Pontianak    

Deklarasi Kampanye Damai, Kapolda Kalbar: Hindari Hasutan dan Hoax di Medsos

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 24 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Polda Kalbar berkoodinasi dengan KPU maupun Bawaslu terkait

sosialisasi peraturan Kampanye. Dari hasil koordinasi ini, output yang kita

harapkan adalah tersosialisasinya peraturan terhadap kampanye Pilpres dan Pileg

ini, kemudian tentunya ada persamaan visi, misi, persepsi dan interpretasi

terhadap mekanisme yang akan dilaksanakan agar semua rangkaian harus berjalan aman,

damai, lancar dan sukses.

Hal ini disampaikan Kapolda Kalbar, Irjen Pol Drs. Didi

Haryono, SH., MH disela deklarasi kampanye damai dan bebas dari isu Pemilu 2019,

di Alun-alun Kapuas, Minggu (23/9/2018).

Kegiatan bertemakan ‘Indonesia Menolak Hoax, Politisasi SARA

dan Politik Uang’ ini diselenggarakan oleh KPU Provinsi Kalbar. Para Caleg

menandatangani lembar Deklarasi Kampanye Damai disaksikan langsung oleh Kapolda

Kalbar, Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Pangdam XXI Tanjungpura, Mayjen TNI Achmad

Supriyadi, Forkopimda, para Pengurus Parpol, Anggota DPD dan tim kampanye

Pilpres serta sejumlah undangan lainnya.

Kapolda Kalbar, Irjen Pol Drs. Didi Haryono, SH., MH

mengimbau untuk seluruh masyarakat warganet agar bijak bermedsos dan menyaring

konten sebelum disebarkan. Hal ini menyusul setelah pihaknya menangani sekitar

9 kasus baik berupa hasutan maupun hoax pada saat Pilkada lalu.

“Berdasarkan dari pengalaman juga terkait dengan berita

dimedsos yang bernuansa hoax, kita di Kalbar punya pengalaman untuk itu, ada 9

yang sudah diproses pada saat Pilkada dan sekarang sedang berproses di peradilan,”

ujarnya.

Maka dari itu, ia pun mengajak masyarakat warganet dan

seluruh elemen bijak dalam bermedsos maupun berkampanye, karena dari pihaknya

juga memantau dan mendeteksi keberadaan para penyebar konten hasutan maupun

hoax.

“Tentunya menjadi suatu pengalaman bagi warga kita semua

untuk benar-benar hati-hati dalam bermedsos apalagi yang sifatnya memprovokasi

ataupun memfitnah sama sekali tidak boleh, jangankan bermedsos, dalam hubungan

interaksi sosial sudah ada nilai atau norma agama dan adat yang tidak boleh,

apalagi dimedsos ada bukti dan kami ada alat untuk melacaknya,” ujarnya.

Diterangkannya juga bahwa Polda Kalbar telah memetakan dan

mendeteksi titik-titik rawan berkaca dari Pilkada belum lama ini.

“Tentunya kita sudah punya pengalaman di 2014 dulu dan

Pilkada serentak 2018 baru-baru ini. Berkaca pada pengalaman tersebut kita

bersama stake holder dan komponen masyarakat dapat memastikan semua kegiatan

ini dapat berjalan dengan lancar sehingga program pembangunan dapat kita kawal,”

kata Kapolda.

Maka dari itu pula, dikatakannya Polda Kalbar  bersama TNI telah menyiapkan sekitar 11 ribu

personel.

“Untuk 2019 kami siapkan sekitar 11 ribu personel

bersama-sama dengan teman-teman TNI menyebar di 14 Kabupaten Kota, dan 16 ribu

TPS dan sudah dibagi pola pengamanannya, yang meliputi TPS Aman, TPS rawan 1,

TPS rawan 2 dan TPS rawan 3 atau tempat khusus lainnya,” tutupnya.

Usai penandatanganan Deklarasi Kampanye Damai dilakukan,

kegiatan dilanjutkan dengan Kampanye Karnaval Jalan Kaki. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Berkat Info Pangan Gencil Pemkot Pontianak, Harga Selalu Stabil
Senin, 24 September 2018
Artikel Sebelumnya
Kapolda Kalbar: Jaga Sportifitas, Jadilah Generasi Muda Pengharum Nama Bangsa
Senin, 24 September 2018

Berita terkait