Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 03 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com - Musim kemarau mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kondisi cuaca panas ekstrem dan minim curah hujan membuat wilayah ini rentan terhadap kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, bahwa pemerintah kota bersama TNI dan Polri telah melakukan patroli rutin di kawasan lahan gambut, terutama di wilayah pinggiran kota, guna mencegah pembukaan lahan dengan cara dibakar.
“Kota Pontianak tetap melakukan upaya patroli di kawasan pinggiran berlahan gambut bersama TNI Polri untuk pencegahan supaya jangan sampai terjadi masyarakat membakar lahan atau membersihkan lahan dengan cara di bakar,” jelasnya saat ditemui di Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (03/07/2025).
Hingga saat ini, menurut Edi, belum ditemukan titik api di wilayah Kota Pontianak. Namun, kabut asap yang mulai mengganggu aktivitas warga diketahui berasal dari luar wilayah kota.
“Asap itu kalau ada kebakaran lahan di Kabupaten Ketapang bisa aja terbawa ke Pontianak. Ini yang kita harapkan kita semua bisa mengantisipasi,” katanya.
Lebih lanjut, Edi menyebutkan, bahwa berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara, malam hari, indeks kualitas udara di Pontianak sempat masuk dalam kategori berbahaya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar membatasi aktivitas di luar ruangan dan selalu menggunakan masker, terutama bagi kelompok rentan seperti penderita ISPA dan alergi pernapasan.
“Saya menganjurkan membatasi aktivitas outdoor, kedua yang warga rentan ispa alergi pernafasan kalau keluar rumah menggunakan masker,” tukasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Musim kemarau mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kondisi cuaca panas ekstrem dan minim curah hujan membuat wilayah ini rentan terhadap kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, bahwa pemerintah kota bersama TNI dan Polri telah melakukan patroli rutin di kawasan lahan gambut, terutama di wilayah pinggiran kota, guna mencegah pembukaan lahan dengan cara dibakar.
“Kota Pontianak tetap melakukan upaya patroli di kawasan pinggiran berlahan gambut bersama TNI Polri untuk pencegahan supaya jangan sampai terjadi masyarakat membakar lahan atau membersihkan lahan dengan cara di bakar,” jelasnya saat ditemui di Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (03/07/2025).
Hingga saat ini, menurut Edi, belum ditemukan titik api di wilayah Kota Pontianak. Namun, kabut asap yang mulai mengganggu aktivitas warga diketahui berasal dari luar wilayah kota.
“Asap itu kalau ada kebakaran lahan di Kabupaten Ketapang bisa aja terbawa ke Pontianak. Ini yang kita harapkan kita semua bisa mengantisipasi,” katanya.
Lebih lanjut, Edi menyebutkan, bahwa berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara, malam hari, indeks kualitas udara di Pontianak sempat masuk dalam kategori berbahaya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar membatasi aktivitas di luar ruangan dan selalu menggunakan masker, terutama bagi kelompok rentan seperti penderita ISPA dan alergi pernapasan.
“Saya menganjurkan membatasi aktivitas outdoor, kedua yang warga rentan ispa alergi pernafasan kalau keluar rumah menggunakan masker,” tukasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini