KalbarOnline.com – Baru-baru ini, Hanni Newjeans memenuhi panggilan Majelis Nasional Komite Lingkungan dan Tenaga Kerja untuk bersaksi mengenai perundungan di tempat kerja.
Perempuan 20 tahun itu hadir di Majelis Nasional pada Selasa (15/10/2024) dan menjadi idol K-pop pertama yang bersuara mengenai situasi tersebut.
Ternyata, keputusan Hanni bersuara mengenai perundungan di tempat kerja karena ia tidak ingin hal serupa terjadi pada generasi di masa depan, baik untuk senior maupun junior di industri hiburan.
Berikut beberapa pernyataan Hanni NewJeans mengenai perundungan di tempat kerja:
- Alami Perundungan Secara Langsung
Menurut Hanni, situasi itu sudah terjadi lebih dari dua kali. Bulan lalu, Hanni mengungkap dirinya mengalami perundungan saat menyapa sebuah grup di kantor HYBE. Namun, manajer mereka minta grup tersebut menghiraukan Hanni.
“Ketika tinggal di Korea, saya paham kita harus menyapa orang yang lebih tua. Saya pikir tidak menyapa mereka bisa dianggap kasar sebagai orang,” tutur Hanni.
Hanni menyebut, ada atmosfer semacam itu di perusahaan, sehigga sulit mengatakan apa pun dan hanya orang-orang yang merasakan yang tahu rasanya.
“Saya tidak paham mengapa saya harus melewati ini dan mengapa orang tersebut mengatakan itu di lingkungan kerja,” ucap Hanni.
“Ini sudah terjadi lebih dari satu dan dua kali dan jika saya diam terus, ini akan terlewati. Ini bisa terjadi kepada siapa pun. Saya memutuskan untuk hadir, berharap trainee sekarang, senior, junior, dan kolega tidak mengalami ini,” tambahnya.
- Mengetahui NewJeans Dirundung Karyawan
Hanni juga menyampaikan bahwa dirinya membaca dugaan perundungan dari karyawan perusahaan HYBE melalui aplikasi Blind.
Sebagai informasi, aplikasi Blind merupakan aplikasi tempat para pengguna bisa membicarakan perusahaan secara anonim. Pengguna aplikasi tersebut merupakan karyawan di perusahaan.
“Saya juga melihat karyawan membicarakan grup (NewJeans) di aplikasi Blind. Bahkan, saya melihat tim public relation mencoba merendahkan hasil debut kami di Jepang,” papar Hanni.
“Melihat itu semua, saya sadar kalau ini bukan hanya perasaan tapi saya merasa perusahaan membenci kami,” tambahnya.
- Bukti CCTV Dihapus
Sebelumnya, Hanni sempat melaporkan insiden dengan CEO ADOR yang baru, yakni Kim Joo Young.
Ternyata, Hanni tak mendapat jawaban memuaskan. CEO itu menyebut tidak ada insiden tersebut. Bahkan, pihak perusahaan mengubah alasan mereka berkali-kali, saat rekaman CCTV diperiksa.
“Saya bertanya mengapa sebagian klip dihapus. Saya menjelaskan ke mereka tapi selama rapat, mereka terus mengubah alasan mengapa klipnya dihapus. Mereka mengubah alasan dan membuat kesalahan ketika merespons,” papar Hanni.
Hanni menyampaikan, karena dirinya orang Vietnam-Australia, dia tidak bisa memahami bahasa Korea 100% meski telah mencoba.
“Saya tidak mau kelewatan apa pun di rapat itu, jadi saya merekam semuanya. Saya punya bukti mereka berbohong,” tandas Hanni Newjeans. (*)
Comment