Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 21 Mei 2018 |
KalbarOnline, Ketapang – Warga melakukan protes atas kerusakan di Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang.
Protes tersebut dilakukan dengan cara menanam pohon pisang yang dibalut karung putih menyerupai sosok pocong di jalan yang berlubang tersebut.
Aksi protes itu dilakukan sejak sehari lalu, lantaran sudah beberapa kali terjadi kecelakaan di jalan berlubang yang baru beberapa tahun lalu selesai dikerjakan tersebut, namun sudah terjadi kerusakan dan belum ada tindakan dari Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Salah seorang warga setempat menuturkan bahwa di jalan berlobang tersebut hampir setiap malam terjadi kecelakaan, selain karena penerangan jalan yang kurang juga genangan air yang membuat lobang dijalan tersebut tak terlihat.
“Terakhir seorang ibu pernah terjatuh disini sampai pingsan dan dilarikan ke rumah sakit,” ujar Dedi warga RT 08 Kelurahan Sampit kepada KalbarOnline, Minggu (20/5).
Dedi berharap agar Pemerintah Kabupaten Ketapang khususnya dinas terkait untuk segera memperbaiki jalan yang berlubang tersebut dengan layak sehingga tidak mengalami kerusakan dan menimbulkan korban lagi.
Selama belum diperbaiki menurutnya warga tetap akan menanam pohon pisang di jalan tersebut.
“Kasihan pengguna jalan, apa lagi jalan ini merupakan jalan utama, jika ada orang luar Ketapang yang datang dari bandara tentu melewati jalan ini, kan malu kita sebagai warga Ketapang jika jalan didalam kota saja rusak,” tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang – Warga melakukan protes atas kerusakan di Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang.
Protes tersebut dilakukan dengan cara menanam pohon pisang yang dibalut karung putih menyerupai sosok pocong di jalan yang berlubang tersebut.
Aksi protes itu dilakukan sejak sehari lalu, lantaran sudah beberapa kali terjadi kecelakaan di jalan berlubang yang baru beberapa tahun lalu selesai dikerjakan tersebut, namun sudah terjadi kerusakan dan belum ada tindakan dari Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Salah seorang warga setempat menuturkan bahwa di jalan berlobang tersebut hampir setiap malam terjadi kecelakaan, selain karena penerangan jalan yang kurang juga genangan air yang membuat lobang dijalan tersebut tak terlihat.
“Terakhir seorang ibu pernah terjatuh disini sampai pingsan dan dilarikan ke rumah sakit,” ujar Dedi warga RT 08 Kelurahan Sampit kepada KalbarOnline, Minggu (20/5).
Dedi berharap agar Pemerintah Kabupaten Ketapang khususnya dinas terkait untuk segera memperbaiki jalan yang berlubang tersebut dengan layak sehingga tidak mengalami kerusakan dan menimbulkan korban lagi.
Selama belum diperbaiki menurutnya warga tetap akan menanam pohon pisang di jalan tersebut.
“Kasihan pengguna jalan, apa lagi jalan ini merupakan jalan utama, jika ada orang luar Ketapang yang datang dari bandara tentu melewati jalan ini, kan malu kita sebagai warga Ketapang jika jalan didalam kota saja rusak,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini