Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 17 April 2025 |
KALBARONLINE.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berencana akan membeli kapal keruk untuk mengatasi pendangkalan muara sungai kapuas agar tidak menghambat lalu lintas pelayaran.
Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan mengatakan, bahwa pembelian kapal keruk tersebut rencananya tidak akan bekerja sama dengan Pelindo melainkan menggandeng pengusaha lokal.
“Saya ingin beli kapal keruk (untuk) di muara Sungai Kapuas, saya tidak mau kerja sama dengan pelindo tapi pemerintah provinsi dengan pengusaha lokal beli kapal keruk kita punya saham disitu,” ujarnya saat memberikan sambutan di acara HUT Bank Kalbar ke-61, Selasa (15/04/2025).
Krisantus menilai, Pelindo tidak memiliki fokus yang cukup untuk menangani persoalan tersebut, sehingga pemerintah daerah harus mengambil alih inisiatif pengerukan Sungai Kapuas tersebut.
“Karena sekarang sisa 70 meter jalan yang bisa dilalui, dangkal. Pelindo juga tidak mampu saya kira konsentrasi di situ, sehingga kita (pemprov) harus ambil alih,” katanya.
Karena akan menggandeng pengusaha lokal, Krisantus tegaskan, pembelian kapal keruk tersebut tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Beli kapal keruk tapi tidak pakai uang APBD, tidak,” tambahnya.
Sebagai gantinya, Pemprov Kalbar akan menerapkan sistem retribusi dari setiap kapal yang masuk. Retribusi ini akan mencakup adanya sistem Automatic Ship Identification System (ASIS) seperti yang sudah diterapkan di wilayah Sulawesi.
“Setiap kapal yang masuk akan bayar retribusi. Saya akan buat seperti di Sulawesi. Perusahaan-perusahaan kita yang punya kapal angkut bauksit di Palembang sana begitu juga. Nanti di Kalbar, di Sungai Kapuas, yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia, kita berlakukan itu,” jelasnya.
Krisantus berharap, langkah ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menjamin kelancaran arus pelayaran menuju pelabuhan-pelabuhan di Kalbar.
“Sungai Kapuas ini kan milik Kalimantan Barat, harus kita pelihara bersama. Kita upayakan nanti ada kapal keruk agar pelayaran masuk ke pelabuhan di sini lancar, dan tentu kita mendapatkan PAD dari situ,” pungkas Krisantus. (Lid)
KALBARONLINE.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berencana akan membeli kapal keruk untuk mengatasi pendangkalan muara sungai kapuas agar tidak menghambat lalu lintas pelayaran.
Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan mengatakan, bahwa pembelian kapal keruk tersebut rencananya tidak akan bekerja sama dengan Pelindo melainkan menggandeng pengusaha lokal.
“Saya ingin beli kapal keruk (untuk) di muara Sungai Kapuas, saya tidak mau kerja sama dengan pelindo tapi pemerintah provinsi dengan pengusaha lokal beli kapal keruk kita punya saham disitu,” ujarnya saat memberikan sambutan di acara HUT Bank Kalbar ke-61, Selasa (15/04/2025).
Krisantus menilai, Pelindo tidak memiliki fokus yang cukup untuk menangani persoalan tersebut, sehingga pemerintah daerah harus mengambil alih inisiatif pengerukan Sungai Kapuas tersebut.
“Karena sekarang sisa 70 meter jalan yang bisa dilalui, dangkal. Pelindo juga tidak mampu saya kira konsentrasi di situ, sehingga kita (pemprov) harus ambil alih,” katanya.
Karena akan menggandeng pengusaha lokal, Krisantus tegaskan, pembelian kapal keruk tersebut tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Beli kapal keruk tapi tidak pakai uang APBD, tidak,” tambahnya.
Sebagai gantinya, Pemprov Kalbar akan menerapkan sistem retribusi dari setiap kapal yang masuk. Retribusi ini akan mencakup adanya sistem Automatic Ship Identification System (ASIS) seperti yang sudah diterapkan di wilayah Sulawesi.
“Setiap kapal yang masuk akan bayar retribusi. Saya akan buat seperti di Sulawesi. Perusahaan-perusahaan kita yang punya kapal angkut bauksit di Palembang sana begitu juga. Nanti di Kalbar, di Sungai Kapuas, yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia, kita berlakukan itu,” jelasnya.
Krisantus berharap, langkah ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menjamin kelancaran arus pelayaran menuju pelabuhan-pelabuhan di Kalbar.
“Sungai Kapuas ini kan milik Kalimantan Barat, harus kita pelihara bersama. Kita upayakan nanti ada kapal keruk agar pelayaran masuk ke pelabuhan di sini lancar, dan tentu kita mendapatkan PAD dari situ,” pungkas Krisantus. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini