Singkawang    

Pelaku Pembunuhan Balita di Singkawang Ternyata Ikut Ikutan Cari Korban

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 15 Juni 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Misteri kematian balita Rafa Fauzan akhirnya menemukan titik terang. Uray Abadi, pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan bocah 1 tahun 11 bulan itu, berhasil ditangkap. Yang bikin miris, ternyata Uray sempat ikut-ikutan nyari korban bareng warga, saat bocah malang itu dilaporkan hilang.

Hal itu diungkap langsung oleh Kanit Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar, Ipda Achmad Al Ghazali. Ia bilang, pelaku sempat terekam di lokasi saat warga sibuk mencari jejak Rafa.

“Betul, saat kita semua fokus mencari keberadaan korban, dia (Uray) juga terlihat ikut dalam proses pencarian. Beberapa rekaman warga juga menunjukkan keberadaan dia di sana,” kata Al Ghazali, Minggu (15/6/2025).

Dari hasil pemeriksaan sementara, Uray disebut sebagai pelaku tunggal. Polisi juga sudah menggeledah rumah pelaku yang letaknya tak jauh dari rumah pengasuh korban. Sejumlah barang bukti disita, salah satunya sepeda berkeranjang yang diduga dipakai Uray membawa korban ke Masjid Husnul Khotimah—lokasi tempat Rafa ditemukan meninggal dunia.

“Kami dari Resmob Polda Kalbar bersama Satreskrim Polres Singkawang sedang melakukan pengembangan di lapangan,” lanjut Al Ghazali.

Setelah diamankan dan dibawa ke Mapolres Singkawang, Uray sempat mengeluarkan pengakuan yang bikin geleng-geleng kepala. Ia berdalih tak ada niat membunuh, hanya menutup mulut korban pakai tangan saat membawanya.

“Mulutnya saya tutup pakai tangan saja. Nggak pakai alat apa-apa,” ujar Uray kepada petugas.

Uray juga mengaku bertindak sendiri. Ia menyebut dirinya sering diminta pengasuh korban untuk membersihkan rumput di sekitar rumah. Soal jasad Rafa yang ditemukan di depan masjid, Uray berdalih niatnya hanya “menyedekahkan” balita tersebut ke masjid.

“Saya bawa dan letakkan di gang itu. Saya cuma mau sedekahkan ke masjid. Masih hidup waktu itu. Nggak sampai dibunuh, nggak ada niat,” katanya.

Polisi menemukan beberapa luka di tubuh Rafa. Uray kembali berkelit. Ia bilang luka itu mungkin karena korban terbentur keranjang sepeda yang kondisinya sudah rusak.

“Mungkin kena keranjang rusak saat saya bawa dia. Saya nggak pukul, cuma mulutnya yang dibekap,” dalihnya.

Saat ini, penyidik masih mendalami pengakuan-pengakuan Uray, termasuk mengusut apakah benar ia bertindak sendirian dan apa motif utamanya. (Lid)

Artikel Selanjutnya
Mikki, Kucing Asal Sekadau Berbobot 5,7 Kg Curi Perhatian di Festival Kucing Kampung ke-5 di Pontianak
Minggu, 15 Juni 2025
Artikel Sebelumnya
Kucing Juga Bisa Tularkan Rabies, Dokter Hewan di Pontianak Ingatkan Pentingnya Vaksin
Minggu, 15 Juni 2025

Berita terkait