Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 15 Desember 2020 |
Pandemi Covid-19 yang membuat orang mengurangi mobilitas, ikut berkontribusi pada kesuksesan TikTok. Daripada bengong, mending bikin video pendek di TikTok. Apalagi bisa dikin duet atau ngejahit video. Nah, Facebook yang raksasa sosial media, gak mau kalah. Mereka merilis aplikasi baru. Namanya Collab.
Di aplikasi ini, pengguna tak hanya bisa berduet. Tapi berkolaborasi dengan dua orang lainnya. Bisa main music bareng. Atau yang satu nyanyi juga boleh. Tak bisa nyanyi dan tak bisa main music? Comot aja potongan video dari mana saja, dan gabungkan ke alah satu dari tiga slot yang ada di layar.
Facebook menyertakan in-app tools yang bisa mensinkronkan audio dan video dari tiga potongan video itu. Bahkan ketika sedang off. Ini untuk menjamin, kolaborasi tiga potongan video itu tersinkronisasi dengan sempurna. Selain itu, Facebook juga sudah menguji aplikasi ini dengan lusinan tipe headset dan perangkat keras lain, untuk mengoptimalkan berbagai pengaturan.
Dengan itu semua, Collab diyakini bisa menyajikan keseruan yang lebih asyik dibanding duet-nya TikTok. Karena, setiap orang bisa berkolaborasi dengan siapapun. Termasuk dengan musisi terkenal dunia. Ketika membuka aplikasi ini, pengguna bisa mencari musikus atau siapapun di daftar collabs dengan cara men-scroll. Kalau ketemu, bisa men-tag sebagai favorit, untuk selanjutnya setiap kali yang bersangkutan mem-posting klip baru, pengguna akan menerima notifikasinya.
Facebook sebenarnya sudah menggulirkan aplikasi ini pada akhir Mei lalu, namun masih versi beta dan terbatas. Artis Indie Morgaxn adalah salah satu yang bergabung di Collab selama pengujian versi beta ini. Menurut dia, seperti dikutip Techcrunch, platform semacam Collab memberinya jalan untuk tetap eksis dan berinteraksi dengan penggemar.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memang memukul industry hiburan. Konser-konser music dibatalkan. Akibatnya, para musisi, penyanyi dan seniman kehilangan banyak job. Terutama, kehilangan kesempatan berinteraksi dengan para fans. Dan seperti yang dikatakan Morgxan, dia benar-benar terinspirasi dengan cara baru untuk melakukan segala sesuatunya.
Musisi itu merilis lagunya “Wonder” di Collab, dan mengajak para fans untuk membuat video kolaborasi dengannya. Sekarang, lagu itu sudah mendapat 43 juta streaming.
Kedengarannya seru. Bayangkan bila Anda bisa berduet dengan Rossa atau Agnes Monica dalam video Collab. Tapi eits, simpan dulu keinginan itu. Karena, Collab hanya tersedia di App Store, dan (baru) tersedia di Amerika saja. Belum merambah ke belahan dunia lain.
Meskipun bikinan Facebook, hasil kerja tim R&D dan NPE Team, namun aplikasi ini berdiri sendiri, tak terintegrasi dengan Facebook. Tapi masih memungkinkn pengguna menempatkan bio-link pada postingan Facebook, kalau ingin pamer hasil kolaborasinya.
The post Buat Video Musik Kolaborasi. Aplikasi Anyar Besutan Facebook appeared first on KalbarOnline.com.
Pandemi Covid-19 yang membuat orang mengurangi mobilitas, ikut berkontribusi pada kesuksesan TikTok. Daripada bengong, mending bikin video pendek di TikTok. Apalagi bisa dikin duet atau ngejahit video. Nah, Facebook yang raksasa sosial media, gak mau kalah. Mereka merilis aplikasi baru. Namanya Collab.
Di aplikasi ini, pengguna tak hanya bisa berduet. Tapi berkolaborasi dengan dua orang lainnya. Bisa main music bareng. Atau yang satu nyanyi juga boleh. Tak bisa nyanyi dan tak bisa main music? Comot aja potongan video dari mana saja, dan gabungkan ke alah satu dari tiga slot yang ada di layar.
Facebook menyertakan in-app tools yang bisa mensinkronkan audio dan video dari tiga potongan video itu. Bahkan ketika sedang off. Ini untuk menjamin, kolaborasi tiga potongan video itu tersinkronisasi dengan sempurna. Selain itu, Facebook juga sudah menguji aplikasi ini dengan lusinan tipe headset dan perangkat keras lain, untuk mengoptimalkan berbagai pengaturan.
Dengan itu semua, Collab diyakini bisa menyajikan keseruan yang lebih asyik dibanding duet-nya TikTok. Karena, setiap orang bisa berkolaborasi dengan siapapun. Termasuk dengan musisi terkenal dunia. Ketika membuka aplikasi ini, pengguna bisa mencari musikus atau siapapun di daftar collabs dengan cara men-scroll. Kalau ketemu, bisa men-tag sebagai favorit, untuk selanjutnya setiap kali yang bersangkutan mem-posting klip baru, pengguna akan menerima notifikasinya.
Facebook sebenarnya sudah menggulirkan aplikasi ini pada akhir Mei lalu, namun masih versi beta dan terbatas. Artis Indie Morgaxn adalah salah satu yang bergabung di Collab selama pengujian versi beta ini. Menurut dia, seperti dikutip Techcrunch, platform semacam Collab memberinya jalan untuk tetap eksis dan berinteraksi dengan penggemar.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memang memukul industry hiburan. Konser-konser music dibatalkan. Akibatnya, para musisi, penyanyi dan seniman kehilangan banyak job. Terutama, kehilangan kesempatan berinteraksi dengan para fans. Dan seperti yang dikatakan Morgxan, dia benar-benar terinspirasi dengan cara baru untuk melakukan segala sesuatunya.
Musisi itu merilis lagunya “Wonder” di Collab, dan mengajak para fans untuk membuat video kolaborasi dengannya. Sekarang, lagu itu sudah mendapat 43 juta streaming.
Kedengarannya seru. Bayangkan bila Anda bisa berduet dengan Rossa atau Agnes Monica dalam video Collab. Tapi eits, simpan dulu keinginan itu. Karena, Collab hanya tersedia di App Store, dan (baru) tersedia di Amerika saja. Belum merambah ke belahan dunia lain.
Meskipun bikinan Facebook, hasil kerja tim R&D dan NPE Team, namun aplikasi ini berdiri sendiri, tak terintegrasi dengan Facebook. Tapi masih memungkinkn pengguna menempatkan bio-link pada postingan Facebook, kalau ingin pamer hasil kolaborasinya.
The post Buat Video Musik Kolaborasi. Aplikasi Anyar Besutan Facebook appeared first on KalbarOnline.com.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini