Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 21 Agustus 2018 |
KalbarOnline, Ketapang – Warga Desa Sukabangun meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Ketapang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera melakukan pengasapan atau fogging focus. Pasalnya, kasus demam berdarah dengue (DBD) belakangan semakin banyak menyerang warga.
LN (40) satu diantara warga Kelurahan Sukabangun Luar yang anaknya sempat menderita DBD berharap agar Pemda Ketapang segera berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan DBD diwilayah sekitarnya.
“Dua anak saya sempat dirawat di Agoesdjam pada 31 Juli kemarin, namun yang positif DBD cuma Al (8) dan sekarang Alhamdulillah sudah membaik dan sudah pulang ke rumah,” ungkapnya, Senin (20/8/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan selain anaknya serangan DBD juga dialami oleh 7 orang anak-anak yang ada didesanya. Namun, Pemda melalui dinas dan pihak terkait seperti Puskesmas belum melakukan upaya pencegahan guna menekan kasus DBD agar tak semakin meluas.
“Tahun lalu untuk pemberian bubuk abate dan fogging ada, tapi tahun ini belum. Kemaren kita juga sudah lapor ke Puskesmas dan pihak Puskesmas sudah datang dan mengatakan akan melakukan fogging namun sampai saat ini belum ada,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Rustami mengatakan pihaknya akan sesegera mungkin memerintahkan jajarannya untuk melakukan fogging diwilayah yang terdapat kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD).
“Saya belum dapat laporan, namun karena sudah diinformasikan maka saya akan segera koordinasikan dengan puskesmas setempat,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (20/8/2018).
Lebih lanjut, Rustami mengatakan pihaknya terus melakukan upaya pencegahan terhadap DBD baik dengan melakukan fogging, penaburan abate hingga melakukan advokasi bersama stakeholder terkait mengenai penanganan dan penyadaran terhadap masyarakat soal DBD.
“Kalau hari ini sudah dikomunikasikan, besok sudah bisa dilakukan fogging,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang – Warga Desa Sukabangun meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Ketapang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera melakukan pengasapan atau fogging focus. Pasalnya, kasus demam berdarah dengue (DBD) belakangan semakin banyak menyerang warga.
LN (40) satu diantara warga Kelurahan Sukabangun Luar yang anaknya sempat menderita DBD berharap agar Pemda Ketapang segera berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan DBD diwilayah sekitarnya.
“Dua anak saya sempat dirawat di Agoesdjam pada 31 Juli kemarin, namun yang positif DBD cuma Al (8) dan sekarang Alhamdulillah sudah membaik dan sudah pulang ke rumah,” ungkapnya, Senin (20/8/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan selain anaknya serangan DBD juga dialami oleh 7 orang anak-anak yang ada didesanya. Namun, Pemda melalui dinas dan pihak terkait seperti Puskesmas belum melakukan upaya pencegahan guna menekan kasus DBD agar tak semakin meluas.
“Tahun lalu untuk pemberian bubuk abate dan fogging ada, tapi tahun ini belum. Kemaren kita juga sudah lapor ke Puskesmas dan pihak Puskesmas sudah datang dan mengatakan akan melakukan fogging namun sampai saat ini belum ada,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Rustami mengatakan pihaknya akan sesegera mungkin memerintahkan jajarannya untuk melakukan fogging diwilayah yang terdapat kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD).
“Saya belum dapat laporan, namun karena sudah diinformasikan maka saya akan segera koordinasikan dengan puskesmas setempat,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (20/8/2018).
Lebih lanjut, Rustami mengatakan pihaknya terus melakukan upaya pencegahan terhadap DBD baik dengan melakukan fogging, penaburan abate hingga melakukan advokasi bersama stakeholder terkait mengenai penanganan dan penyadaran terhadap masyarakat soal DBD.
“Kalau hari ini sudah dikomunikasikan, besok sudah bisa dilakukan fogging,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini