Perjuangan Ibas dan Yayasan Amal Mualaf Peduli, Menjembatani Masa Depan Para Mualaf

KALBARONLINE.com – Berawal dari kepedulian sesama, tiga orang mualaf yang memiliki pengalaman serupa dalam menemukan Islam akhirnya bersatu dalam satu gerakan besar membentuk sebuah yayasan bernama Yayasan Amal Mualaf Peduli.

Yayasan yang berlokasi di Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kubu Raya, tepatnya di depan Sat Brimob Kalbar itu dibentuk untuk memberikan akses pendidikan dan pembinaan kepada para mualaf, terutama mereka yang mengalami kesulitan setelah memutuskan hijrah.

“Dulu kami bergerak sendiri-sendiri, hingga akhirnya pada 2023 ada orang baik yang mensponsori kami untuk mendirikan yayasan berbadan hukum,” tutur Ibas, Ketua Yayasan Amal Mualaf Peduli.

Sejak aktif berdakwah pada 2019, jangkauan mereka kini telah meluas, tidak hanya di Pontianak dan Kubu Raya, tetapi juga ke Landak dan Sanggau.

Membuka Akses Ilmu Tanpa Biaya

Ibas mengatakan salah satu tantangan terbesar bagi mualaf, terutama ibu rumah tangga dengan ekonomi terbatas, adalah mendapatkan akses pembelajaran agama.

Baca Juga :  Imlek 2575, Jumlah Kedatangan Penumpang dari Jakarta ke Pontianak Alami Peningkatan

“Mereka sulit mencari guru privat yang harus dibayar. Dari situ, kami hadir membentuk komunitas pengajian binaan,” jelasnya.

Saat ini, dua kelompok pengajian tersebar di Sungai Raya, Ambawang, Sui Rengas, Telok Pakedai, dan sekitarnya.

Lebih dari sekadar pembinaan, Yayasan Amal Mualaf Peduli juga menjadi tempat konsultasi bagi mereka yang ingin masuk Islam.

“Mereka lebih nyaman bertanya kepada kami karena kami juga mualaf. Kami berikan gambaran, bimbingan, hingga akhirnya mereka mantap mengambil keputusan,” ujar Ibas, yang telah menjadi mualaf sejak 2011.

Selain pengajian, yayasan ini juga memiliki program pendidikan bagi mualaf usia sekolah yang kehilangan dukungan keluarga setelah memutuskan masuk Islam.

“Banyak yang diusir dari rumah atau diputus biaya hidupnya. Kami hadir memberikan solusi dengan menyekolahkan mereka di pesantren, agar pondasi agama mereka kuat dan tetap terpantau perkembangannya,” terang Ibas.

Baca Juga :  Melalui SIPADES, Bupati Muda Ajak Tertib Tata Kelola Aset Desa

Biaya pendidikan, kehidupan sehari-hari, hingga kebutuhan penunjang mereka ditanggung penuh oleh yayasan dengan bantuan para donatur. Saat ini, sudah ada 22 anak asuh yang mendapatkan beasiswa penuh, bahkan ada yang dikirim belajar ke Jawa.

“Yang kami inginkan adalah mereka tetap memiliki masa depan. Jangan sampai keputusan masuk Islam justru membuat mereka kehilangan arah. Maka kami hadir, dengan pertolongan orang baik, agar mereka tetap bisa melanjutkan hidup dan menggapai cita-cita,” pungkasnya.

Dengan semangat kepedulian dan perjuangan, Yayasan Amal Mualaf Peduli terus menjadi jembatan bagi mereka yang ingin hijrah, agar tidak hanya menemukan Islam, tetapi juga memiliki masa depan yang cerah. (Lid)

Comment