Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 18 Oktober 2017 |
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Kasi Tata Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu, Abdul Samad mengungkapkan bahwa Kapuas Hulu saat ini kekurangan penyuluh pertanian, tanaman pangan dan perkebunan.
“Sebanyak 282 desa di Kapuas Hulu, saat ini kita hanya memiliki 143 penyuluh. Jadi kami hanya mengandalkan penyuluh swadaya dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa tugas menjadi penyuluh itu sangat berat, karena harus melakukan pembinaan kepada masyarakat, sehingga memunculkan satu produk unggulan. Sementara kesejahteraan penyuluh belum sesuai yang dikerjakan.
“Bayangkan satu orang penyuluh harus membina sebanyak 3 sampai 4 desa,” terangnya.
Mengenai kendala yang dihadapi penyuluh, Samad menerangkan bahwa, biaya operasional sangat kecil, sehingga masih minimnya sarana dan prasarana di lapangan.
“Jumlah penyuluh ada 143 orang, terdiri dari penyuluh PNS 95 orang, Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Pemerintah Pusat (THL-TBPP) sebanyak 29 orang, dan penyuluh honor daerah ada 19 orang,” paparnya.
Terkait kinerja penyuluh saat ini, menurut Samad, memang belum maksimal karena luasnya daerah Kapuas Hulu sehingga kerjanya belum maksimal, dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat petani.
“Seharusnya kalau satu desa satu penyuluh, saya yakin mereka maksimal kerjanya sehingga dalam melakukan pembinaan pun (penyuluh) akan fokus,” tandasnya. (Haq)
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Kasi Tata Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu, Abdul Samad mengungkapkan bahwa Kapuas Hulu saat ini kekurangan penyuluh pertanian, tanaman pangan dan perkebunan.
“Sebanyak 282 desa di Kapuas Hulu, saat ini kita hanya memiliki 143 penyuluh. Jadi kami hanya mengandalkan penyuluh swadaya dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa tugas menjadi penyuluh itu sangat berat, karena harus melakukan pembinaan kepada masyarakat, sehingga memunculkan satu produk unggulan. Sementara kesejahteraan penyuluh belum sesuai yang dikerjakan.
“Bayangkan satu orang penyuluh harus membina sebanyak 3 sampai 4 desa,” terangnya.
Mengenai kendala yang dihadapi penyuluh, Samad menerangkan bahwa, biaya operasional sangat kecil, sehingga masih minimnya sarana dan prasarana di lapangan.
“Jumlah penyuluh ada 143 orang, terdiri dari penyuluh PNS 95 orang, Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Pemerintah Pusat (THL-TBPP) sebanyak 29 orang, dan penyuluh honor daerah ada 19 orang,” paparnya.
Terkait kinerja penyuluh saat ini, menurut Samad, memang belum maksimal karena luasnya daerah Kapuas Hulu sehingga kerjanya belum maksimal, dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat petani.
“Seharusnya kalau satu desa satu penyuluh, saya yakin mereka maksimal kerjanya sehingga dalam melakukan pembinaan pun (penyuluh) akan fokus,” tandasnya. (Haq)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini