Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 21 Januari 2019 |
KalbarOnline,
Sekadau – Wahana Visi Indonesia bekerjasama dengan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sekadau dan P3MD Sekadau menggelar
pelatihan fasilitator desa guna mendukung pengembangan Kabupaten Layak Anak
(KLA).
Kegiatan yang didanai oleh Uni Eropa ini turut
dihadiri oleh Kepala Desa atau perwakilan serta Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) dari 13 desa di Sekadau yang berlangsung di aula Hotel Multi, Senin (21/1/2019).
Tenaga ahli pembangunan partisipatif P3MD Sekadau,
Sugiatno Zulkarnain dalam sambutannya menekankan kepada para Kepala Desa bahwa UU
Desa mengamanatkan dana desa dari APBN diberikan langsung ke setiap desa di
Indonesia, untuk membiayai program pembangunan berdasarkan kebutuhan dan
prioritas masyarakat desa.
“Saat ini ada lebih dari 196 ribu pusat
PAUD di seluruh Indonesia dan hampir semua dikelola sendiri, seringkali oleh
komunitas sendiri,” ujarnya.
Sugiatno menambahkan bahwa memasukkan
anak-anak ke layanan PAUD yang bermutu merupakan prioritas tinggi bagi masyarakat
dan UU Desa memberikan kesempatan bagi desa-desa untuk melakukan investasi di
pusat PAUD serta guru-guru dari masyarakat desa sendiri mengingat investasi
publik yang terbatas.
Tak hanya itu, dirinya juga menegaskan
bahwa untuk mendukung pengembangan KLA di Sekadau perlu dukungan dari pemerintahan
desa untuk menganggarkan melalui dana desa.
“Fasilitator agar membuat proposal kepada
desa dalam menunjang kegiatan pendidikan, kesehatan anak masuk dalam RKPDes,
termasuk anggaran untuk intensif guru
PAUD,” kata Sugiatno.
Sementara itu, Agus Salim perwakilan Pusat
Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) yang turut hadir pada kegiatan ini
turut mengapresiasi terselenggaranya kegiatan fasilitator desa ini guna
mendukung pengembangan Kabupaten Layak Anak.
“Kegiatan ini cukup signifikan untuk
mengarahkan pemerintahan desa agar responsif terhadap pelayanan dasar dan
kesejahteraan anak,” ujar dia.
Karena, lanjutnya, ada beberapa hal yang
penting diketahui oleh pemdes dalam mencapai tujuan dari berdesa. Tujuan
berdesa itu sebagaimana mandat dari UU Desa yakni bagaimana pembangunan desa
itu dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Dalam kegiatan ini, ingin coba merespon
isu bagaimana membangun pelayanan sosial dasar dan kesejahteraan anak di desa.
Itu yang menjadi isu tematik dalam pelatihan ini, agar desa tidak melupakan
hal-hal mendasar yang berkaitan dengan pelayanan publik dan juga kesejahteraan
bagi anak,” pungkasnya. (Mus)
KalbarOnline,
Sekadau – Wahana Visi Indonesia bekerjasama dengan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sekadau dan P3MD Sekadau menggelar
pelatihan fasilitator desa guna mendukung pengembangan Kabupaten Layak Anak
(KLA).
Kegiatan yang didanai oleh Uni Eropa ini turut
dihadiri oleh Kepala Desa atau perwakilan serta Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) dari 13 desa di Sekadau yang berlangsung di aula Hotel Multi, Senin (21/1/2019).
Tenaga ahli pembangunan partisipatif P3MD Sekadau,
Sugiatno Zulkarnain dalam sambutannya menekankan kepada para Kepala Desa bahwa UU
Desa mengamanatkan dana desa dari APBN diberikan langsung ke setiap desa di
Indonesia, untuk membiayai program pembangunan berdasarkan kebutuhan dan
prioritas masyarakat desa.
“Saat ini ada lebih dari 196 ribu pusat
PAUD di seluruh Indonesia dan hampir semua dikelola sendiri, seringkali oleh
komunitas sendiri,” ujarnya.
Sugiatno menambahkan bahwa memasukkan
anak-anak ke layanan PAUD yang bermutu merupakan prioritas tinggi bagi masyarakat
dan UU Desa memberikan kesempatan bagi desa-desa untuk melakukan investasi di
pusat PAUD serta guru-guru dari masyarakat desa sendiri mengingat investasi
publik yang terbatas.
Tak hanya itu, dirinya juga menegaskan
bahwa untuk mendukung pengembangan KLA di Sekadau perlu dukungan dari pemerintahan
desa untuk menganggarkan melalui dana desa.
“Fasilitator agar membuat proposal kepada
desa dalam menunjang kegiatan pendidikan, kesehatan anak masuk dalam RKPDes,
termasuk anggaran untuk intensif guru
PAUD,” kata Sugiatno.
Sementara itu, Agus Salim perwakilan Pusat
Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) yang turut hadir pada kegiatan ini
turut mengapresiasi terselenggaranya kegiatan fasilitator desa ini guna
mendukung pengembangan Kabupaten Layak Anak.
“Kegiatan ini cukup signifikan untuk
mengarahkan pemerintahan desa agar responsif terhadap pelayanan dasar dan
kesejahteraan anak,” ujar dia.
Karena, lanjutnya, ada beberapa hal yang
penting diketahui oleh pemdes dalam mencapai tujuan dari berdesa. Tujuan
berdesa itu sebagaimana mandat dari UU Desa yakni bagaimana pembangunan desa
itu dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Dalam kegiatan ini, ingin coba merespon
isu bagaimana membangun pelayanan sosial dasar dan kesejahteraan anak di desa.
Itu yang menjadi isu tematik dalam pelatihan ini, agar desa tidak melupakan
hal-hal mendasar yang berkaitan dengan pelayanan publik dan juga kesejahteraan
bagi anak,” pungkasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini