Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 02 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden RI Prabowo telah menjangkau 559.239 penerima manfaat di wilayah Kalimantan Barat, mulai dari pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, ibu hamil, hingga balita.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan melalui aplikasi APBNKita, hingga akhir September 2025, adapun jumlah penerima manfaat terbanyak tercatat di Kota Pontianak sebanyak 138.596 orang, disusul Kabupaten Kubu Raya dengan 106.633 orang, dan Ketapang 77.453 orang.
Jika dilihat berdasarkan kelompok penerima, mayoritas berasal dari kalangan pelajar tingkat SD kelas 1-3 sebanyak 114.465 orang, disusul SD kelas 4-6 sebanyak 112.901 orang, dan SMP sebanyak 101.556 orang.
Selain itu, program MBG juga menjangkau PAUD (10.130 penerima), balita (7.245), ibu hamil (770), serta lansia melalui PKBM (1.017 penerima).
Sementara itu tercatat sebanyak 233 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) telah beroperasi. Dengan total jumlah petugas yang terlibat dalam distribusi MBG di Kalbar mencapai 6.713 orang.
Sebaran SPPG terbesar berada di Kota Pontianak dengan 53 satuan, diikuti Kubu Raya 43 satuan, dan Ketapang 33 satuan.
Sementara target jumlah SPPG di provinsi ini adalah 586 satuan dengan target penerima manfaat sebanyak 1.250.037 orang.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalbar, Rahmat Mulyono menyampaikan, bahwa pemerintah pusat telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 335 triliun untuk menjalankan program MBG se-Indonesia.
“Kami sedang koordinasikan dengan pemerintah pusat untuk alokasi nominal yang tersalurkan ke Kalbar. Karena memang nominalnya itu masih gelondongan dari pusat langsung disalurkan melalui yayasan sebagai penerima bantuan,” ujarnya usai konferensi pers bersama awak media, Kamis (02/10/2025).
Namun walau demikian, pihaknya akan terus mengawal program MBG di Kalbar dengan mengupdate data penyaluran MBG dari pusat ke Kalbar.
“Data anggaran yang disalurkan kita punya skala nasional, karena memang untuk proses pembayaran ini melalui tagihan ke BGN Pusat, yang berdasarkan hasil laporan kinerja dari masing-masing SPPG,” ujarnya.
Ia mengatakan, jika dulu pembayaran dengan metode reimburse. Namun sekarang pembayaran bisa dilakukan di muka, yang nantinya berdasarkan hasil verifikasi dari masing-masing SPPG tersebut disampaikan ke pusat untuk kemudian dilakukan tagihannya secara terpusat.
“Sistemnya sekarang bayar dimuka berdasarkan hasil laporan (dapur mitra) yang disampaikan ke pusat (BGN). Yang kami tau biasanya dibayarkan 2 minggu sekali. Setelah kerjaan selesai dilaporkan kembali," ujarnya.
Jadi sekarang, dikatakannya dapur mitra tidak lagi harus menunggu lama untuk proses pembayarannya.
“Kalau dulu sampai banyak yang menunggu. Jadi transfernya langsung dari pusat," ucapnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden RI Prabowo telah menjangkau 559.239 penerima manfaat di wilayah Kalimantan Barat, mulai dari pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, ibu hamil, hingga balita.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan melalui aplikasi APBNKita, hingga akhir September 2025, adapun jumlah penerima manfaat terbanyak tercatat di Kota Pontianak sebanyak 138.596 orang, disusul Kabupaten Kubu Raya dengan 106.633 orang, dan Ketapang 77.453 orang.
Jika dilihat berdasarkan kelompok penerima, mayoritas berasal dari kalangan pelajar tingkat SD kelas 1-3 sebanyak 114.465 orang, disusul SD kelas 4-6 sebanyak 112.901 orang, dan SMP sebanyak 101.556 orang.
Selain itu, program MBG juga menjangkau PAUD (10.130 penerima), balita (7.245), ibu hamil (770), serta lansia melalui PKBM (1.017 penerima).
Sementara itu tercatat sebanyak 233 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) telah beroperasi. Dengan total jumlah petugas yang terlibat dalam distribusi MBG di Kalbar mencapai 6.713 orang.
Sebaran SPPG terbesar berada di Kota Pontianak dengan 53 satuan, diikuti Kubu Raya 43 satuan, dan Ketapang 33 satuan.
Sementara target jumlah SPPG di provinsi ini adalah 586 satuan dengan target penerima manfaat sebanyak 1.250.037 orang.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalbar, Rahmat Mulyono menyampaikan, bahwa pemerintah pusat telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 335 triliun untuk menjalankan program MBG se-Indonesia.
“Kami sedang koordinasikan dengan pemerintah pusat untuk alokasi nominal yang tersalurkan ke Kalbar. Karena memang nominalnya itu masih gelondongan dari pusat langsung disalurkan melalui yayasan sebagai penerima bantuan,” ujarnya usai konferensi pers bersama awak media, Kamis (02/10/2025).
Namun walau demikian, pihaknya akan terus mengawal program MBG di Kalbar dengan mengupdate data penyaluran MBG dari pusat ke Kalbar.
“Data anggaran yang disalurkan kita punya skala nasional, karena memang untuk proses pembayaran ini melalui tagihan ke BGN Pusat, yang berdasarkan hasil laporan kinerja dari masing-masing SPPG,” ujarnya.
Ia mengatakan, jika dulu pembayaran dengan metode reimburse. Namun sekarang pembayaran bisa dilakukan di muka, yang nantinya berdasarkan hasil verifikasi dari masing-masing SPPG tersebut disampaikan ke pusat untuk kemudian dilakukan tagihannya secara terpusat.
“Sistemnya sekarang bayar dimuka berdasarkan hasil laporan (dapur mitra) yang disampaikan ke pusat (BGN). Yang kami tau biasanya dibayarkan 2 minggu sekali. Setelah kerjaan selesai dilaporkan kembali," ujarnya.
Jadi sekarang, dikatakannya dapur mitra tidak lagi harus menunggu lama untuk proses pembayarannya.
“Kalau dulu sampai banyak yang menunggu. Jadi transfernya langsung dari pusat," ucapnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini