KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang Askiman pada Selasa (16/05/2017) meninjau lokasi barau Dermaga Sungai Durian yang roboh. Askiman mengaku prihatin melihat kondisi barau itu.
“barau itu sudar rusak dan tidak dapat digunakan. harus dibangun barau yang baru yang disesuaikan dengan kondisi tanah disini,” katanya.
Askiman mengatakan tanah yang diberi barau tersebut memiliki kedalaman lebih dari 16 meter, sementara barau yang dibangun sejak tahun 2010 tertancap belum mencapai kedalaman tersebut.
“ini adalah salah satu potensi yang mengakibatkan barau itu roboh,” terangnya.
Selain itu kata dia, penyebab rusaknya barau karena pengaruh usia, yang mana sejak dibangun tujuh tahun silam barau ini tidak ada tindak lanjut untuk finising pengerjaannya.
“dengan demikian terjadi pelapukan pada beton, tidak kuat lagi menahan tanah,” tuturnya.
Pembangunan barau tersebut lanjutnya masuk dalam progres pembangunan Dermaga Sungai Durian. Proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian Perhubungan. Tahun 2017 ini dianggarkan Rp 18.335.600.000 (delapan belas miliar tiga ratus tiga puluh lima juta enam ratus ribu rupiah) untuk penyelasaian pembanguanan dermaga ini.
“harapan kita pembanguan ini segera selesai dengan baik sehingga cepat juga difungsikan,” tuturnya.
M Zulaidi selaku kontraktor pelaksana dari PT. Zuty Wijaya Sejati mengatakan pembangunan Dermaga Sungai Durian, termasuk pengerjaan barau ditargetkan finis tahun ini. Namun beberapa pekerjaan masih terganggu dengan air banjir.
“air pasang juga menjadi kendala kita, karena ada beberapa bagaian masi terendam dan pengerjaannya kita alihkan ke lokasi yang kering,” pungkasnya.
Sementara khusus pengerjaan barau, lanjut Zulaidi, masih menunggu pengiriman beton tiang pancang. Pembangunan disesuaikan dengan perencanaan yang baru.
“kita bangun barau baru, mungkin posisinya sekitar 80cm dari barau yang lama,” pungkasnya. (Sg)
Comment