Produksi Menurun, Pemkot Pontianak Dorong Petani Galakkan Budidaya Lidah Buaya

KalbarOnline, Pontianak– Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak kembali menggalakkan penanaman lidah buaya bagi petani lokal.

Komitmen itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai membuka Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Lidah Buaya di UPTD Agribisnis, Jalan Budi Utomo, Rabu (30/10/2024).

IKLANHARJADPONTIANAK

“Kita akan mengembalikan tanaman unggulan Kota Pontianak ini supaya masyarakat mau menanam lidah buaya sehingga menjadi ciri khas kota ini,” ujarnya.

Upaya lain yang dilakukan DPPP adalah dengan memberikan bantuan sarana pertanian kepada 10 kelompok tani di Kecamatan Pontianak Utara. Selain itu, untuk memasyarakatkan lidah buaya ini, Ani Sofian mengimbau segenap hotel, rumah makan dan restoran untuk menyediakan olahan lidah buaya dalam menu pembuka maupun penutup.

“Untuk itu FGD kita gelar bekerjasama dengan narasumber dan mengundang petani lidah buaya, selain memberikan bantuan bibit, kami akan lakukan kerjasama antara petani dan perusahaan yang mampu mengolah lidah buaya,” ungkapnya.

Baca Juga :  554 Atlet Bulutangkis Berlaga di Wali Kota Pontianak Open

Besarnya potensi pertanian di Kecamatan Pontianak Utara perlu dilakukan optimalisasi. Tak hanya lidah buaya, ia juga ingin komoditas lainnya ikut berkembang.

“Keterampilan dan semangat yang sudah dimiliki petani harus didorong, sehingga dapat menghasilkan pendapatan,” kata Pj Wali Kota.

Produksi lidah buaya memang tengah mengalami penurunan dibanding tiga tahun sebelumnya, utamanya pasca pandemi covid. Plt Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Muchammad Yamin menjelaskan, produksi lidah buaya sempat mencapai 19 ribu ton di tahun 2019.

“Terjadi penurunan produksi saat covid, karena daya belinya turut berkurang. Oleh karenanya melalui FGD kali ini ada huluisasi dan hilirisasi supaya terintegrasi dan sesuai arahan Pemerintah Pusat,” terangnya.

Sementara, ada sekitar 20 kelompok tani yang menjadi fokus pengembangan. Beragam hasil olahan lidah buaya dipamerkan di UPTD Agribisnis, mulai dari kosmetik sampai kuliner. Yamin optimis apabila penanaman lidah buaya kembali digalakkan, perekonomian Kota Pontianak turut meningkat.

Baca Juga :  Peringatan HSP ke-95, Disporapar Kalbar Gelar Berbagai Event Sosial Sepanjang Oktober

“Produksi lidah buaya diharapkan bisa meningkat, kita ingin mendata kembali bahwa pemerintah fokus prioritaskan lidah buaya,” jelasnya.

Satu di antara penerima bantuan operasional berupa satu unit kendaraan bermotor roda tiga adalah Mas Hadang Hidayat, Ketua Kelompok Tani Sinar Fajar Tani Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara. Ia bersyukur dengan bantuan oleh Pemkot Pontianak ini.

“Ini jadi tossa kedua yang kami terima, yang pertama sudah sepuluh tahun yang lalu, tapi keadaannya sudah tidak layak,” katanya.

Rencana awal kelompok tani yang dipimpinnya adalah menjajakan dagangan sayur-mayur keliling di Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Zainuddin. Ia menerangkan, kelompoknya sempat vakum dalam memasarkan hasil tani mereka.

“Tetapi kini sudah ada tossa baru, ada semangat dan motivasi untuk kami memasarkan kembali dagangan,” tutupnya. (Jau)

Comment