Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 15 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan
kepada seluruh Kepala Daerah se-Kalbar dan jajaran dinas di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar lebih hati-hati dalam penggunaan
anggaran.
“Fokus pemerintah adalah pembangunan sumber
daya manusia, untuk itu jangan main-main dengan anggaran pendidikan, kesehatan
dan desa. Kemarin Cianjur,” ingatnya, saat memberikan sambutan pada penyerahan
DIPA 2019, belum lama ini.
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Pontianak
dua periode ini juga mengingatkan kepada seluruh pejabat bahwa penyadapan oleh
aparat penegak hukum tak dapat dihindari.
“Jangan cerita pake handphone jadul untuk
menghindari penyadapan aparat penegak hukum. Saya pernah jadi pemateri bersama
Ketua KPK dan Irjen Kemendagri, lalu ada seorang direktur yang menggunakan
handphone jadul, tak ada kamera dan sebagainya.”
“Ketika diskusi di ruangan itu, Pak Agus (Ketua
KPK) bilang, bapak kan direktur, masa tak mampu beli android. Bapak kira KPK
tidak bisa nyadap, justru saya makin curiga dengan bapak karena pake hp jadul,”
cerita Sutarmidji.
“Sepanjang jaringan internet ada, pakai hp
apapun tetap bisa disadap. Polisi juga sudah ada alat canggih untuk menyadap.
Jadi, jalankan saja pemerintahan secara baik dan sesuai prosedur. Khusus
jajaran dinas pendidikan dan dinas kesehatan, saya wanti-wanti betul, kemudian
perizinan, Pemerintah Pusat sudah bertekad tidak ada toleransi apapun untuk
kegiatan yang menyimpang dari anggaran untuk pendidikan dan kesehatan,”
sambungnya. (Fat)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan
kepada seluruh Kepala Daerah se-Kalbar dan jajaran dinas di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar lebih hati-hati dalam penggunaan
anggaran.
“Fokus pemerintah adalah pembangunan sumber
daya manusia, untuk itu jangan main-main dengan anggaran pendidikan, kesehatan
dan desa. Kemarin Cianjur,” ingatnya, saat memberikan sambutan pada penyerahan
DIPA 2019, belum lama ini.
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Pontianak
dua periode ini juga mengingatkan kepada seluruh pejabat bahwa penyadapan oleh
aparat penegak hukum tak dapat dihindari.
“Jangan cerita pake handphone jadul untuk
menghindari penyadapan aparat penegak hukum. Saya pernah jadi pemateri bersama
Ketua KPK dan Irjen Kemendagri, lalu ada seorang direktur yang menggunakan
handphone jadul, tak ada kamera dan sebagainya.”
“Ketika diskusi di ruangan itu, Pak Agus (Ketua
KPK) bilang, bapak kan direktur, masa tak mampu beli android. Bapak kira KPK
tidak bisa nyadap, justru saya makin curiga dengan bapak karena pake hp jadul,”
cerita Sutarmidji.
“Sepanjang jaringan internet ada, pakai hp
apapun tetap bisa disadap. Polisi juga sudah ada alat canggih untuk menyadap.
Jadi, jalankan saja pemerintahan secara baik dan sesuai prosedur. Khusus
jajaran dinas pendidikan dan dinas kesehatan, saya wanti-wanti betul, kemudian
perizinan, Pemerintah Pusat sudah bertekad tidak ada toleransi apapun untuk
kegiatan yang menyimpang dari anggaran untuk pendidikan dan kesehatan,”
sambungnya. (Fat)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini