Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 19 Januari 2017 |
KalbarOnline, Sekadau – Pelestarian budaya merupakan hal yang harus dilakukan di setiap kelompok masyarakat, baik melalui tarian, syair, perlombaan wisata budaya, seni rupa, seni musik, dan sebagainya seiring perubahan zaman.
Hal itu tampak terlihat di wilayah Kecamatan Belitang Hilir tepatnya Desa Sungai Ayak 1, Kabupaten Sekadau.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (18/01/17), tepatnya di pesisiran Sungai Kapuas di Bantar Desa Sungai Ayak, terlihat kelompok remaja yang sedang kompak dalam suara, semangat dalam satukan tenaga untuk mendayungkan sebuah sampan bidar yang bermuatan 13 orang untuk melatih kecepatan dan kekompakan mereka.
Pelestarian aktivitas mendayung seperti ini, merupakan kegiatan rutin dilakukan oleh remaja Sungai Ayak ini, terlebih juga latihan untuk mempersiapkan perlombaan antar kecamatan maupun kabupaten.
Latihan dayung remaja di Sungai Ayak ini dilakukan dua kali dalam seminggu tepatnya pada hari Selasa dan Jum'at.
Jika sudah mendekati akan diadakannya event lomba dayung, kelompok remaja ini merapatkan jadwal latihan mereka, dan ini sudah dilakukannya secara rutin.
Tercatat Kecamatan Belitang Hilir ini memiliki 6 (enam) sampan yang khusus untuk diperlombakan. Terakhir mengikuti lomba pada tahun 2016 lalu tepatnya di bulan Desember, pemuda-pemuda Belitang Hilir dikirimkan ke Kabupaten Mempawah untuk mewakili Kabupaten Sekadau dalam rangka acara robo-robo.
“Saya sanggat mendukung atas kegiatan yang dilakukan oleh remaja-remaja Sungai Ayak ini khususnya Desa Sungai Ayak 1, mereka sangat giat berlatih untuk mempertahankan apa yang sudah mereka dapatkan di perlombaan-perlombaan sebelumnya, dan juga kegiatan latihan ini baik, daripada remaja ini berkeliaran di jalan raya, kebut-kebutan membayahakan mereka, dan sampai mabuk-mabukan serta terlibat narkoba, lebih baik lakukan sesuatu yang lebih bermanfaat seperti ini,” ujar Kepala Desa Sungai Ayak 1, Ilham.
Dikatakan Ilham, Desa Sungai Ayak 1 sudah bisa dikatakan terbaik dalam melestarikan lomba sampan (perlombaan tradisional) dan juga secara umum Kabupaten Sekadau.
“Oleh karena itu Pemerintah Desa Sungai Ayak 1 sangat mendukung kuat dalam rangka pelestarian budaya lomba sampan ini,” bebernya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa generasi muda tentu harus terus berkarya berbagai bidang.
“Karena mereka merupakan genarasi penerus,” tandasnya. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau – Pelestarian budaya merupakan hal yang harus dilakukan di setiap kelompok masyarakat, baik melalui tarian, syair, perlombaan wisata budaya, seni rupa, seni musik, dan sebagainya seiring perubahan zaman.
Hal itu tampak terlihat di wilayah Kecamatan Belitang Hilir tepatnya Desa Sungai Ayak 1, Kabupaten Sekadau.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (18/01/17), tepatnya di pesisiran Sungai Kapuas di Bantar Desa Sungai Ayak, terlihat kelompok remaja yang sedang kompak dalam suara, semangat dalam satukan tenaga untuk mendayungkan sebuah sampan bidar yang bermuatan 13 orang untuk melatih kecepatan dan kekompakan mereka.
Pelestarian aktivitas mendayung seperti ini, merupakan kegiatan rutin dilakukan oleh remaja Sungai Ayak ini, terlebih juga latihan untuk mempersiapkan perlombaan antar kecamatan maupun kabupaten.
Latihan dayung remaja di Sungai Ayak ini dilakukan dua kali dalam seminggu tepatnya pada hari Selasa dan Jum'at.
Jika sudah mendekati akan diadakannya event lomba dayung, kelompok remaja ini merapatkan jadwal latihan mereka, dan ini sudah dilakukannya secara rutin.
Tercatat Kecamatan Belitang Hilir ini memiliki 6 (enam) sampan yang khusus untuk diperlombakan. Terakhir mengikuti lomba pada tahun 2016 lalu tepatnya di bulan Desember, pemuda-pemuda Belitang Hilir dikirimkan ke Kabupaten Mempawah untuk mewakili Kabupaten Sekadau dalam rangka acara robo-robo.
“Saya sanggat mendukung atas kegiatan yang dilakukan oleh remaja-remaja Sungai Ayak ini khususnya Desa Sungai Ayak 1, mereka sangat giat berlatih untuk mempertahankan apa yang sudah mereka dapatkan di perlombaan-perlombaan sebelumnya, dan juga kegiatan latihan ini baik, daripada remaja ini berkeliaran di jalan raya, kebut-kebutan membayahakan mereka, dan sampai mabuk-mabukan serta terlibat narkoba, lebih baik lakukan sesuatu yang lebih bermanfaat seperti ini,” ujar Kepala Desa Sungai Ayak 1, Ilham.
Dikatakan Ilham, Desa Sungai Ayak 1 sudah bisa dikatakan terbaik dalam melestarikan lomba sampan (perlombaan tradisional) dan juga secara umum Kabupaten Sekadau.
“Oleh karena itu Pemerintah Desa Sungai Ayak 1 sangat mendukung kuat dalam rangka pelestarian budaya lomba sampan ini,” bebernya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa generasi muda tentu harus terus berkarya berbagai bidang.
“Karena mereka merupakan genarasi penerus,” tandasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini