Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 27 November 2017 |
Berharap agar Pemda Ketapang segera tindaklanjut dan dorong bentuk tim untuk sidak ke lapangan
KalbarOnline, Ketapang – Masyarakat di sejumlah kecamatan di kabupaten Ketapang, kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (Kg) sejak seminggu terakhir. Bahkan, masyarakat harus mencari tempat baru untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
Salah seorang warga, Sarinah mengatakan bahwa sepanjang hari dirinya telah berusaha mencari ketersediaan gas 3 Kg kepada pengecer yang ada di Kota Ketapang. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Tak hanya itu, selain di perkotaan kelangkaan serupa juga dirasakan masyarakat di daerah perhuluan di kabupaten yang sama.
“Di Kecamatan Manis Mata juga kosong karena sejak kemarin saya cari tapi susah sekali dapat gas elpiji 3 kg,” ujar Yanti kepada KalbarOnline, Senin, (27/11).
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMK Perdagangan dan Perindustrian Ketapang, Toni Jaya, SH., MH mengatakan bahwa setelah pihaknya berkoordinasi dengan pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) Ketapang beberapa waktu lalu, disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kelangkaan ini akibat salah dalam Pendistribusian dan peruntukannya.
“SPBBE setiap hari malah dibagikan kepada agen. Sedangkan dari agennya sendiri disalurkan lagi ada yang seminggu 2 kali bahkan ada yang 3 kali penyaluran seperti yang diterangkan Topik, Manager Pemasaran SPBBE,” ujar Toni Jaya kepada awak media Minggu, (26/11).
Toni Jaya juga mengatakan bahwa menurut keterangan Topik, pihak SPBBE sebagai rekan Pertamina sudah menyalurkan sesuai LO, selebihnya pihak Agen dan Pangkalan yang meneruskan.
“Jadi menurut penilaian saya dalam pendistribusian ke masyarakat gas elpiji 3 Kg ini tidak tepat sasaran dalam peruntukannya,” ujarnya.
Menurutnya karena Gas Elpiji 3 Kg peruntukannya hanya bagi masyarakat miskin dan usaha mikro, dalam penjualannya perlu ada pendataan dari pihak RT agar tepat sasaran .
“Itu agar untuk mengetahui masyarakat yang berhak menerimanya. Dengan diperolehnya data yang akurat maka kedepannya penyaluran gas elpiji 3 Kg tepat sasaran dan peruntukannya,” tuturnya.
Toni berharap agar Bagian Ekonomi Pemda Ketapang bisa secepatnya membentuk Tim untuk Sidak ke lapangan dengan melibatkan Disperindakkop dan Pol-PP serta pihak Kepolisian guna mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg agar tidak berkepanjangan.
“Apalagi ini sudah mendekati menjelang Natal dan Tahun baru,” pungkasnya. (Adi LC)
Berharap agar Pemda Ketapang segera tindaklanjut dan dorong bentuk tim untuk sidak ke lapangan
KalbarOnline, Ketapang – Masyarakat di sejumlah kecamatan di kabupaten Ketapang, kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (Kg) sejak seminggu terakhir. Bahkan, masyarakat harus mencari tempat baru untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
Salah seorang warga, Sarinah mengatakan bahwa sepanjang hari dirinya telah berusaha mencari ketersediaan gas 3 Kg kepada pengecer yang ada di Kota Ketapang. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Tak hanya itu, selain di perkotaan kelangkaan serupa juga dirasakan masyarakat di daerah perhuluan di kabupaten yang sama.
“Di Kecamatan Manis Mata juga kosong karena sejak kemarin saya cari tapi susah sekali dapat gas elpiji 3 kg,” ujar Yanti kepada KalbarOnline, Senin, (27/11).
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMK Perdagangan dan Perindustrian Ketapang, Toni Jaya, SH., MH mengatakan bahwa setelah pihaknya berkoordinasi dengan pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) Ketapang beberapa waktu lalu, disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kelangkaan ini akibat salah dalam Pendistribusian dan peruntukannya.
“SPBBE setiap hari malah dibagikan kepada agen. Sedangkan dari agennya sendiri disalurkan lagi ada yang seminggu 2 kali bahkan ada yang 3 kali penyaluran seperti yang diterangkan Topik, Manager Pemasaran SPBBE,” ujar Toni Jaya kepada awak media Minggu, (26/11).
Toni Jaya juga mengatakan bahwa menurut keterangan Topik, pihak SPBBE sebagai rekan Pertamina sudah menyalurkan sesuai LO, selebihnya pihak Agen dan Pangkalan yang meneruskan.
“Jadi menurut penilaian saya dalam pendistribusian ke masyarakat gas elpiji 3 Kg ini tidak tepat sasaran dalam peruntukannya,” ujarnya.
Menurutnya karena Gas Elpiji 3 Kg peruntukannya hanya bagi masyarakat miskin dan usaha mikro, dalam penjualannya perlu ada pendataan dari pihak RT agar tepat sasaran .
“Itu agar untuk mengetahui masyarakat yang berhak menerimanya. Dengan diperolehnya data yang akurat maka kedepannya penyaluran gas elpiji 3 Kg tepat sasaran dan peruntukannya,” tuturnya.
Toni berharap agar Bagian Ekonomi Pemda Ketapang bisa secepatnya membentuk Tim untuk Sidak ke lapangan dengan melibatkan Disperindakkop dan Pol-PP serta pihak Kepolisian guna mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg agar tidak berkepanjangan.
“Apalagi ini sudah mendekati menjelang Natal dan Tahun baru,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini