Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 15 Juni 2025 |
KALBARONLINE.com - Kasus rabies di Kalimantan Barat (Kalbar) masih menjadi perhatian serius. Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan Kalbar mencatat ada lima kematian akibat rabies yang tersebar di tiga kabupaten, yakni tiga kasus di Landak, satu kasus di Ketapang dan satu kasus di Bengkayang.
Dokter hewan di Pontianak, Sofia Febrianita menjelaskan, bahwa rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terinfeksi.
“Rabies disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, terutama melalui air liurnya,” ungkapnya saat ditemui menjadi juri lomba dalam kegiatan Festival Kucing Kampung 2025, Minggu (15/06/2025).
Sofia mengatakan, penularan rabies memang kebanyakan berasal dari anjing sekitar 95 persen, tetapi kucing juga bisa menjadi penular.
“Memang sebagian besar penularan rabies itu adalah anjing, tapi tidak menutup kemungkinan kucing juga bisa, ada persentase sekitar 2 - 3 persen itu (rabies) memang dari kucing,” ujarnya.
Sofia menekankan pentingnya vaksinasi rabies secara rutin untuk mencegah penularan, khususnya pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Ia menyebut bahwa vaksin rabies idealnya diberikan setahun sekali.
[caption id="attachment_210987" align="alignnone" width="1600"]
Vaksin rabies.[/caption]
“Perlu sekali kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi rabies secara rutin setiap tahun sekali. Supaya terbentuk kekebalan di antara kelompok mereka, sehingga tidak mudah terinfeksi oleh penyakit rabies,” ungkapnya.
Saat ini, disebut Sofia, 13 kabupaten/kota di Kalbar, telah tercatat memiliki kasus rabies. Namun hanya di Kota Pontianak masih berstatus bebas rabies.
“Di kota Pontianak sendiri kesadaran masyarakat cukup tinggi, masih bebas rabies. Sementara 13 kabupaten/kota lainnya itu sudah terkena rabies,” katanya.
Ia mengatakan kesadaran masyarakat di Pontianak akan penyakit rabies cukup tinggi. Bahkan disebutnya Pemerintah Kota Pontianak juga rutin mengadakan vaksinasi rabies gratis setiap Kamis di puskesban milik pemkot.
“Selain itu, kolaborasi dengan komunitas pecinta hewan juga berperan besar dalam mengedukasi dan memperluas cakupan vaksinasi,” jelas Sofia. (Lid)
KALBARONLINE.com - Kasus rabies di Kalimantan Barat (Kalbar) masih menjadi perhatian serius. Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan Kalbar mencatat ada lima kematian akibat rabies yang tersebar di tiga kabupaten, yakni tiga kasus di Landak, satu kasus di Ketapang dan satu kasus di Bengkayang.
Dokter hewan di Pontianak, Sofia Febrianita menjelaskan, bahwa rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terinfeksi.
“Rabies disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, terutama melalui air liurnya,” ungkapnya saat ditemui menjadi juri lomba dalam kegiatan Festival Kucing Kampung 2025, Minggu (15/06/2025).
Sofia mengatakan, penularan rabies memang kebanyakan berasal dari anjing sekitar 95 persen, tetapi kucing juga bisa menjadi penular.
“Memang sebagian besar penularan rabies itu adalah anjing, tapi tidak menutup kemungkinan kucing juga bisa, ada persentase sekitar 2 - 3 persen itu (rabies) memang dari kucing,” ujarnya.
Sofia menekankan pentingnya vaksinasi rabies secara rutin untuk mencegah penularan, khususnya pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Ia menyebut bahwa vaksin rabies idealnya diberikan setahun sekali.
[caption id="attachment_210987" align="alignnone" width="1600"]
Vaksin rabies.[/caption]
“Perlu sekali kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi rabies secara rutin setiap tahun sekali. Supaya terbentuk kekebalan di antara kelompok mereka, sehingga tidak mudah terinfeksi oleh penyakit rabies,” ungkapnya.
Saat ini, disebut Sofia, 13 kabupaten/kota di Kalbar, telah tercatat memiliki kasus rabies. Namun hanya di Kota Pontianak masih berstatus bebas rabies.
“Di kota Pontianak sendiri kesadaran masyarakat cukup tinggi, masih bebas rabies. Sementara 13 kabupaten/kota lainnya itu sudah terkena rabies,” katanya.
Ia mengatakan kesadaran masyarakat di Pontianak akan penyakit rabies cukup tinggi. Bahkan disebutnya Pemerintah Kota Pontianak juga rutin mengadakan vaksinasi rabies gratis setiap Kamis di puskesban milik pemkot.
“Selain itu, kolaborasi dengan komunitas pecinta hewan juga berperan besar dalam mengedukasi dan memperluas cakupan vaksinasi,” jelas Sofia. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini