Pontianak    

Prajurit TNI Ditemukan Meninggal di Asrama, Pangdam Tanjungpura Tegaskan Tak Ada Tanda Kekerasan

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Kamis, 18 Desember 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar


KALBARONLINE.com – Seorang prajurit TNI ditemukan meninggal dunia dengan dugaan gantung diri di Markas Yonif TP 882 Hulubalang pada Jumat (12/12/2025). Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamalulael, memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum.

Jamalulael menjelaskan, sesaat setelah menerima laporan kejadian, ia langsung mendatangi lokasi dan memerintahkan agar tempat kejadian perkara (TKP) tidak diganggu sebelum proses pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur.

“Pada saat kejadian, saya perintahkan tidak diganggu terlebih dahulu. Jenazah diturunkan dengan prosedur yang benar, kemudian kami menunggu keluarga datang. Jenazah dimandikan dalam kondisi terbuka dan disaksikan langsung oleh keluarga,” ujar Jamalulael saat dikonfirmasi di Kodam XII/Tanjungpura, Jalan Mayor Alianyang, Kubu Raya, Rabu (17/12/2025).

Ia menegaskan, sebelum jenazah dimasukkan ke dalam peti, keluarga diberi kesempatan penuh untuk melihat langsung kondisi fisik almarhum. Pemeriksaan visual dilakukan bersama tim dokter TNI.

“Pada saat dimandikan, keluarga melihat sendiri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali. Tim dokter juga memastikan hal tersebut,” tegasnya.

Terkait prosedur lanjutan, Pangdam mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan autopsi sesuai permintaan Mabes TNI guna memastikan penyebab kematian secara medis dan administratif. Namun, keluarga almarhum menyatakan penolakan.

“Kami sudah meminta autopsi agar data benar-benar valid. Tapi hak prerogatif ada di keluarga. Keluarga tidak menghendaki autopsi karena mereka sudah yakin tidak ada tanda kekerasan,” jelas Jamalulael.

Ia juga menanggapi soal surat penolakan autopsi yang ditulis tangan oleh pihak keluarga. Menurutnya, hal tersebut tetap sah secara hukum.

“Itu bukan surat autopsi, tapi surat penolakan. Ditulis tangan tidak masalah, yang penting pernyataan resmi dari keluarga. Itu sah,” katanya.

Menjawab isu yang beredar terkait dugaan adanya oknum TNI berpakaian sipil yang menjaga rumah almarhum di kampung halaman, Jamalulael mengaku belum menerima laporan resmi.

“Saya sendiri belum dengar. Kalau berpakaian sipil, sulit memastikan itu oknum TNI atau bukan. Saya belum mendapat laporan terkait hal itu,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Komandan Yonif TP 882 Hulubalang, Kapten Inf Fredy Prantino, memaparkan kronologi awal kejadian. Ia menyebut laporan pertama diterima pada Jumat pagi dari salah satu perwira yang menemukan almarhum dalam kondisi tergantung di kamar mandi.

“Mendapat laporan itu, saya bersama komandan batalyon langsung menuju lokasi dan memastikan kondisi almarhum. Ditemukan tali di leher dan almarhum dalam posisi tergantung,” jelas Fredy.

Langkah awal yang dilakukan, lanjut Fredy, adalah laporan cepat kepada atasan langsung, yakni Komandan Brigade Infanteri 19/Khatulistiwa. Lokasi kejadian kemudian diamankan hingga Polisi Militer Kodam XII/Tanjungpura dan tim medis dari Rumkit Kartika Husada tiba.

“Tidak ada satu pun yang masuk ke TKP sampai aparat berwenang datang,” katanya.

Fredy juga menegaskan bahwa berdasarkan struktur dan kondisi satuan, dugaan kekerasan sangat tidak mungkin terjadi.

“Di batalyon ini seluruh bintara satu leting. Almarhum adalah seorang komandan regu. Jumlah bintara ada 114 orang, tamtama 507 orang. Sangat tidak mungkin terjadi kekerasan,” tegasnya.

Ia menambahkan, Komandan Batalyon turut mendampingi proses pemulangan jenazah hingga pemakaman di Kabupaten Sekadau.

“Kami mendampingi sampai almarhum dimakamkan dengan tenang bersama keluarga,” pungkasnya.

Kodam XII/Tanjungpura memastikan seluruh proses penanganan dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai prosedur, serta mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang belum terverifikasi. (Lid)

Artikel Selanjutnya
Ledakan Misterius Guncang Mempawah, BMKG Pastikan Gempa Tektonik Magnitudo 2,6
Kamis, 18 Desember 2025
Artikel Sebelumnya
Pangdam Tanjungpura Tegaskan Penanganan Kasus WNA di Ketapang Ditangani Imigrasi dan Polisi
Kamis, 18 Desember 2025

Berita terkait