Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : shella |
| Jumat, 06 Desember 2024 |
KalbarOnline - Bercandaan sering kali dianggap sebagai cara untuk mencairkan suasana atau menghibur, namun tidak semua bentuk humor dapat diterima dengan baik oleh orang lain.
Salah satu yang kerap menjadi perhatian adalah bercandaan dengan kata-kata tak pantas, yang ternyata bisa memberikan dampak psikologis serius bagi korbannya.
Menurut psikolog, bercandaan yang mengandung unsur penghinaan, ejekan, atau merendahkan sering kali dianggap remeh oleh pelaku, tetapi bisa menjadi pengalaman traumatis bagi korban.
Hal ini terutama berlaku ketika bercandaan dilakukan di depan umum atau melibatkan aspek sensitif seperti penampilan fisik, identitas pribadi, atau kelemahan tertentu.
Dampak Psikologis pada Korban
Korban cenderung merasa minder atau kehilangan kepercayaan diri akibat sering menjadi sasaran lelucon. Kata-kata negatif yang terus-menerus diterima bisa membangun persepsi buruk tentang diri mereka sendiri.
Bercandaan tak pantas yang berulang dapat menyebabkan stres kronis. Korban mungkin merasa cemas di lingkungan sosial karena takut menjadi sasaran ejekan kembali.
Dalam beberapa kasus, bercandaan yang melibatkan hinaan berat atau berulang bisa meninggalkan trauma emosional yang mendalam. Korban mungkin menghindari situasi tertentu yang memicu ingatan akan perlakuan tersebut.
Ketika bercandaan tak pantas terus berlangsung tanpa adanya dukungan atau penghentian, korban bisa merasa tidak dihargai atau tidak berdaya, yang berpotensi memicu gejala depresi.
Mengapa Ini Tidak Boleh Diabaikan?
Menurut survei yang dilakukan di lingkungan sekolah dan tempat kerja, banyak korban mengaku bahwa mereka merasa tidak didengar ketika mencoba menyampaikan perasaan mereka terkait bercandaan ini.
Beberapa di antaranya bahkan menganggap tindakan ini sebagai bentuk bullying verbal.
Psikolog menganjurkan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak dari perkataan yang tidak pantas, terutama di ruang-ruang publik.
Selain itu, empati perlu ditanamkan, agar setiap orang bisa lebih memahami perasaan orang lain sebelum melontarkan candaan.
Solusi dan Langkah Pencegahan
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan humor yang sehat dan tidak menyinggung.
Melatih individu untuk berpikir dua kali sebelum berbicara dan mempertimbangkan dampaknya pada orang lain.
Menciptakan lingkungan yang aman bagi korban untuk berbicara atau melaporkan insiden bercandaan tak pantas. (she)
KalbarOnline - Bercandaan sering kali dianggap sebagai cara untuk mencairkan suasana atau menghibur, namun tidak semua bentuk humor dapat diterima dengan baik oleh orang lain.
Salah satu yang kerap menjadi perhatian adalah bercandaan dengan kata-kata tak pantas, yang ternyata bisa memberikan dampak psikologis serius bagi korbannya.
Menurut psikolog, bercandaan yang mengandung unsur penghinaan, ejekan, atau merendahkan sering kali dianggap remeh oleh pelaku, tetapi bisa menjadi pengalaman traumatis bagi korban.
Hal ini terutama berlaku ketika bercandaan dilakukan di depan umum atau melibatkan aspek sensitif seperti penampilan fisik, identitas pribadi, atau kelemahan tertentu.
Dampak Psikologis pada Korban
Korban cenderung merasa minder atau kehilangan kepercayaan diri akibat sering menjadi sasaran lelucon. Kata-kata negatif yang terus-menerus diterima bisa membangun persepsi buruk tentang diri mereka sendiri.
Bercandaan tak pantas yang berulang dapat menyebabkan stres kronis. Korban mungkin merasa cemas di lingkungan sosial karena takut menjadi sasaran ejekan kembali.
Dalam beberapa kasus, bercandaan yang melibatkan hinaan berat atau berulang bisa meninggalkan trauma emosional yang mendalam. Korban mungkin menghindari situasi tertentu yang memicu ingatan akan perlakuan tersebut.
Ketika bercandaan tak pantas terus berlangsung tanpa adanya dukungan atau penghentian, korban bisa merasa tidak dihargai atau tidak berdaya, yang berpotensi memicu gejala depresi.
Mengapa Ini Tidak Boleh Diabaikan?
Menurut survei yang dilakukan di lingkungan sekolah dan tempat kerja, banyak korban mengaku bahwa mereka merasa tidak didengar ketika mencoba menyampaikan perasaan mereka terkait bercandaan ini.
Beberapa di antaranya bahkan menganggap tindakan ini sebagai bentuk bullying verbal.
Psikolog menganjurkan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak dari perkataan yang tidak pantas, terutama di ruang-ruang publik.
Selain itu, empati perlu ditanamkan, agar setiap orang bisa lebih memahami perasaan orang lain sebelum melontarkan candaan.
Solusi dan Langkah Pencegahan
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan humor yang sehat dan tidak menyinggung.
Melatih individu untuk berpikir dua kali sebelum berbicara dan mempertimbangkan dampaknya pada orang lain.
Menciptakan lingkungan yang aman bagi korban untuk berbicara atau melaporkan insiden bercandaan tak pantas. (she)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini