Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 19 Oktober 2017 |
Haryadi: Untuk Optimalkan Penyaluran LPG 3Kg
KalbarOnline, Pontianak – Ketersediaan LPG bersubsidi belakangan terakhir diinformasikan mengalami kelangkaan. Meski tidak ada pengurangan pasokan dari Pertamina dan kelangkaan hanya terjadi di beberapa daerah namun hal ini menjadi atensi serius dari Pertamina dan pemerintah.
Sebagai upaya mengoptimalkan penyaluran LPG 3 kilo gram (Kg) kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pontianak, megeluarkan edaran terkait penggunaan LPG Tabung 3 Kg bagi pelaku usaha.
Press conference terkait edaran terkait penggunaan LPG melon ini dilakukan bersama-sama dengan Marketing Branch Manager Pertamina Kalbar Kalteng, Teuku Johan Miftah dan Ketua DPC Hiswana Migas Pontianak Hendra Salam.
Sebelumnya Kepala Disperindagkop-UKM Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo mengaku pihaknya sudah memberikan himbauan kepada seluruh pelaku usaha rumah makan dan restoran.
“Surat edaran berisikan larangan penggunaan LPG 3 Kg bagi jenis usaha di luar kategori usaha mikro. Jika ada pelaku usaha menengah keatas seperti rumah makan, restoran yang masih menggunakan LPG 3 Kg maka izin usahanya akan dicabut,” ungkapnya.
Sosialisasi secara perdana, lanjut Haryadi, sudah dilakukan di SPBU Kota Baru milik Ketua DPC Hiswana Migas Pontianak Hendra Salam.
Ia juga menyatakan bahwa langkah ini ditempuh dalam rangka menertibkan penggunaan LPG 3 Kg khususnya yang selama ini masih digunakan oleh usaha kelas menengah ke atas.
Hal tersebut menurutnya berpengaruh terhadap ketersediaan LPG 3 Kg yang seharusnya fokus disalurkan kepada masyarakat miskin dan usaha mikro, sebagaimana yang tertuang di dalam Peraturan Presiden RI No.104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg.
Usaha mikro sendiri merupakan kategori usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan paling tinggi Rp300 juta.
“Surat edaran ini akan kami sebarkan kepada seluruh pelaku usaha yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar yang sudah selayaknya menggunakan LPG Non Subsidi. Apabila setelah tersosialisasi masih ada pelaku usaha yang tidak mengindahkan edaran ini, kami akan beri sanksi bahkan hingga pencabutan izin usaha,” tegasnya. (Fai)
Haryadi: Untuk Optimalkan Penyaluran LPG 3Kg
KalbarOnline, Pontianak – Ketersediaan LPG bersubsidi belakangan terakhir diinformasikan mengalami kelangkaan. Meski tidak ada pengurangan pasokan dari Pertamina dan kelangkaan hanya terjadi di beberapa daerah namun hal ini menjadi atensi serius dari Pertamina dan pemerintah.
Sebagai upaya mengoptimalkan penyaluran LPG 3 kilo gram (Kg) kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pontianak, megeluarkan edaran terkait penggunaan LPG Tabung 3 Kg bagi pelaku usaha.
Press conference terkait edaran terkait penggunaan LPG melon ini dilakukan bersama-sama dengan Marketing Branch Manager Pertamina Kalbar Kalteng, Teuku Johan Miftah dan Ketua DPC Hiswana Migas Pontianak Hendra Salam.
Sebelumnya Kepala Disperindagkop-UKM Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo mengaku pihaknya sudah memberikan himbauan kepada seluruh pelaku usaha rumah makan dan restoran.
“Surat edaran berisikan larangan penggunaan LPG 3 Kg bagi jenis usaha di luar kategori usaha mikro. Jika ada pelaku usaha menengah keatas seperti rumah makan, restoran yang masih menggunakan LPG 3 Kg maka izin usahanya akan dicabut,” ungkapnya.
Sosialisasi secara perdana, lanjut Haryadi, sudah dilakukan di SPBU Kota Baru milik Ketua DPC Hiswana Migas Pontianak Hendra Salam.
Ia juga menyatakan bahwa langkah ini ditempuh dalam rangka menertibkan penggunaan LPG 3 Kg khususnya yang selama ini masih digunakan oleh usaha kelas menengah ke atas.
Hal tersebut menurutnya berpengaruh terhadap ketersediaan LPG 3 Kg yang seharusnya fokus disalurkan kepada masyarakat miskin dan usaha mikro, sebagaimana yang tertuang di dalam Peraturan Presiden RI No.104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg.
Usaha mikro sendiri merupakan kategori usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan paling tinggi Rp300 juta.
“Surat edaran ini akan kami sebarkan kepada seluruh pelaku usaha yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar yang sudah selayaknya menggunakan LPG Non Subsidi. Apabila setelah tersosialisasi masih ada pelaku usaha yang tidak mengindahkan edaran ini, kami akan beri sanksi bahkan hingga pencabutan izin usaha,” tegasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini