Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : shella |
| Rabu, 25 Desember 2024 |
KalbarOnline – Baru-baru ini, selebritas Dea Lestari menceritakan pengalamannya menjadi korban perundungan selama 5 tahun saat masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Karena kan aku di-bully selama 5 tahun, aku nggak punya teman. Jadi, aku cari temannya begitu di rumah, tapi ternyata di rumah pun aku juga nggak punya teman," ungkap Dea Lestari dikutip dari Instagram @rumpi_ttv, Rabu (25/12/2024).
"Aku pindahan dari aku kelas 2 SD sampai kelas 6, aku nggak punya teman sama sekali," tambahnya.
Menurut bintang FTV berusia 37 tahun itu, dirinya dipanggil dengan nama hewan selama dirundung. Kejadian itulah yang kemudian membuat dia senang jika dipanggil dengan nama aslinya karena trauma.
"Aku nggak pernah dipanggil dengan nama aku, makanya sekarang aku senang banget kalau orang bisa kenal namaku, mungkin begitu ya dari trauma bisa aku output-nya jadi seperti ini. Terus dipanggil dengan nama binatang," ungkapnya.
Bahkan, Dea Lestari terpaksa harus mencuci tasnya setiap hari karena selalu dimasukan bekas makanan oleh teman-temannya.
"Jadi aku setiap hari bawa satu tas dan setiap hari aku cuci. Dimasukkan bekas gorengan, bekas batagor, bekas cakwe, sedangkan aku orangnya rapi, bukunya disampul. Tiap hari sampul lagi, kayak gitu saja," terangnya.
Kini, perempuan yang sudah menjadi kepala sekolah, berterima kasih kepada tukang tambal ban dan tukang ojek yang sudah membantu dirinya melewati masa-masa gelap tersebut.
"Jadi, sepanjang sekolah itu ada tukang tambal ban, sampai aku besar pun masa sekarang, waktu itu bilboard aku di mana-mana. Alhamdulillah, itu aku rayakan sama tukang ban aku, sama tukang ojek aku yang bantuin aku melewati masa-masa yang berat itu," tutup Dea Lestari. (she)
KalbarOnline – Baru-baru ini, selebritas Dea Lestari menceritakan pengalamannya menjadi korban perundungan selama 5 tahun saat masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Karena kan aku di-bully selama 5 tahun, aku nggak punya teman. Jadi, aku cari temannya begitu di rumah, tapi ternyata di rumah pun aku juga nggak punya teman," ungkap Dea Lestari dikutip dari Instagram @rumpi_ttv, Rabu (25/12/2024).
"Aku pindahan dari aku kelas 2 SD sampai kelas 6, aku nggak punya teman sama sekali," tambahnya.
Menurut bintang FTV berusia 37 tahun itu, dirinya dipanggil dengan nama hewan selama dirundung. Kejadian itulah yang kemudian membuat dia senang jika dipanggil dengan nama aslinya karena trauma.
"Aku nggak pernah dipanggil dengan nama aku, makanya sekarang aku senang banget kalau orang bisa kenal namaku, mungkin begitu ya dari trauma bisa aku output-nya jadi seperti ini. Terus dipanggil dengan nama binatang," ungkapnya.
Bahkan, Dea Lestari terpaksa harus mencuci tasnya setiap hari karena selalu dimasukan bekas makanan oleh teman-temannya.
"Jadi aku setiap hari bawa satu tas dan setiap hari aku cuci. Dimasukkan bekas gorengan, bekas batagor, bekas cakwe, sedangkan aku orangnya rapi, bukunya disampul. Tiap hari sampul lagi, kayak gitu saja," terangnya.
Kini, perempuan yang sudah menjadi kepala sekolah, berterima kasih kepada tukang tambal ban dan tukang ojek yang sudah membantu dirinya melewati masa-masa gelap tersebut.
"Jadi, sepanjang sekolah itu ada tukang tambal ban, sampai aku besar pun masa sekarang, waktu itu bilboard aku di mana-mana. Alhamdulillah, itu aku rayakan sama tukang ban aku, sama tukang ojek aku yang bantuin aku melewati masa-masa yang berat itu," tutup Dea Lestari. (she)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini