangan telah dilarang berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Pontianak Nomor 19 Tahun 2021.
Pelanggaran terhadap perda ini dapat dikenai sanksi berupa pembebanan biaya paksaan hukum sebesar Rp 500.000, dan/atau sanksi administrasi berupa penahanan kartu identitas. Pelaku juga dapat dihadapkan pada ancaman pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda Rp 50 juta.
“Tali gelasan atau kawat yang digunakan dalam layangan dapat membahayakan pengendara sepeda motor, bahkan mengakibatkan kecelakaan serius hingga merenggut nyawa," jelasnya, Senin (16/09/2024).
Pada Sabtu (14/09/2024) kemarin, Satpol PP Kota Pontianak melakukan penertiban layangan di enam titik lokasi di Pontianak. Dari penertiban tersebut, petugas gabungan berhasil mengamankan 18 layangan dan 8 gelondongan tali layangan.
Ahmad menegaskan bahwa Satpol PP akan terus meningkatkan upaya pencegahan dan penegakan hukum terkait aktivitas layangan berbahaya demi keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Pontianak.
“Kami berharap kesadaran masyarakat terhadap bahaya ini dapat meningkat," tambahnya.
Satpol PP tidak hanya melakukan penindakan hukum, tetapi juga melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya layangan melalui berbagai forum, termasuk RT/RW dan tokoh masyarakat setempat. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat melakukan razia layangan, setelah sebelumnya viral di media sosial seorang pengendara motor menjadi korban layangan saat melintas di Jalan Tanjung Raya beberapa waktu lalu.
Kasat Pol PP Pontianak, Ahmad Sudiantoro mengungkapkan, bahwa aktivitas permainan layangan telah dilarang berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Pontianak Nomor 19 Tahun 2021.
Pelanggaran terhadap perda ini dapat dikenai sanksi berupa pembebanan biaya paksaan hukum sebesar Rp 500.000, dan/atau sanksi administrasi berupa penahanan kartu identitas. Pelaku juga dapat dihadapkan pada ancaman pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda Rp 50 juta.
“Tali gelasan atau kawat yang digunakan dalam layangan dapat membahayakan pengendara sepeda motor, bahkan mengakibatkan kecelakaan serius hingga merenggut nyawa," jelasnya, Senin (16/09/2024).
Pada Sabtu (14/09/2024) kemarin, Satpol PP Kota Pontianak melakukan penertiban layangan di enam titik lokasi di Pontianak. Dari penertiban tersebut, petugas gabungan berhasil mengamankan 18 layangan dan 8 gelondongan tali layangan.
Ahmad menegaskan bahwa Satpol PP akan terus meningkatkan upaya pencegahan dan penegakan hukum terkait aktivitas layangan berbahaya demi keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Pontianak.
“Kami berharap kesadaran masyarakat terhadap bahaya ini dapat meningkat," tambahnya.
Satpol PP tidak hanya melakukan penindakan hukum, tetapi juga melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya layangan melalui berbagai forum, termasuk RT/RW dan tokoh masyarakat setempat. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini