Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 26 Februari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melakukan kunjungan
kerja ke Kalimantan Barat. Tiba di Bandara Internasional Supadio, Kapolri
disambut langsung oleh Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono beserta jajaran,
Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Pejabat Kodam XII/Tanjungpura serta forkopimda
Kalbar lainnya, Selasa (26/2/2019).
Kunjungan kerja Kapolri di Kalbar ini dalam rangka meninjau
langsung upaya-upaya pencegahan dan penindakan Karhutla sekaligus mengevaluasi
Operasi Mantap Praja dalam rangka pengamanan Pemilu 2019 di Kalbar.

Setelahnya, Kapolri langsung memimpin rapat tertutup di Mapolda
Kalbar yang dihadiri seluruh pejabat utama Polda Kalbar dan Gubernur Kalbar,
Sutarmidji.
Diwawancarai usai rapat tersebut, Kapolri mengatakan bahwa kunjungan
kerjanya ke Kalbar dalam rangka memberikan arahan kepada Kapolda dan para
Kapolres se-Kalimantan Barat.
Jenderal Tito menegaskan bahwa Kalbar memiliki modal penting
dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang kondusif.
“Saat penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2017 dan 2018
lalu, suasana di Kalbar tetap kondusif,” ujarnya.
Pimpinan tertinggi di jajaran Polri ini turut mengapresiasi
masyarakat Kalbar yang dinilainya mulai dewasa dalam berdemokrasi sehingga
dapat menciptakan suasana kondusif.
“Tentunya ini menjadi modal dan kita berharap Pilpres yang
digelar serentak dengan Pileg itu juga dapat berjalan dengan aman,” harapnya.
Pada kesempatan itu pula, Tito mengajak seluruh stakeholder
baik KPU, Bawaslu maupun media massa untuk bersama-sama meredam situasi politik
yang memanas jelang pelaksanaan Pemilu 2019 dengan memberikan pesan atau
berita, black campaign serta
penyebaran berita hoaks yang dapat memicu konflik antar masyarakat.
“Saya meminta semua stakeholder, KPU, Bawaslu, dan
teman-teman media juga, untuk sama-sama berkoordinasi, memberikan suasana sejuk
di tengah situasi politik yang memanas, turut mendinginkan jangan memanaskan
suasana, tidak mengeluarkan pesan atau berita hoaks atau bernada provokatif.
Kepada para Kapolda diharapkan juga memantau dan memonitor sosial media yang
dapat memicu konflik antar pendukung,” tegasnya.
“Black Campaign (kampanye hitam) itu merusak demokrasi,
kampanye tentang sesuatu yang tidak benar atau tidak sesuai fakta, sehingga
bisa diancam UU ITE,” timpalnya.
Dirinya juga menegaskan agar para Kapolda maupun Kapolres tak
segan melakukan penindakan tegas terhadap pelaku penyebar black campaign.
“Saya sudah perintahkan, agar para penyebar ‘black campaign’
supaya ditindak tegas,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melakukan kunjungan
kerja ke Kalimantan Barat. Tiba di Bandara Internasional Supadio, Kapolri
disambut langsung oleh Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono beserta jajaran,
Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Pejabat Kodam XII/Tanjungpura serta forkopimda
Kalbar lainnya, Selasa (26/2/2019).
Kunjungan kerja Kapolri di Kalbar ini dalam rangka meninjau
langsung upaya-upaya pencegahan dan penindakan Karhutla sekaligus mengevaluasi
Operasi Mantap Praja dalam rangka pengamanan Pemilu 2019 di Kalbar.

Setelahnya, Kapolri langsung memimpin rapat tertutup di Mapolda
Kalbar yang dihadiri seluruh pejabat utama Polda Kalbar dan Gubernur Kalbar,
Sutarmidji.
Diwawancarai usai rapat tersebut, Kapolri mengatakan bahwa kunjungan
kerjanya ke Kalbar dalam rangka memberikan arahan kepada Kapolda dan para
Kapolres se-Kalimantan Barat.
Jenderal Tito menegaskan bahwa Kalbar memiliki modal penting
dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang kondusif.
“Saat penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2017 dan 2018
lalu, suasana di Kalbar tetap kondusif,” ujarnya.
Pimpinan tertinggi di jajaran Polri ini turut mengapresiasi
masyarakat Kalbar yang dinilainya mulai dewasa dalam berdemokrasi sehingga
dapat menciptakan suasana kondusif.
“Tentunya ini menjadi modal dan kita berharap Pilpres yang
digelar serentak dengan Pileg itu juga dapat berjalan dengan aman,” harapnya.
Pada kesempatan itu pula, Tito mengajak seluruh stakeholder
baik KPU, Bawaslu maupun media massa untuk bersama-sama meredam situasi politik
yang memanas jelang pelaksanaan Pemilu 2019 dengan memberikan pesan atau
berita, black campaign serta
penyebaran berita hoaks yang dapat memicu konflik antar masyarakat.
“Saya meminta semua stakeholder, KPU, Bawaslu, dan
teman-teman media juga, untuk sama-sama berkoordinasi, memberikan suasana sejuk
di tengah situasi politik yang memanas, turut mendinginkan jangan memanaskan
suasana, tidak mengeluarkan pesan atau berita hoaks atau bernada provokatif.
Kepada para Kapolda diharapkan juga memantau dan memonitor sosial media yang
dapat memicu konflik antar pendukung,” tegasnya.
“Black Campaign (kampanye hitam) itu merusak demokrasi,
kampanye tentang sesuatu yang tidak benar atau tidak sesuai fakta, sehingga
bisa diancam UU ITE,” timpalnya.
Dirinya juga menegaskan agar para Kapolda maupun Kapolres tak
segan melakukan penindakan tegas terhadap pelaku penyebar black campaign.
“Saya sudah perintahkan, agar para penyebar ‘black campaign’
supaya ditindak tegas,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini