Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 12 Mei 2025 |
KALBARONLINE.com – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menanggapi kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengirimkan anak-anak bermasalah ke barak militer. Menurut Krisantus, Kalbar tidak tertarik menerapkan kebijakan serupa.
“Saya ini bukan pemimpin yang ikut-ikutan. Kita punya cara sendiri,” tegas Krisantus kepada awak media, baru-baru ini.
Krisantus menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan pemerintah Provinsi Kalbar terhadap anak-anak dan remaja bermasalah adalah pendekatan yang lebih humanis. Menurutnya, Kalbar akan terus membuka ruang-ruang kreasi bagi generasi muda dan memperkuat akses terhadap pendidikan formal.
“Kita punya gagasan dan jurus sendiri. Kita ingin membina anak muda dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Banyak tempat-tempat yang kita siapkan untuk menyalurkan kreativitas mereka,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dunia pendidikan tetap menjadi garda terdepan dalam membentuk karakter anak-anak muda di Kalbar.
“Sekolah kita siapkan. Mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Sekolah dulu yang benar, jangan mikir aneh-aneh,” ucapnya.
Krisantus menekankan pentingnya identitas dan kemandirian dalam pengambilan kebijakan di daerah.
“Kalau kita ikut-ikut kebijakan orang lain, nanti dikira kita tidak punya gagasan sendiri. Pemerintah harus punya visi sendiri,” pungkasnya.
KALBARONLINE.com – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menanggapi kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengirimkan anak-anak bermasalah ke barak militer. Menurut Krisantus, Kalbar tidak tertarik menerapkan kebijakan serupa.
“Saya ini bukan pemimpin yang ikut-ikutan. Kita punya cara sendiri,” tegas Krisantus kepada awak media, baru-baru ini.
Krisantus menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan pemerintah Provinsi Kalbar terhadap anak-anak dan remaja bermasalah adalah pendekatan yang lebih humanis. Menurutnya, Kalbar akan terus membuka ruang-ruang kreasi bagi generasi muda dan memperkuat akses terhadap pendidikan formal.
“Kita punya gagasan dan jurus sendiri. Kita ingin membina anak muda dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Banyak tempat-tempat yang kita siapkan untuk menyalurkan kreativitas mereka,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dunia pendidikan tetap menjadi garda terdepan dalam membentuk karakter anak-anak muda di Kalbar.
“Sekolah kita siapkan. Mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Sekolah dulu yang benar, jangan mikir aneh-aneh,” ucapnya.
Krisantus menekankan pentingnya identitas dan kemandirian dalam pengambilan kebijakan di daerah.
“Kalau kita ikut-ikut kebijakan orang lain, nanti dikira kita tidak punya gagasan sendiri. Pemerintah harus punya visi sendiri,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini