Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 12 Februari 2018 |
KalbarOnline, Pontianak – Pasangan calon Gubernur Kalbar dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2 (dua), Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot, resmi ditetapkan sebagai peserta pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat 2018 oleh KPU.
Pasca ditetapkan, Karol menegaskan bahwa setiap pasangan calon (paslon), tim pemenangan maupun simpatisan, harus berpolitik dengan cerdas, serta tidak menebar isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kalbar tahun 2018.
“Tidak ada pasangan calon yang menginginkan adanya keributan. Kami disini adalah orang yang berharap bisa mendapat mandat secara konstitusional untuk memimpin Kalbar,” ujar Karolin.
Soal ditetapkannya Kalbar sebagai daerah rawan konflik Pilkada, Bupati Landak nonaktif ini menegaskan bahwa hal tersebut sebagai bentuk antisipasi pihak Kepolisian dalam upaya deteksi dini dan pencegahan.
“Itu kan belum tentu. Saya percaya masyarakat Kalbar selama ini hidup rukun dan damai dalam suasana penuh kekeluargaan. Dalam urusan Pilkada ini, masyarakat Kalbar akan dewasa. Masyarakat bisa memilah mana hal bersifat memprovokasi atau mana yang tidak. Sehingga kita bisa menjaga keamanan,” jelasnya.
Menurutnya, kunci agar proses Pilkada dapat berjalan lancar, aman dan damai, terletak pada netralitas semua pihak.
“Penyelenggara harus adil dan netral serta bertugas secara profesional. Begitu juga pengawas dan perangkat lainnya. Jika semua berjalan sesuai aturan, saya yakin masyarakat bisa diberikan pengertian,” pungkasnya. (Fai/OTR)
KalbarOnline, Pontianak – Pasangan calon Gubernur Kalbar dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2 (dua), Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot, resmi ditetapkan sebagai peserta pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat 2018 oleh KPU.
Pasca ditetapkan, Karol menegaskan bahwa setiap pasangan calon (paslon), tim pemenangan maupun simpatisan, harus berpolitik dengan cerdas, serta tidak menebar isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kalbar tahun 2018.
“Tidak ada pasangan calon yang menginginkan adanya keributan. Kami disini adalah orang yang berharap bisa mendapat mandat secara konstitusional untuk memimpin Kalbar,” ujar Karolin.
Soal ditetapkannya Kalbar sebagai daerah rawan konflik Pilkada, Bupati Landak nonaktif ini menegaskan bahwa hal tersebut sebagai bentuk antisipasi pihak Kepolisian dalam upaya deteksi dini dan pencegahan.
“Itu kan belum tentu. Saya percaya masyarakat Kalbar selama ini hidup rukun dan damai dalam suasana penuh kekeluargaan. Dalam urusan Pilkada ini, masyarakat Kalbar akan dewasa. Masyarakat bisa memilah mana hal bersifat memprovokasi atau mana yang tidak. Sehingga kita bisa menjaga keamanan,” jelasnya.
Menurutnya, kunci agar proses Pilkada dapat berjalan lancar, aman dan damai, terletak pada netralitas semua pihak.
“Penyelenggara harus adil dan netral serta bertugas secara profesional. Begitu juga pengawas dan perangkat lainnya. Jika semua berjalan sesuai aturan, saya yakin masyarakat bisa diberikan pengertian,” pungkasnya. (Fai/OTR)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini