Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 29 Desember 2017 |
Presiden Resmikan Enam Pasar Rakyat, Salah Satunya Pasar Tengah
KalbarOnline, Pontianak – Presiden Republik Indonesia, Jokowi meresmikan enam pasar rakyat di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Keenam pasar tersebut, salah satunya Pasar Tengah, diresmikan secara simbolis di Pasar Tengah, Jumat (29/12).
Peresmian keenam pasar itu ditandai dengan penandatanganan prasasti masing-masing pasar oleh Presiden Jokowi.
Ketika Pasar Tengah terbakar, ia sempat meninjau pasar itu bertepatan dengan kunjungannya di Pontianak tiga tahun silam. Saat itu, diakuinya kondisi Pasar Tengah sangat memprihatinkan di mana Pedagang Kaki Lima (PKL) bercampur baur dengan pedagang lainnya sehingga menyebabkan kawasan itu sangat kumuh. Dirinya punmenjanjikan segera membangun pasar itu kembali kala itu.
“Sekarang saya melihat kawasan ini sudah menjadi kawasan yang bersih, pasarnya juga sudah jadi, PKL juga sudah diberi tempat. Pasar ini menghabiskan anggaran Rp54 miliar dari Kementerian Perdagangan,” ujarnya.
Jokowi berpesan kepada para pedagang untuk melakukan perubahan supaya tercipta kenyamanan bagi para pembeli dan pedagang itu sendiri. Perubahan itu dengan melayani pembeli dengan baik, menjaga kebersihan lingkungan pasar supaya jangan becek dan kotor. Kebersihan pasar, kata dia, menjadi tanggung jawab para pedagang dan pengelola pasar.
“Kalau selalu bersih, pasar rakyat bisa bersaing dengan mall, retail maupun pasar modern,” sebutnya.
Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita menjelaskan, tiga tahun lalu Presiden Jokowi memerintahkan kepada pihaknya untuk segera membangun Pasar Tengah yang ludes terbakar tiga tahun silam.
“Hari ini kami sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa pasar ini sudah selesai dibangun,” ucapnya.
Ia menambahkan, hal menarik dari inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak adalah menyiapkan aplikasi informasi harga kebutuhan pokok sehingga terjadi persaingan antar pasar yang satu dengan lainnya, dengan demikian masyarakat bisa memilih pasar yang mana mematok harga termurah.
“Selain itu, konsistensi dan keberanian Wali Kota Pontianak beserta seluruh jajaran Pemkot Pontianak untuk menertibkan pasar yang sudah dibangun dan menjaga kebersihan,” ungkapnya.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyebut, Pasar Tengah yang dibangun tujuh titik ini menelan anggaran senilai Rp54 miliar. Pasar itu mampu menampung 851 pedagang.
“Saya minta ke semua pedagang, jangan turun ke bawah lagi. Kalau turun ke bawah kita akan tipiring, saya akan tetap suruh tipiring dan kiosnya kita ambil, tidak ada lagi jualan di bawah,” tegasnya.
Untuk memberi efek jera, Sutarmidji akan meminta pengadilan menjatuhkan sanksi tipiring kepada para pedagang yang masih menggelar dagangannya di bawah atau kaki lima. Selain itu, ia juga akan menempatkan petugas Satpol-PP di Pasar Tengah.
“Saya akan minta pengadilan kalau perlu kenakan sanksi denda Rp5 juta, biar kapok sekalian. Kalau tidak begitu, tidak bisa diatur,” tukasnya.
Salah seorang pedagang Pasar Tengah, Rizky, mengaku merasa nyaman berjualan di pasar itu. Pedagang makanan ini menyebut, jika dibandingkan dengan sebelumnya ketika belum dibangun, sangat jauh berbeda.
“Sekarang lebih nyaman dan tertib. Fasilitasnya juga tersedia seperti musholla, toilet dan kebersihannya terjaga. Suasananya lebih nyaman dan pembeli pun meningkat jumlahnya,” pungkasnya. (Jim)
Presiden Resmikan Enam Pasar Rakyat, Salah Satunya Pasar Tengah
KalbarOnline, Pontianak – Presiden Republik Indonesia, Jokowi meresmikan enam pasar rakyat di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Keenam pasar tersebut, salah satunya Pasar Tengah, diresmikan secara simbolis di Pasar Tengah, Jumat (29/12).
Peresmian keenam pasar itu ditandai dengan penandatanganan prasasti masing-masing pasar oleh Presiden Jokowi.
Ketika Pasar Tengah terbakar, ia sempat meninjau pasar itu bertepatan dengan kunjungannya di Pontianak tiga tahun silam. Saat itu, diakuinya kondisi Pasar Tengah sangat memprihatinkan di mana Pedagang Kaki Lima (PKL) bercampur baur dengan pedagang lainnya sehingga menyebabkan kawasan itu sangat kumuh. Dirinya punmenjanjikan segera membangun pasar itu kembali kala itu.
“Sekarang saya melihat kawasan ini sudah menjadi kawasan yang bersih, pasarnya juga sudah jadi, PKL juga sudah diberi tempat. Pasar ini menghabiskan anggaran Rp54 miliar dari Kementerian Perdagangan,” ujarnya.
Jokowi berpesan kepada para pedagang untuk melakukan perubahan supaya tercipta kenyamanan bagi para pembeli dan pedagang itu sendiri. Perubahan itu dengan melayani pembeli dengan baik, menjaga kebersihan lingkungan pasar supaya jangan becek dan kotor. Kebersihan pasar, kata dia, menjadi tanggung jawab para pedagang dan pengelola pasar.
“Kalau selalu bersih, pasar rakyat bisa bersaing dengan mall, retail maupun pasar modern,” sebutnya.
Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita menjelaskan, tiga tahun lalu Presiden Jokowi memerintahkan kepada pihaknya untuk segera membangun Pasar Tengah yang ludes terbakar tiga tahun silam.
“Hari ini kami sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa pasar ini sudah selesai dibangun,” ucapnya.
Ia menambahkan, hal menarik dari inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak adalah menyiapkan aplikasi informasi harga kebutuhan pokok sehingga terjadi persaingan antar pasar yang satu dengan lainnya, dengan demikian masyarakat bisa memilih pasar yang mana mematok harga termurah.
“Selain itu, konsistensi dan keberanian Wali Kota Pontianak beserta seluruh jajaran Pemkot Pontianak untuk menertibkan pasar yang sudah dibangun dan menjaga kebersihan,” ungkapnya.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyebut, Pasar Tengah yang dibangun tujuh titik ini menelan anggaran senilai Rp54 miliar. Pasar itu mampu menampung 851 pedagang.
“Saya minta ke semua pedagang, jangan turun ke bawah lagi. Kalau turun ke bawah kita akan tipiring, saya akan tetap suruh tipiring dan kiosnya kita ambil, tidak ada lagi jualan di bawah,” tegasnya.
Untuk memberi efek jera, Sutarmidji akan meminta pengadilan menjatuhkan sanksi tipiring kepada para pedagang yang masih menggelar dagangannya di bawah atau kaki lima. Selain itu, ia juga akan menempatkan petugas Satpol-PP di Pasar Tengah.
“Saya akan minta pengadilan kalau perlu kenakan sanksi denda Rp5 juta, biar kapok sekalian. Kalau tidak begitu, tidak bisa diatur,” tukasnya.
Salah seorang pedagang Pasar Tengah, Rizky, mengaku merasa nyaman berjualan di pasar itu. Pedagang makanan ini menyebut, jika dibandingkan dengan sebelumnya ketika belum dibangun, sangat jauh berbeda.
“Sekarang lebih nyaman dan tertib. Fasilitasnya juga tersedia seperti musholla, toilet dan kebersihannya terjaga. Suasananya lebih nyaman dan pembeli pun meningkat jumlahnya,” pungkasnya. (Jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini