Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 08 Mei 2018 |
KalbarOnline, Nasional – Generasi muda di era kemajuan teknologi menyimpan potensi kepemimpinan dengan pola yang berbeda dari generasi sebelumnya. Future Leader Camp (FLC) 2018 pada sesi Islamic Leadership Talk menghadirkan anak muda dari Selasar.com, Isa Lombu, Solo, Sabtu (5/5).
Bertempat di UNS Inn, selama sesi sharing di depan para mahasiswa, Isa Lombu menyampaikan banyak pemikiran kritisnya tentang kondisi generasi muda saat ini. Menurutnya, mahasiswa atau aktivis tidak boleh merasa paling pintar sendiri.
“Bisa jadi kita hebat hanya menurut kita sendiri. Padahal kita belum pernah berusaha mengaudit diri sendiri, artinya kita belum pernah mengukur kehebatan kita berdasarkan data, hanya dari rasa saja. Tentu hal ini bisa menjadi ancaman yang berbahaya,” kata Isa dengan pembawaan santai.
Kenapa menjadi berbahaya? Sebab menurutnya, jika seseoang merasa hebat hanya menurut diri sendiri, ia akan lupa untuk mengbangkan diri menjadi ahli. Akibatnya, industri saat ini hanya mengenal ahli ‘dia lagi... dia lagi...’.
Maksudnya, ketika ditanya siapa ahli marketing maka ahli yang akan dirujuk adalah Hermawan Kertajaya, padahal ia saat ini sudah sangat tua. Indonesia butuh ahli-ahli baru dari generasi muda.
“Terbatasnya ahli di Indonesia salah satunya disebabkan karena yang bekerja hanya sibuk bekerja, dan yang sekolah hanya sibuk sekolah, lupa untuk mengenalkan/membranding diri sendiri,” papar Isa.
Isa juga menyampaikan keresahannya bahwa banyak sekali anak-anak pintar dari daerah secara rasional memilih bekerja di kota besar karena perspektif modal dan peluang. Padahal menurut Isa, jika seseorang telah mampu membranding dirinya secara kuat, berada dimanapun ia, maka akan tetap ada peluang besar untuk karirnya meskipun bukan dinkota besar.
“Sukses yang sebenarnya adalah ketika kita mampu mengkombinasikan antara keahlian dan personal branding. Mari para aktivis, temukan keahlian kalian dan buatlah personal branding yang baik, maka ke depan kalian akan menjadi pemimpin-pemimpin yang luar biasa,” tutup Isa. (Fai/PM)
KalbarOnline, Nasional – Generasi muda di era kemajuan teknologi menyimpan potensi kepemimpinan dengan pola yang berbeda dari generasi sebelumnya. Future Leader Camp (FLC) 2018 pada sesi Islamic Leadership Talk menghadirkan anak muda dari Selasar.com, Isa Lombu, Solo, Sabtu (5/5).
Bertempat di UNS Inn, selama sesi sharing di depan para mahasiswa, Isa Lombu menyampaikan banyak pemikiran kritisnya tentang kondisi generasi muda saat ini. Menurutnya, mahasiswa atau aktivis tidak boleh merasa paling pintar sendiri.
“Bisa jadi kita hebat hanya menurut kita sendiri. Padahal kita belum pernah berusaha mengaudit diri sendiri, artinya kita belum pernah mengukur kehebatan kita berdasarkan data, hanya dari rasa saja. Tentu hal ini bisa menjadi ancaman yang berbahaya,” kata Isa dengan pembawaan santai.
Kenapa menjadi berbahaya? Sebab menurutnya, jika seseoang merasa hebat hanya menurut diri sendiri, ia akan lupa untuk mengbangkan diri menjadi ahli. Akibatnya, industri saat ini hanya mengenal ahli ‘dia lagi... dia lagi...’.
Maksudnya, ketika ditanya siapa ahli marketing maka ahli yang akan dirujuk adalah Hermawan Kertajaya, padahal ia saat ini sudah sangat tua. Indonesia butuh ahli-ahli baru dari generasi muda.
“Terbatasnya ahli di Indonesia salah satunya disebabkan karena yang bekerja hanya sibuk bekerja, dan yang sekolah hanya sibuk sekolah, lupa untuk mengenalkan/membranding diri sendiri,” papar Isa.
Isa juga menyampaikan keresahannya bahwa banyak sekali anak-anak pintar dari daerah secara rasional memilih bekerja di kota besar karena perspektif modal dan peluang. Padahal menurut Isa, jika seseorang telah mampu membranding dirinya secara kuat, berada dimanapun ia, maka akan tetap ada peluang besar untuk karirnya meskipun bukan dinkota besar.
“Sukses yang sebenarnya adalah ketika kita mampu mengkombinasikan antara keahlian dan personal branding. Mari para aktivis, temukan keahlian kalian dan buatlah personal branding yang baik, maka ke depan kalian akan menjadi pemimpin-pemimpin yang luar biasa,” tutup Isa. (Fai/PM)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini