Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 21 April 2017 |
Akibat Kondisi Hujan Mengguyur di Daerah Perhuluan
KalbarOnline, Sekadau – Banjir melanda Desa Nanga Mahap, hal ini dikarenakan curah hujan yang mengguyur daerah perhuluan. Hal tersebut membuat ketinggian air naik hingga menggenangi kawasan permukiman penduduk meski ketinggian airnya masih dibawah satu meter.
Camat Nanga Mahap, Hermanto, S.Sos., M.Si, mengatakan bahwa hujan yang turun membuat rumah warga tergenang banjir, termasuk kawasan pasar. Kendati demikian, lanjutnya, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasanya hanya saja sedikit terganggu dengan air pasang.
“Kawasan pasar juga sudah terendam banjir,” ucapnya.
Kondisi air, dikatakan Hermanto, masih bertahan dan biasanya akan surut pada sore hari. Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan jika hujan terus mengguyur, ketinggian air akan naik.
“Apalagi Nanga Mahap diapit dua sungai yang besar, yaitu Sungai Mahap dan Sungai Sekadau,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan bahwa kondisi air masih bertahan. Ia mengungkapkan, air mulai naik sejak malam hari, namun belum banyak rumah yang terendam banjir.
“Jalan A Yani sudah terendam banjir termasuk kawasan pasar. Aktivitas masyarakat seperti biasa, belum ada yang mengungsi,” tuturnya.
Suryadi mengatakan, pihaknya berupaya mengantisipasi bila ketinggian air naik, terutama daerah rawan. Pihaknya, lanjut dia, juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap banjir.
“Meski kondisinya masih bertahan tapi tidak menutup kemungkinan ketinggiannya naik lagi bila hujan. Ketinggian airnya masih dibawah sekitar setengah meter,” paparnya.
Ia mengatakan, kondisi hujan terjadi di daerah perhuluan sehingga menyebabkan Nanga Mahap terendam air.
“Imbas dari hujan akan berentet ke Nanga Taman, Rawak,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya berupaya untuk mengambil langkah bila ketinggian air semakin naik. Pihaknya, kata dia, juga telah memonitoring ke lokasi banjir.
“Antisipasi terus dilakukan, jika memang ketinggian air naik dan bila masyarakat perlu diungsikan akan diungsikan. Tapi saat ini belum ada yang mengungsi,” tandasnya. (Mus)
Akibat Kondisi Hujan Mengguyur di Daerah Perhuluan
KalbarOnline, Sekadau – Banjir melanda Desa Nanga Mahap, hal ini dikarenakan curah hujan yang mengguyur daerah perhuluan. Hal tersebut membuat ketinggian air naik hingga menggenangi kawasan permukiman penduduk meski ketinggian airnya masih dibawah satu meter.
Camat Nanga Mahap, Hermanto, S.Sos., M.Si, mengatakan bahwa hujan yang turun membuat rumah warga tergenang banjir, termasuk kawasan pasar. Kendati demikian, lanjutnya, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasanya hanya saja sedikit terganggu dengan air pasang.
“Kawasan pasar juga sudah terendam banjir,” ucapnya.
Kondisi air, dikatakan Hermanto, masih bertahan dan biasanya akan surut pada sore hari. Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan jika hujan terus mengguyur, ketinggian air akan naik.
“Apalagi Nanga Mahap diapit dua sungai yang besar, yaitu Sungai Mahap dan Sungai Sekadau,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan bahwa kondisi air masih bertahan. Ia mengungkapkan, air mulai naik sejak malam hari, namun belum banyak rumah yang terendam banjir.
“Jalan A Yani sudah terendam banjir termasuk kawasan pasar. Aktivitas masyarakat seperti biasa, belum ada yang mengungsi,” tuturnya.
Suryadi mengatakan, pihaknya berupaya mengantisipasi bila ketinggian air naik, terutama daerah rawan. Pihaknya, lanjut dia, juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap banjir.
“Meski kondisinya masih bertahan tapi tidak menutup kemungkinan ketinggiannya naik lagi bila hujan. Ketinggian airnya masih dibawah sekitar setengah meter,” paparnya.
Ia mengatakan, kondisi hujan terjadi di daerah perhuluan sehingga menyebabkan Nanga Mahap terendam air.
“Imbas dari hujan akan berentet ke Nanga Taman, Rawak,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya berupaya untuk mengambil langkah bila ketinggian air semakin naik. Pihaknya, kata dia, juga telah memonitoring ke lokasi banjir.
“Antisipasi terus dilakukan, jika memang ketinggian air naik dan bila masyarakat perlu diungsikan akan diungsikan. Tapi saat ini belum ada yang mengungsi,” tandasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini