Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 07 November 2018 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri pembukaan Festival Seni Budaya
Melayu (FSBM) ke-XII tingkat Provinsi Kalbar tahun 2018 yang dilaksanakan di
Kabupaten Sekadau yang secara resmi dibuka langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji
di lapangan Sepakbola E.J. Lantu Sekadau, Senin (5/11/18) malam.
Turut hadir juga dalam acara tersebut Kapolda Kalbar, Danrem
121/ABW, Anggota DPR RI dan DPD RI, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil
Walikota se-Kalimantan Barat, Ketua Umum MABM Kalbar, pengurus MABM
se-Kalimantan Barat, para Sultan dan Raja se-Kalimantan Barat serta ribuan
masyarakat yang hadir dan tamu undangan lainnya.
Ditemui usai menghadiri acara, Bupati Jarot mengapresiasi acara
pembukaan Festival Seni Budaya Melayu di Sekadau yang berlangsung meriah dimana
ribuan masyarakat dari berbagai etnis, suku, agama yang ada terlihat hadir
menyaksikan acara pembukaannya tersebut.
“Luar biasa meriah, antusias baik para kontingen yang hadir
dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, kemudian juga masyarakat yang ada. Kita boleh
bahagia karena para pemimpin-pemimpinnya juga hadir, seperti Gubernur Kalbar,
Kapolda, Bupati dan Wakil Bupati Sekadau dan para Bupati dan Walikota lainnya,”
kata Bupati Jarot.
Bupati Jarot FSBM ini merupakan melting pot atau tempat
bertemunya berbagai unsur budaya yang ada di Indonesia dan di Kalbar secara
khusus bagi masyarakat melayu sehingga budaya Melayu yang ada tidak mudah terlupakan
atau tergerus oleh jaman.
“Inilah bukti bahwa Melayu ini tak hilanglah ditelan bumi,
dimana Melayu tetap ada baik itu di pesisir dan pedalaman semuanya masih eksis
terutama upaya melestraikan adat budayanya,” terangnya.
Selain itu Bupati Jarot juga merasa bangga hasil yang diraih
kontingen FSBM MABM Kabupaten Sintang yang meraih juara pertama lomba karnaval
mobil hias yang dilaksanakan Senin pagi tersebut, dimana kontingen FSBM MABM Sintang
dalam karnaval tersebut mengusung tema Burung Garuda dengan dihiasi kubah
masjid yang dikolaborasikan dengan warna khas Melayu yaitu kuning dan hijau.
“Kontingen Sintang saya pikir akan tampil membanggakan, kita
belum lihat nanti pertandingan di 14 tangkai yang ada , tapi paling tidak kalau
saya lihat stan yang ada tadi di pameran itu sih sangat bagus dari Sintang dan
juga tadi lomba karnaval mobil hias kita sudah juara satu, mudah-mudahan itu
menjadi penyemangat bagi kontingen Sintang dan menoreh hasil yang lebih baik
dari dua tahun lalu di Singkawang,” harap Bupati.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengajak MABM dan
Pemerintah Daerah serta masyarakat se-Kalbar melalui kegiatan budaya seperti
Festival Seni Budaya Melayu ini untuk menjaga dan melindungi budaya yang ada
agar tidak diambil atau diakui oleh negara lain.
Untuk itu, Midji berpesan, semua warisan budaya tak benda
harus didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Selain itu,
terang Midji, kebudayaan juga harus dijaga dan terjaga kemurniannya sehingga
kebudayan itu tidak boleh hilang karena suatu inovasi.
“Karena kebudayaan mencermikan peradaban dari satu komunitas
dan bangsa sehingga dia harus terjaga kemurniannya, inovasi dalam hal budaya
tidak boleh menghilangkan akar budaya itu sendiri, jadi jangan sampai inovasi
menghilangkan nilai dasar dari satu budaya,” kata Gubernur Sutarmidji.
Selain itu juga, orang nomor satu di Bumi Tanjungpura
itu berharap Festival Seni Budaya Melayu ini berjalan dengan baik dimana para
dewan juri harus menilai setiap perlombaan secara profersional, adil dan
bertanggungjawab. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri pembukaan Festival Seni Budaya
Melayu (FSBM) ke-XII tingkat Provinsi Kalbar tahun 2018 yang dilaksanakan di
Kabupaten Sekadau yang secara resmi dibuka langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji
di lapangan Sepakbola E.J. Lantu Sekadau, Senin (5/11/18) malam.
Turut hadir juga dalam acara tersebut Kapolda Kalbar, Danrem
121/ABW, Anggota DPR RI dan DPD RI, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil
Walikota se-Kalimantan Barat, Ketua Umum MABM Kalbar, pengurus MABM
se-Kalimantan Barat, para Sultan dan Raja se-Kalimantan Barat serta ribuan
masyarakat yang hadir dan tamu undangan lainnya.
Ditemui usai menghadiri acara, Bupati Jarot mengapresiasi acara
pembukaan Festival Seni Budaya Melayu di Sekadau yang berlangsung meriah dimana
ribuan masyarakat dari berbagai etnis, suku, agama yang ada terlihat hadir
menyaksikan acara pembukaannya tersebut.
“Luar biasa meriah, antusias baik para kontingen yang hadir
dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, kemudian juga masyarakat yang ada. Kita boleh
bahagia karena para pemimpin-pemimpinnya juga hadir, seperti Gubernur Kalbar,
Kapolda, Bupati dan Wakil Bupati Sekadau dan para Bupati dan Walikota lainnya,”
kata Bupati Jarot.
Bupati Jarot FSBM ini merupakan melting pot atau tempat
bertemunya berbagai unsur budaya yang ada di Indonesia dan di Kalbar secara
khusus bagi masyarakat melayu sehingga budaya Melayu yang ada tidak mudah terlupakan
atau tergerus oleh jaman.
“Inilah bukti bahwa Melayu ini tak hilanglah ditelan bumi,
dimana Melayu tetap ada baik itu di pesisir dan pedalaman semuanya masih eksis
terutama upaya melestraikan adat budayanya,” terangnya.
Selain itu Bupati Jarot juga merasa bangga hasil yang diraih
kontingen FSBM MABM Kabupaten Sintang yang meraih juara pertama lomba karnaval
mobil hias yang dilaksanakan Senin pagi tersebut, dimana kontingen FSBM MABM Sintang
dalam karnaval tersebut mengusung tema Burung Garuda dengan dihiasi kubah
masjid yang dikolaborasikan dengan warna khas Melayu yaitu kuning dan hijau.
“Kontingen Sintang saya pikir akan tampil membanggakan, kita
belum lihat nanti pertandingan di 14 tangkai yang ada , tapi paling tidak kalau
saya lihat stan yang ada tadi di pameran itu sih sangat bagus dari Sintang dan
juga tadi lomba karnaval mobil hias kita sudah juara satu, mudah-mudahan itu
menjadi penyemangat bagi kontingen Sintang dan menoreh hasil yang lebih baik
dari dua tahun lalu di Singkawang,” harap Bupati.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengajak MABM dan
Pemerintah Daerah serta masyarakat se-Kalbar melalui kegiatan budaya seperti
Festival Seni Budaya Melayu ini untuk menjaga dan melindungi budaya yang ada
agar tidak diambil atau diakui oleh negara lain.
Untuk itu, Midji berpesan, semua warisan budaya tak benda
harus didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Selain itu,
terang Midji, kebudayaan juga harus dijaga dan terjaga kemurniannya sehingga
kebudayan itu tidak boleh hilang karena suatu inovasi.
“Karena kebudayaan mencermikan peradaban dari satu komunitas
dan bangsa sehingga dia harus terjaga kemurniannya, inovasi dalam hal budaya
tidak boleh menghilangkan akar budaya itu sendiri, jadi jangan sampai inovasi
menghilangkan nilai dasar dari satu budaya,” kata Gubernur Sutarmidji.
Selain itu juga, orang nomor satu di Bumi Tanjungpura
itu berharap Festival Seni Budaya Melayu ini berjalan dengan baik dimana para
dewan juri harus menilai setiap perlombaan secara profersional, adil dan
bertanggungjawab. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini