Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 17 September 2018 |
KalbarOnline, Ketapang – Kejaksaan Negeri (Kejari) Ketapang
melakukan ziarah ke Makam Tanjungpura, Desa Tanjungpura, Kecamatan Muara Pawan,
Sabtu (15/9/2018). Ziarah tersebut dipimpin Kepala Kejaksaan (Kajari) Ketapang,
Dharma Bella Tymbas bersama dengan para jaksa serta staf dengan menggunakan
sepeda motor.
Saat
dikonfirmasi, Kajari Ketapang, Dharma Bella Tymbas mengaku senang dapat
melakukan ziarah ke Makam Tanjungpura meskipun diakuinya lokasi yang dilaluinya
cukup sulit dengan melewati jalan tanah yang berdebu dan berlubang sepanjang 30
KM.
“Tapi itu
bukan halangan. Ini juga niat yang harus ditunaikan,” ucapnya.
Dirinya
beserta jajarannya menempuh waktu kurang lebih 90 menit untuk sampai ke lokasi
yang dinilai keramat oleh masyarakat Kalbar, khususnya Ketapang. Sesampainya di
komplek makam, pihaknya kemudian menunaikan salat sunah dan melaksanakan salat
zuhur berjamaah di Padang Khalwat (lapangan sapu jagad).
Diakuinya,
dirinya yang baru menjabat sebagai Kajari di Ketapang pernah mendengar sejarah
kerajaan dan makam tersebut yang konon dilokasi ini tempat Sultan Tanjungpura dan
Syech Magribi menyepi (berkhalwat) untuk mendekatkan diri kepada Allah, bahkan
Padang khalwat ini mempunyai keistimewaan tersendiri, sebab meskipun tidak
disapu, lapangan tersebut selalu tampak bersih.
“Kami
senang bisa datang dengan selamat dan berziarah kesini. Kami berdoa agar
Ketapang bisa terus maju,” ungkapnya.
Ia
menambahkan, selain sudah hampir menjadi tradisi bagi pejabat-pejabat sebelum
dirinya, kedatangannya ke makam tersebut juga untuk mengetahui lokasi tersebut,
terlebih lagi Kerajaan Tanjungpura sudah menjadi ikon bagi Ketapang dan
Kalimantan Barat.
“Nanti
kalau ada waktu saya ingin datang lagi,” tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang – Kejaksaan Negeri (Kejari) Ketapang
melakukan ziarah ke Makam Tanjungpura, Desa Tanjungpura, Kecamatan Muara Pawan,
Sabtu (15/9/2018). Ziarah tersebut dipimpin Kepala Kejaksaan (Kajari) Ketapang,
Dharma Bella Tymbas bersama dengan para jaksa serta staf dengan menggunakan
sepeda motor.
Saat
dikonfirmasi, Kajari Ketapang, Dharma Bella Tymbas mengaku senang dapat
melakukan ziarah ke Makam Tanjungpura meskipun diakuinya lokasi yang dilaluinya
cukup sulit dengan melewati jalan tanah yang berdebu dan berlubang sepanjang 30
KM.
“Tapi itu
bukan halangan. Ini juga niat yang harus ditunaikan,” ucapnya.
Dirinya
beserta jajarannya menempuh waktu kurang lebih 90 menit untuk sampai ke lokasi
yang dinilai keramat oleh masyarakat Kalbar, khususnya Ketapang. Sesampainya di
komplek makam, pihaknya kemudian menunaikan salat sunah dan melaksanakan salat
zuhur berjamaah di Padang Khalwat (lapangan sapu jagad).
Diakuinya,
dirinya yang baru menjabat sebagai Kajari di Ketapang pernah mendengar sejarah
kerajaan dan makam tersebut yang konon dilokasi ini tempat Sultan Tanjungpura dan
Syech Magribi menyepi (berkhalwat) untuk mendekatkan diri kepada Allah, bahkan
Padang khalwat ini mempunyai keistimewaan tersendiri, sebab meskipun tidak
disapu, lapangan tersebut selalu tampak bersih.
“Kami
senang bisa datang dengan selamat dan berziarah kesini. Kami berdoa agar
Ketapang bisa terus maju,” ungkapnya.
Ia
menambahkan, selain sudah hampir menjadi tradisi bagi pejabat-pejabat sebelum
dirinya, kedatangannya ke makam tersebut juga untuk mengetahui lokasi tersebut,
terlebih lagi Kerajaan Tanjungpura sudah menjadi ikon bagi Ketapang dan
Kalimantan Barat.
“Nanti
kalau ada waktu saya ingin datang lagi,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini