Pontianak    

Kapolri Kunjungan Kerja ke Kalbar, Karhutla dan Pemilu 2019 Jadi Atensi

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 26 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melakukan kunjungan

kerja ke Kalimantan Barat. Tiba di Bandara Internasional Supadio, Kapolri

disambut langsung oleh Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono beserta jajaran,

Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Pejabat Kodam XII/Tanjungpura serta forkopimda

Kalbar lainnya, Selasa (26/2/2019).

Diketahui bahwa ada dua hal yang menjadi atensi dalam kunjungan

kerja Kapolri di Kalbar ini yakni dalam rangka meninjau langsung upaya-upaya

pencegahan dan penindakan Karhutla sekaligus mengevaluasi Operasi Mantap Praja

dalam rangka pengamanan Pemilu 2019 di Kalbar.

Kapolri menegaskan bahwa kunjungannya ini guna melihat kesiapan

Kapolda seluruh Kalimantan dalam melakukan mitigasi bencana terutama kebakaran

Hutan dan Lahan serta melakukan penindakan terhadap pelaku pembakaran lahan dan

hutan.

“Saat ini semua tim gabungan dari TNI/Polri, Basarnas,

Manggala Agni, dan BNPB, telah berusaha keras memadamkan api di lahan gambut

dan hutan di Bengkalis dan Riau. Meski pun Kalimantan Barat, belum terlihat ada

kebakaran, karena masih terjadi hujan, namun kebakaran lahan dan hutan yang

masih terjadi, segera dapat diatasi dan tidak meluas,” ujarnya saat

diwawancarai awak media di Mapolda Kalbar dalam kunjungan kerjanya di

Kalimantan Barat, Selasa (26/2/2019).

Di Kalimantan sendiri diketahui saat ini hanya di Nunukan,

Kalimantan Utara yang telah terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Pada kesempatan itu pula, pimpinan tertinggi Polri ini

mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Kalbar ini juga untuk mengevaluasi Operasi

Mantap Brata dalam rangka pengamanan Pemilu 2019 yang tak lama lagi akan

dihelat.

Operasi Mantap Brata yang prosesnya sedang berjalan ini,

diungkap Tito, akan berlangsung hingga pelantikan Presiden pada Oktober

mendatang.

“Operasi mantap brata ini prosesnya sedang berjalan dan akan

berlangsung hingga Oktober mendatang. Saya mengevaluasi karena sudah semakin

dekat pelaksanaan Pemilu 2019 agar jajaran Polri di seluruh wilayah terus

melakukan pendekatan-pendekatan kepada semua stakeholder, KPU, Bawaslu,

rekan-rekan TNI termasuk media massa untuk terus berkoordinasi untuk mewujudkan

Pemilu 2019 yang aman dan kondusif,” tukasnya.

Tito turut meminta agar media massa dapat memberikan

memberikan pesan yang baik sehingga dapat menciptakan suasana sejuk di tengah

situasi politik yang kian memanas.

“Dalam situasi politik yang seperti sekarang ini, semuanya

kita harap teman-teman media juga turut mendinginkan dan jangan memanaskan

suasana dalam rangka mengejar rating, ekslusif news, tapi mengorbankan potensi

konflik, ini tidak boleh terjadi. Jangan berikan pesan atau berita yang

provokatif sehingga memanaskan suasana,” pintanya.

Jenderal Tito juga menginstruksikan seluruh jajarannya untuk

memonitor liarnya media sosial, penyebaran berita hoaks serta black campaign

dapat dilakukan pencegahan dini.

“Black Campaign (kampanye hitam) itu melanggar

Undang-undang, kampanye tentang sesuatu yang tidak benar atau tidak sesuai

fakta, bisa diancam UU ITE. Sekaligus juga merusak demokrasi dan bisa memicu

konflik antar masyarakat atau pendukung,” tukasnya.

“Karena pendukung bisa saja nanti akan marah kalau calonnya

baik eksekutif maupun legislatif difitnah sedemikian rupa dengan informasi yang

tak benar. Saya juga sampaikan, kalau terjadi black campaign, dari pihak

manapun, berikan tindakan tegas, tegakan hukum untuk memberikan efek deteren,” tegasnya.

Jenderal Tito turut menegaskan bahwa Provinsi Kalbar

memiliki modal penting dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang kondusif.

Hal ini, tegas Tito, dibuktikan pada penyelenggaraan Pilkada

serentak tahun 2017 dan Pilkada Gubernur 2018 lalu yang berjalan dengan aman

dan lancar serta kondusif.

“Kalbar memiliki modal penting. Saat penyelenggaraan Pilkada

serentak tahun 2017 dan Pilkada Gubernur 2018 lalu, suasana di Kalbar tetap

kondusif,” ujar Tito.

Untuk itu dirinya mengapresiasi masyarakat Kalbar yang

menurutnya mulai dewasa dalam berdemokrasi sehingga dapat membuat suasana

kondusif.

“Saya sampaikan apresiasi, masyarakat Kalbar

mulai dewasa dalam berdemokrasi. Tentu kita harapkan dengan pengalaman 2017 dan

2018 menghadapi pilkada tersebut, Insya Allah pemilu 2019 Pilpres yang

berlangsung serentak dengan Pileg dapat berjalan dengan aman dan lancar serta

kondusif,” pungkasnya. (Fat)

Artikel Selanjutnya
Apresiasi Masyarakat Kalbar, Kapolri : Sudah Dewasa Dalam Demokrasi
Selasa, 26 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Warga Benua Kayong Dihebohkan Dengan Penemuan Sesosok Bayi di Pantai Celincing
Selasa, 26 Februari 2019

Berita terkait