KalbarOnline, Pontianak – Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (1/11/2018). Kunjungan para legislator yang membidangi ESDM, ristek dan lingkungan hidup kali ini diterima oleh Gubernur Kalbar di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar.
Selain dihadiri Gubernur Kalbar, Sutarmidji, pertemuan ini juga dihadiri oleh Kapolda Kalbar, perwakilan Pangdam XII/Tanjungpura dan unsur forkopimda serta pihak terkait lainnya.
Kunjungan kerja Komisi VII DPR RI di Kalbar dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari ini membawa sejumlah pejabat Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Riset dan Teknologi.
Selain itu, kunjungan Komisi VII juga didampingi oleh Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulistio Wisnubroto, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Dewan Riset Nasional, LIPI, LAPAN, BPH Migas dan sejumlah lembaga lainnya.
Ketua Komisi VII, Gus Irawan Pasaribu mengatakan agenda kunjungan kerja yang dilakukan dalam rangka membahas berbagai persoalan, utamanya kelistrikan di wilayah Kalimantan Barat. Irawan mengungkapkan saat ini terdapat tiga persoalan krusial di bidang listrik.
“Memang kita tahu ya, listrik ini ada tiga titik krusialnya. Pertama soal daya, pembangkitan. Tadi disampaikan ada surplus, tapi sesungguhnya masih ada impor dari Malaysia. Persoalan berikutnya adalah gardu dan jaringan,” ujarnya.
Berbagai persoalan ini, kata Gus Irawan telah dikantongi pihaknya untuk dibahas.
Besok, kata dia, pihaknya juga akan memperdalam pembahasan Komisi VII dengan PLN dalam rapat teknis.
“Kita mau cek ini, PLN kok klaim tidak ada pemadaman tetapi masyarakat melalui wakil rakyat asal Kalbar kerap kali komplain persoalan listrik ini. Pak Maman kan keluarganya tinggal di Pontianak, tentu laporan ke beliau ternyata seringkali ada pemadaman. Kita mau cek, apakah daya, jaringan atau gardunya,” tukasnya. (Fat)
Comment