Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 20 Desember 2025 |
KALBARONLINE.com – Suasana tenang seusai azan Magrib mendadak berubah menjadi kepanikan di Jalan Beringin, Gang Sa’man, Kota Pontianak. Api tiba-tiba membakar rumah seorang lansia bernama Rasunah (85), pada Jumat (19/12/2025) malam.
Saat kejadian, Rasunah sedang menunaikan salat Magrib. Ia sama sekali tidak menyangka rumah yang telah ia tempati sejak 1968 itu akan hangus dilalap api.
“Lagi salat Magrib, tiba-tiba anak pertama saya teriak dari lantai atas bilang ada api. Langsung kami semua keluar,” tuturnya dengan suara bergetar.
Api pertama kali terlihat di lantai atas. Anak Rasunah melihat serpihan kayu jatuh disusul nyala api yang langsung membesar. Hanya dalam hitungan menit, api merambat dari atap hingga ke seluruh bagian rumah.
“Apinya cepat sekali, langsung turun ke bawah. Atap habis semua,” katanya.
Sebagai lansia dengan keterbatasan fisik, Rasunah tidak mampu menyelamatkan diri sendiri. Ia dievakuasi menggunakan kursi roda oleh anak dan para tetangga yang bergerak cepat begitu melihat kobaran api.
“Ramai yang masuk, teriak suruh keluar. Saya didorong pakai kursi roda. Anak dan tetangga yang bantu,” ujarnya.
Saat kejadian terdapat lima orang di dalam rumah. Semuanya berhasil selamat. Namun tidak ada satu pun barang yang dapat diselamatkan. Pakaian, uang, hingga dokumen penting seperti KTP dan kartu ATM ikut terbakar.
“Baju pun tidak ada. Uang habis. Mau ambil, tapi api sudah jatuh, lampu mati, gelap semua,” ucapnya lirih.
Beruntung, kebakaran tidak disertai angin kencang sehingga api tidak menjalar ke rumah lain di kawasan padat penduduk tersebut.
“Untung tidak ada angin kencang. Kalau ada, mungkin belakang habis semua,” katanya.
Pasca kejadian, Rasunah dan keluarganya sementara mengungsi ke rumah anak bungsunya di kawasan Sepakat. Ia bersyukur mendapat bantuan dari pemerintah, Dinas Sosial, hingga perhatian langsung dari pimpinan daerah.
Namun di balik rasa syukurnya, Rasunah menyimpan satu harapan sederhana: bisa kembali memiliki tempat tinggal.
“Kalau rumah tidak ada, saya mau tinggal di mana? Sekarang semua habis ditelan api,” ujarnya pelan. (Lid)
KALBARONLINE.com – Suasana tenang seusai azan Magrib mendadak berubah menjadi kepanikan di Jalan Beringin, Gang Sa’man, Kota Pontianak. Api tiba-tiba membakar rumah seorang lansia bernama Rasunah (85), pada Jumat (19/12/2025) malam.
Saat kejadian, Rasunah sedang menunaikan salat Magrib. Ia sama sekali tidak menyangka rumah yang telah ia tempati sejak 1968 itu akan hangus dilalap api.
“Lagi salat Magrib, tiba-tiba anak pertama saya teriak dari lantai atas bilang ada api. Langsung kami semua keluar,” tuturnya dengan suara bergetar.
Api pertama kali terlihat di lantai atas. Anak Rasunah melihat serpihan kayu jatuh disusul nyala api yang langsung membesar. Hanya dalam hitungan menit, api merambat dari atap hingga ke seluruh bagian rumah.
“Apinya cepat sekali, langsung turun ke bawah. Atap habis semua,” katanya.
Sebagai lansia dengan keterbatasan fisik, Rasunah tidak mampu menyelamatkan diri sendiri. Ia dievakuasi menggunakan kursi roda oleh anak dan para tetangga yang bergerak cepat begitu melihat kobaran api.
“Ramai yang masuk, teriak suruh keluar. Saya didorong pakai kursi roda. Anak dan tetangga yang bantu,” ujarnya.
Saat kejadian terdapat lima orang di dalam rumah. Semuanya berhasil selamat. Namun tidak ada satu pun barang yang dapat diselamatkan. Pakaian, uang, hingga dokumen penting seperti KTP dan kartu ATM ikut terbakar.
“Baju pun tidak ada. Uang habis. Mau ambil, tapi api sudah jatuh, lampu mati, gelap semua,” ucapnya lirih.
Beruntung, kebakaran tidak disertai angin kencang sehingga api tidak menjalar ke rumah lain di kawasan padat penduduk tersebut.
“Untung tidak ada angin kencang. Kalau ada, mungkin belakang habis semua,” katanya.
Pasca kejadian, Rasunah dan keluarganya sementara mengungsi ke rumah anak bungsunya di kawasan Sepakat. Ia bersyukur mendapat bantuan dari pemerintah, Dinas Sosial, hingga perhatian langsung dari pimpinan daerah.
Namun di balik rasa syukurnya, Rasunah menyimpan satu harapan sederhana: bisa kembali memiliki tempat tinggal.
“Kalau rumah tidak ada, saya mau tinggal di mana? Sekarang semua habis ditelan api,” ujarnya pelan. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini