KalbarOnline, Sambas – Tim Sekretariat Kabinet (Setkab) Presiden Joko Widodo melakukan kunjungannya ke Kabupaten Sambas. Rombongan Setkab diketuai oleh Asisten Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur Pengembangan Wilayah dan Industri, Abdul Muis.
Turut mendampingi ketua rombongan, Muhammad Zulfikar Ali, Kabid Percepatan Infrastruktur Asisten Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur Pengembangan Wilayah dan Industri. Oktavio Nugrayasa, Kabid Ketahanan Pangan Asisten Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur Pengembangan Wilayah dan Industri. Virnayanti, Kasubbid Perumahan dan Permukiman Bidang Percepatan Infrastruktur Asisten Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur Pengembangan Wilayah dan Industri.
Dandi W, Kasubbid Analisis Kebijakan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Daya Rusak Air Kemenko Bidang Perekonomian.
Rombongan disambut langsung oleh Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc di ruang Rapat Reformasi Birokrasi Setda.
Abdul Muis menjelaskan bahwa kunjungan rombongannya dalam rangka monitoring dan evaluasi sistem ketersediaan dan operasi embung untuk mengairi lahan pertanian, dan monitoring kesediaan dan lokasi usulan penyediaan embung kecil dan bangunan penampung air lainnya.
“Presiden Joko Widodo memberikan perhatian besar terkait penyediaan embung kecil dan kantong air untuk pertanian,” terangnya.
Bahkan, lanjut Abdul Muis, dalam sidang kabinet paripurna November 2016 lalu, intinya Presiden menyampaikan anggaran Dana Desa tahun 2017 agar digunakan untuk pembangunan embung air duna ketersediaan air baku pertanian.
Muis memaparkan bahwa beberapa pertemuan penting yang dihadiri presiden, Joko Widodo lanjut dia menyinggung soal pembangunan embung kecil berbiaya murah.
“Pada Rakernas Pertanian 5 Januari 2017, intinya Presiden Joko Widodo memerintahkan target pembuatan embung tahun 2017 sebanyak 30.000 unit mendukung pertanian dan ketersediaan air baku pertanian pada musim kemarau,” paparnya.
Dirinya menuturkan bahwa Presiden memberikan perhatian besar terkait manajemen sistem pengelolaan sumber daya air termasuk pemenuhan air baku pertanian.
Maksud dan tujuan monitoring yang mereka gelar terang dia, guna mengidentifikasi kendala yang timbul dalam pengelolaan embung kecil atau kantong air.
“Kami melakukan perbandingan implementasi pengelolaan embung kecil atau kantong air pada setiap wilayah sampel. Kebetulan untuk Kalimantan Barat, wilayah sampelnya adalah Kabupaten Sambas,” jelasnya.
Dirinya berharap, pihaknya berhasil mendapatkan banyak masukan, saran, data pendukung guna penyusunan dan implementasi kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya air dalam lingkup makro atau single manajemen sistem.
Dirinya juga mengharapkan dukungan Bupati yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ini. Dukungan pemerintah daerah melalui Bupati langsung sangat berarti bagi keberhasilan ini.
“Presiden mengarahkan agar Bupati turut mengawal dan mendorong pengalokasian Anggaran Desa untuk penyediaan embung kecil dan kantong air. Memfasilitasi pembentukan dan pembinaan BUMDesa maupun BUM Desa bersama dalam manajemen dan tata kelola embung atau kantong air,” jelasnya.
Bupati Sambas menyambut baik kedatangan tim Setkab.
Atbah Romin Suhaili menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk tidak mendukung kedatangan tim perwakilan pemerintah pusat itu.
“Sambas sangat bersyukur karena hingga saat ini, telah banyak perhatian pemerintah pusat. Kabupaten Sambas selalu siap memberikan dukungan apapun terhadap pemerintah pusat guna mewujudkan pembangunan diperbatasan,” ucapnya.
Bupati menjelaskan bahwa Kabupaten Sambas saat ini bukan lagi tren daerah yang paling ujung negeri Indonesia.
Atbah menegaskan Sambas adalah beranda negara yang harus mendapat perhatian serius pemerintah pusat.
“Karena kami adalah beranda negara, sudah sepantasnya, pemerintah pusat tetap serius memberikan perhatiannya, dan kami pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Sambas mengapresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah banyak memberikan perhatian bagi Kabupaten Sambas,” tegasnya.
Terkait porsi Bupati dalam upaya penyediaan embung dan kantong air, Atbah menegaskan siap mengawal dan memberikan dorongan kepada setiap Pemdes se-Kabupaten Sambas agar mengalokasikan pembangunan itu.
Orang nomor satu di Sambas ini menerangkan bahwa dirinya memahami apa yang diinginkan Presiden terkait sumber daya air.
“Ini adalah bentuk keprihatinan dan perhatian Presiden kita terhadap kondisi sumber daya air bagi rakyatnya. Ini harus kita dukung karena memang kita memerlukannya. Pemda Kabupaten Sambas siap mengarahkan setiap pemdes mengalokasikan pembangunan embung dan kantong air,” pungkasnya. (Mur/Hms)
Comment