Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 19 November 2024 |
KalbarOnline, Pontianak – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji membungkam pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2, Ria Norsan-Krisantus terkait upaya peningkatan nilai Monitoring Center For Prevention atau (MCP) yang sudah baik diberikan kepada Pemprov Kalbar.
Hal tersebut terjadi dalam sesi tanya jawab debat publik Pilgub Kalbar 2024 yang digelar KPU Kalbar, Senin (18/11/2024) malam.
Sutarmidji awalnya berbicara penilaian KPK terhadap pencegahan korupsi sudah baik, di mana Kalbar mendapat nilai 96,74 dan masuk posisi ketiga terbaik nasional.
Jika terpilih, Sutarmidji dan Didi Haryono (Midji-Didi) berkomitmen meningkatkan nilai MCP menjadi 100. Lalu Sutarmidji bertanya strategi peningkatan nilai MCP kepada paslon 2.
Ria Norsan lalu memberikan jawaban, bahwa untuk meningkatkan nilai MCP yakni dengan memperkuat pengawasan. Ia akan memperkuat inspektorat agar bekerja dengan baik, lalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat bahaya korupsi, sehingga masyarakat tidak mencontoh budaya korupsi.
Di samping itu, Cawagub Kalbar, Krisantus menyebut, perlunya meningkatkan profesionalitas ASN, peningkatan kesejahteraan ASN, sehingga tak ada yang terlibat korupsi.
“Tidak boleh ada insentif pegawai yang dipotong,” kata Krisantus.
Kontan saja, jawaban Ria Norsan ditimpali Sutarmidji. Menurut Sutarmidji, jika langkah yang dilakukan hanya begitu, ia pesimis nilai MCP Kalbar naik.
“Kalau langkahnya hanya begitu, saya sangat tak yakin nilai MCP 96,74 jadi 100, saya yakin MCP kita turun (kalau Norsan yang memimpin, red),” ujarnya.
Karena itu, yang harus dilakukan adalah transparansi pemerintahan, dan mentaati aturan yang ada. Ia juga menyinggung agar pimpinan harus jadi contoh, jangan terlibat dalam kegiatan proyek.
“Jangan mengambil keputusan mempengaruhi seleksi pimpinan tertinggi,” pungkasnya. (**)
KalbarOnline, Pontianak – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji membungkam pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2, Ria Norsan-Krisantus terkait upaya peningkatan nilai Monitoring Center For Prevention atau (MCP) yang sudah baik diberikan kepada Pemprov Kalbar.
Hal tersebut terjadi dalam sesi tanya jawab debat publik Pilgub Kalbar 2024 yang digelar KPU Kalbar, Senin (18/11/2024) malam.
Sutarmidji awalnya berbicara penilaian KPK terhadap pencegahan korupsi sudah baik, di mana Kalbar mendapat nilai 96,74 dan masuk posisi ketiga terbaik nasional.
Jika terpilih, Sutarmidji dan Didi Haryono (Midji-Didi) berkomitmen meningkatkan nilai MCP menjadi 100. Lalu Sutarmidji bertanya strategi peningkatan nilai MCP kepada paslon 2.
Ria Norsan lalu memberikan jawaban, bahwa untuk meningkatkan nilai MCP yakni dengan memperkuat pengawasan. Ia akan memperkuat inspektorat agar bekerja dengan baik, lalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat bahaya korupsi, sehingga masyarakat tidak mencontoh budaya korupsi.
Di samping itu, Cawagub Kalbar, Krisantus menyebut, perlunya meningkatkan profesionalitas ASN, peningkatan kesejahteraan ASN, sehingga tak ada yang terlibat korupsi.
“Tidak boleh ada insentif pegawai yang dipotong,” kata Krisantus.
Kontan saja, jawaban Ria Norsan ditimpali Sutarmidji. Menurut Sutarmidji, jika langkah yang dilakukan hanya begitu, ia pesimis nilai MCP Kalbar naik.
“Kalau langkahnya hanya begitu, saya sangat tak yakin nilai MCP 96,74 jadi 100, saya yakin MCP kita turun (kalau Norsan yang memimpin, red),” ujarnya.
Karena itu, yang harus dilakukan adalah transparansi pemerintahan, dan mentaati aturan yang ada. Ia juga menyinggung agar pimpinan harus jadi contoh, jangan terlibat dalam kegiatan proyek.
“Jangan mengambil keputusan mempengaruhi seleksi pimpinan tertinggi,” pungkasnya. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini