Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 20 Agustus 2018 |
KalbarOnline, Sekadau – Sebagai salah satu upaya menekan tingginya angka kenakalan remaja tingkat pelajar SMP di Kabupaten Sekadau, Kepolisian Resor (Polres) Sekadau menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan ‘bijak dalam menggunakan media sosial’ yang berlangsung di Gedung Kateketik Sekadau, Senin (20/8/2018).
FGD ini dihadiri langsung oleh Kapolres Sekadau, AKBP Anggon Salazar Tarmizi, SIK dan menghadirkan pelajar SMP serta guru pendamping.
Dalam sambutannya, Kapolres menjelaskan bahwa akses internet sangat mudah diperoleh untuk mendapatkan beragam informasi yang diperlukan.
Namun, informasi tersebut jangan langsung diterima kebenarannya. Teliti lebih dulu isi tulisan, sumber dan referensinya, agar tidak terjebak oleh berita palsu dan menyesatkan (hoax).
Hal ini sangatlah penting, mengingat usia SMP merupakan masa transisi (peralihan) dari anak-anak menuju remaja, sehingga memiliki rasa ingin tahu yang amat besar, dan penasaran akan sesuatu yang baru.
“Apabila sudah percaya akan hoax, akan muncul persepsi yang keliru, menimbulkan perilaku hidup yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Untuk itu perlu adanya kontrol baik dari tenaga pendidik maupun orang tua, dengan memberikan pencerahan agar anak dapat mengerti tentang kebenaran suatu berita atau informasi,” pungkas Kapolres.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh Kasat Narkoba terkait narkotika dan zat adiktif terlarang, jenis-jenis narkotika serta dampak negatifnya.
Selanjutnya, Kasat Bimas memberikan paparan terkait pengertian media sosial, ciri-ciri, peran, fungsi dan pengaruhnya pada saat sekarang ini, untuk menambah wawasan dan pemahaman peserta diskusi.
Penulis: NR
Editor: Fai/Mus
Publish: KalbarOnline
KalbarOnline, Sekadau – Sebagai salah satu upaya menekan tingginya angka kenakalan remaja tingkat pelajar SMP di Kabupaten Sekadau, Kepolisian Resor (Polres) Sekadau menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan ‘bijak dalam menggunakan media sosial’ yang berlangsung di Gedung Kateketik Sekadau, Senin (20/8/2018).
FGD ini dihadiri langsung oleh Kapolres Sekadau, AKBP Anggon Salazar Tarmizi, SIK dan menghadirkan pelajar SMP serta guru pendamping.
Dalam sambutannya, Kapolres menjelaskan bahwa akses internet sangat mudah diperoleh untuk mendapatkan beragam informasi yang diperlukan.
Namun, informasi tersebut jangan langsung diterima kebenarannya. Teliti lebih dulu isi tulisan, sumber dan referensinya, agar tidak terjebak oleh berita palsu dan menyesatkan (hoax).
Hal ini sangatlah penting, mengingat usia SMP merupakan masa transisi (peralihan) dari anak-anak menuju remaja, sehingga memiliki rasa ingin tahu yang amat besar, dan penasaran akan sesuatu yang baru.
“Apabila sudah percaya akan hoax, akan muncul persepsi yang keliru, menimbulkan perilaku hidup yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Untuk itu perlu adanya kontrol baik dari tenaga pendidik maupun orang tua, dengan memberikan pencerahan agar anak dapat mengerti tentang kebenaran suatu berita atau informasi,” pungkas Kapolres.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh Kasat Narkoba terkait narkotika dan zat adiktif terlarang, jenis-jenis narkotika serta dampak negatifnya.
Selanjutnya, Kasat Bimas memberikan paparan terkait pengertian media sosial, ciri-ciri, peran, fungsi dan pengaruhnya pada saat sekarang ini, untuk menambah wawasan dan pemahaman peserta diskusi.
Penulis: NR
Editor: Fai/Mus
Publish: KalbarOnline
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini