Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 05 November 2025 |
KALBARONLINE.com - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menanggapi soal rencana kedatangan ulama Gus Muwafiq ke Pontianak untuk memberikan ceramah kebangsaan di Rumah Melayu yang menuai penolakan dari beberapa organisasi masyarakat (ormas).
Norsan menegaskan, bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar tidak melarang siapa pun untuk datang dan menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan bagi masyarakat, selama tidak menimbulkan gesekan dan kepentingan politis.
“Kita untuk siapapun datang di Kalimantan Barat, yang memberikan kesejukan untuk Kalimantan Barat, tidak ada larangan dan lain sebagainya,” ungkapnya, Rabu (05/11/2025).
Meski demikian, ia menekankan agar ceramah keagamaan tidak dijadikan alat politik yang justru bisa mengganggu stabilitas keamanan daerah.
“Cuma permasalahannya itu, jangan sampai permasalahan yang misalnya, beliau ustadz ini datang untuk menyampaikan tentang keagamaan. Jangan sampai ini dipolitisi dan lain sebagainya. Sehingga menimbulkan situasi keamanan tidak kondisi,” tegasnya.
Lebih lanjut Norsan menyampaikan aksi penolakan kedatangan ulama Gus Muwafiq dari beberapa pihak sudah dilakukan mediasi
“Alhamdulillah kita sudah dimediasi, insya Allah tidak ada masalah,” katanya.
Sementara itu, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto mengatakan, terkait hal itu pihaknya selalu melakukan perencanaan dan kajian terhadap setiap kegiatan masyarakat, terutama yang berpotensi berdampak pada keamanan dan ketertiban.
“Terkait itu tentunya, kalau polda tentunya setiap kegiatan apapun harus direncanakan dengan baik. Berdampak terhadap situasi kamtibmas atau tidak,” ungkapnya.
Menurutnya, kalau kegiatan yang digelar berdampak hingga menimbulkan permasalahan, maka pihaknya akan memberikan saran apakah kegiatan itu bisa atau tidak dilaksanakan
“Kalau kami menilai berdampak terhadap situasi Kamtibmas, maka kami akan memberikan saran pendapat untuk bisa atau tidak bisa untuk dilakukan kegiatan itu. Karena pasti ada historis yang menyebabkan adanya program kontra itu,” jelas Pipit.
Ia menambahkan, langkah kepolisian bukan karena unsur politis, melainkan semata-mata untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
“Mungkin ada sedikit penolakan karena ada historis tertentu yang menjadi penyebabnya. Tapi semua pihak sudah menyadari hal itu,” pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menanggapi soal rencana kedatangan ulama Gus Muwafiq ke Pontianak untuk memberikan ceramah kebangsaan di Rumah Melayu yang menuai penolakan dari beberapa organisasi masyarakat (ormas).
Norsan menegaskan, bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar tidak melarang siapa pun untuk datang dan menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan bagi masyarakat, selama tidak menimbulkan gesekan dan kepentingan politis.
“Kita untuk siapapun datang di Kalimantan Barat, yang memberikan kesejukan untuk Kalimantan Barat, tidak ada larangan dan lain sebagainya,” ungkapnya, Rabu (05/11/2025).
Meski demikian, ia menekankan agar ceramah keagamaan tidak dijadikan alat politik yang justru bisa mengganggu stabilitas keamanan daerah.
“Cuma permasalahannya itu, jangan sampai permasalahan yang misalnya, beliau ustadz ini datang untuk menyampaikan tentang keagamaan. Jangan sampai ini dipolitisi dan lain sebagainya. Sehingga menimbulkan situasi keamanan tidak kondisi,” tegasnya.
Lebih lanjut Norsan menyampaikan aksi penolakan kedatangan ulama Gus Muwafiq dari beberapa pihak sudah dilakukan mediasi
“Alhamdulillah kita sudah dimediasi, insya Allah tidak ada masalah,” katanya.
Sementara itu, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto mengatakan, terkait hal itu pihaknya selalu melakukan perencanaan dan kajian terhadap setiap kegiatan masyarakat, terutama yang berpotensi berdampak pada keamanan dan ketertiban.
“Terkait itu tentunya, kalau polda tentunya setiap kegiatan apapun harus direncanakan dengan baik. Berdampak terhadap situasi kamtibmas atau tidak,” ungkapnya.
Menurutnya, kalau kegiatan yang digelar berdampak hingga menimbulkan permasalahan, maka pihaknya akan memberikan saran apakah kegiatan itu bisa atau tidak dilaksanakan
“Kalau kami menilai berdampak terhadap situasi Kamtibmas, maka kami akan memberikan saran pendapat untuk bisa atau tidak bisa untuk dilakukan kegiatan itu. Karena pasti ada historis yang menyebabkan adanya program kontra itu,” jelas Pipit.
Ia menambahkan, langkah kepolisian bukan karena unsur politis, melainkan semata-mata untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
“Mungkin ada sedikit penolakan karena ada historis tertentu yang menjadi penyebabnya. Tapi semua pihak sudah menyadari hal itu,” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini