KALBARONLINE.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon terkesan dengan keberadaan Museum Provinsi Kalimantan Barat, usai berkeliling dan melihat ribuan koleksi bersejarah yang ada di dalam museum, pada Minggu (23/02/2025).
Koleksi-koleksi yang paling menarik perhatian Fadli Zon adalah etnografi peninggalan sejarah suku-suku yang ada di Kalbar, mulai dari Dayak, Melayu, hingga akulturasi Tionghoa.
“Kita lihat disini banyak sekali koleksi yang terkait dengan etnografi dari Dayak, Melayu, kemudian akulturasi Tionghoa yang merupakan mungkin sebuah perwakilan dari berbagai etnis yang ada di Kalbar. Sangat kaya sekali budaya di Kalimantan Barat itu yang terefleksi di museum ini,” ungkapnya.
Fadli Zon mengatakan, bahwa Museum Kalbar yang terakreditasi A tersebut sudah sangat strategis dan juga infrastrukturnya menurut Fadli sangat memadai.
Kendati demikian, menurut Fadli, untuk menarik minat pengunjung terutama anak muda, perlu adanya sentuhan-sentuhan teknologi digital.
“Terutama terkait koleksi-koleksi, memang ini semuanya masih manual, mungkin digitalnya itu terkait dengan saya kira sentuhan-sentuhan melalui visual dan juga audio yang bisa menarik generasi baru sekarang gen z, gen alpha, gen millenial,” ujarnya.
Fadli Zon menilai, potensi Museum Kalbar cukup besar, hal tersebut didukung dengan koleksi-koleksi peninggalan sejarahnya yang telah dikumpulkan sejak lama.
Oleh karena itu, ia mendorong agar museum ini terus berkembang dan semakin menarik perhatian pengunjung dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Mungkin tadi dengan sentuhan-sentuhan digital dan mungkin display yang lebih kekinian akan bisa membuat museum itu lebih atraktif,” katanya.
Selain itu, Fadli Zon juga mengapresiasi keunikan Museum Kalbar yang memiliki koleksi benda-benda sejarah penting, salah satunya yang terkait dengan PGRS Paraku.
“Kita berharap dengan museum-museum yang ada di daerah termasuk di Kalimantan Barat ini lebih banyak bisa menarik terutama generasi muda sekarang ini,” harapnya. (Lid)
Comment