Buka Sosialisasi Pencegahan Narkoba, Ini Pesan Sekda Sintang

Cegah dini narkoba dengan melakukan fungsi sosialisasi dan penyebaran informasi

KalbarOnline, Sintang – Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Dra Yosepha Hasnah, M.Si, membuka sosialisasi dan penyebaran informasi tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bagi guru, pelajar/mahasiswa SMP, SMA dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Sintang tahun 2017.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Turut hadir, Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Henri Harahap, Kepala BNN Kabupaten Sintang, unsur Forkopimda, unsur OPD Kabupaten Sintang, pelajar, mahasiswa/i, guru dan pihak terkait lainnya di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Rabu pagi (22/11).

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Yosepha mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sangat menyambut baik atas terselenggaranya sosialisasi dan penyebaran informasi tentang pencegahan narkoba ini, karena menurutnya narkoba telah menjadi musuh bersama bagi kita semua, kita harus meneguhkan semangat perlawanan terhadap narkoba sebagai kejahatan yang luar biasa.

“Catatan di akhir tahun 2016 secara nasional diperkirakan angka prevalensi penggunaan narkoba sudah di atas 5,1 juta orang dan angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba setiap hari mencapai 40-50 orang generasi muda kita mati karena narkoba,” kata Yosepha.

Sementara kerugian material secara nasional akibat masalah narkoba di perkirakan Rp63 triliun baik itu kerugian akibat belanja narkoba, kerugian akibat biaya pengobatan, biaya barang-barang yang di curi dan kerugian akibat biaya rehabilitas dan biaya-biaya lainnya.

Baca Juga :  Siap Lakukan Pengamanan Imlek, Kasrem: Kita Berharap Dapat Berjalan Lancar, Tertib dan Aman

Melihat catatan tersebut, Yosepha mengungkapkan, yang lebih mengkhawatirkan bahaya masalah narkoba ini sudah menyebar secara sistemik ke berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak TK anak SD pelajar SMP dan SMA mahasiswa dan orang dewasa serta orang lanjut usia juga terkena narkoba.

“Tidak hanya di kota-kota besar juga bahkan di desa-desa terpencil juga penyalahgunaan narkoba sudah ada, karena dengan segala cara para pengedar coba terus bergerak untuk menyebarkan penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat kita,” ungkapnya.

Untuk itu, kata kunci melawan penyalahgunaan narkoba adalah peduli dan sekaligus bersinergi, dua kata ini, menurut Yosepha harus merasuk pada upaya pencegahan, upaya penindakan dan juga rehabilitasi tanpa meremehkan upaya lainnya.

“Saya berpendapat bahwa upaya pencegahan harus semakin kita perkuat agar tidak bertambah korban narkoba baru terutama dari para generasi muda kita,” ujarnya.

Yosepha berharap semua pihak di Kabupaten Sintang memahami dengan seksama apa itu narkoba, baik secara dampak dan upaya pencegahannya, berupaya untuk tidak memberikan peluang kesempatan dan bahkan toleransi terhadap para pemakai dan pengedar kejahatan narkoba.

Oleh sebab itu kita harus perkuat kepedulian dan bersinergi bagi semua pihak yang ada.

“Konkritnya kita harus melakukan fungsi sosialisasi dan penyebaran informasi yang menyeluruh kepada semua komponen masyarakat yang dipadukan dengan meningkatkan deteksi dini dan mendorong kepedulian untuk terus melakukan pengawasan terpadu yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di daerah kita,” tambah Yosepha.

Baca Juga :  Canangkan Kampung Literasi di Desa Merah Arai, Ini Harapan Bupati Jarot

Sementara, Ketua panitia kegiatan, Mislan mengatakan bahwa pentingnya sosialisasi ini yang melibatkan pelajar/mahsiswa karena di tingkat usia mereka termasuk kelompok-kelompok yang rentan mudah terpengaruh pergaulan-pergaulan yang negatif.

“Karena mereka inilah tumpuan masa depan bangsa kita, kemudian mereka ini termasuk kelompok-kelompok yang rentan mudah terpengaruh pergaulan negatif yang bisa menjerumuskan mereka bahkan bisa menghancurkan masa depan mereka dan termasuk untuk guru kita libatkan karena mereka dekat dengan para pelajar setiap hari di sekolah, seperti guru BP. Karena guru BP inikan sering menangani anak-anak yang sering bermasalah di sekolah mereka,” tutur Mislan.

Dalam laporannya, Mislan, mengungkapkan bahwa kegaiatan tersebut diikuti 79 peserta pelajar SMP dan SMA, mahasiswa dan guru di Sintang dan sekitarnya.

Dirinya mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut semua pihak terutama pelajar dan mahasiswa memahami tentang dampak dan bahanya narkoba bagi kehidupan. (Sg)

Comment