Sambut Imlek, Puluhan Patung di Vihara Paticca Samuppada Dimandikan

KALBARONLINE.com – Menjelang Tahun Baru Imlek, sejumlah vihara di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), mulai memandikan patung-patung dewa. Salah satunya di Vihara Paticca Samuppada Pontianak.

Salah seorang pengurus di Vihara Paticca Samuppada Pontianak, Aha (64 tahun), mengatakan, puluhan patung dewa berbagai ukuran diturunkan untuk dimandikan hingga bersih sejak sepekan terakhir.

“Pencucian ini harus selesai dalam waktu tiga hari, karena Senin kan udah harus dipakai kan,” ujar Aha.

Aha mengatakan, bahwa pencucian ini dilakukan agar patung-patung dewa yang ada di vihara bersih, karena setelah satu tahun tentu banyak debu dan kotoran menempel di patung-patung tersebut.

“Tiap tahun dicuci, soalnya kan ada kena dia punya minyak, debu, kotoran, kalau tidak di cuci kan dia kotor, hitam sekali, tiap tahun sekali menjelang Imlek kita cuci,” ujar Aha.

Selain mencuci, patung-patung yang warnanya mulai pudar juga akan di cat atau warnai  kembali. Salah satunya adalah patung dewa langit yang usianya sudah ratusan tahun yang berasal dari Tiongkok. Patung tersebut diwarnai kembali agar tetap bertahan lama.

Baca Juga :  Biaya Tes PCR Rp600 Ribu, Kepala PLBN Entikong Mengaku Tak Tahu Tarif yang Ditetapkan Kemenkes

“Kalau patung ini diwarnai kembali karena warnanya sudah pudar, ini usianya udah lama ini, dia (patung dewa langit) yang paling tua di vihara ini, ibaratnya pemimpinya lah di vihara ini,” tambah Aha.

Jumlah patung di vihara ini lebih dari 30 buah, yang besar berjumlah sekitar 11 patung, semua patung-patung ini dianggap membawa keberuntungan bagi umat yang datang ke vihara.

Sebelum proses pencucian patung-patung ini, tentu saja ada doa atau mantra yang diucapkan agar proses cuci patung dewa ini berjalan lancar.

“Iya ada mantranya, kan kalau satu minggu sebelum Imlek semua pintu itu ditutup, dewa nanti naik ke langit, jadi yang bersihkan itu tetap ada doa-doanya,” jelas Aha.

Baca Juga :  Malam Tahun Baru Imlek di Pontianak Terpantau Aman dan Lancar

Proses pencucian ini dimulai dari mencuci patung, kemudian mengeringkannya dengan cara di lap, setelah itu melakukan proses pewarnaan ulang jika diperlukan. Proses pencucian ini juga dilakukan dengan daun dan bunga, daun ini dianggap dapat menghilangkan sial atau malapetaka.

“Iya pertama dicuci dulu, di cucinya juga dengan daun, yaitu daun dewa, daun menghilangkan sial dan juga bunga, kalau bunga kan udah biasa, kan seperti mandi kembang,” kata Ajan (63 tahun), salah seorang anggota Vihara Paticca Samuppada yang juga mengikuti ritual cuci patung dewa.

Melalui cuci patung dewa ini, diharapkan dapat membersihkan segala bala atau musibah yang ada di vihara, selain itu tahun baru ini diharapkan dapat membawa segala keberuntungan dan kesehatan bagi seluruh umat. (Lid)

Comment