KalbarOnline, Sintang – Kunjungan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji ke Kabupaten Sintang seakan membawa angin segar. Pasalnya, kedatangan orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu dalam rangka membahas pemekaran Provinsi Kapuas Raya yang telah mendapat lampu hijau dari Presiden RI, Joko Widodo.
Tak hanya itu, peningkatan dan perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan yang statusnya milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, pendidikan serta rencana pembangunan kantor Gubernur Kapuas Raya dan kantor DPRD Provinsi Kapuas Raya juga menjadi pembahasan pokok pada pertemuan Sutarmidji dengan Bupati Sintang serta jajaran OPD.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas PU Provinsi Kalbar, Bride Suryanus saat memaparkan rencana strategis pembangunan Pemerintah Provinsi Kalbar di Sintang.
“Untuk perencanaan kantor Gubernur sebesar Rp1,1 miliar dan untuk kantor DPRD sebesar Rp900 juta. Totalnya kurang lebih Rp2 miliar,” ujarnya yang turut serta dalam kunjungan Sutarmidji ke Bumi Senentang itu, Selasa (22/1/2019).
Dinas PU Provinsi, diungkap Bride, juga telah menganggarkan pembangunan sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sintang seperti peningkatan Jalan Simpang Medang-Nangau Mau sebesar Rp12,4 miliar.
Kemudian peningkatan Jalan Balai Sebut-Balai Sepuak-Semubuk Rp13,2 miliar. Sementara untuk Jalan Sintang-Semubuk Rp12,2 miliar.
“Peningkatan Jalan Nangau Mau-Tebidah hampir Rp16 miliar. Kemudaian Nanga Tebidah Rp10 miliar. Jadi banyak masuk di Sintang ini,” tukasnya.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno mengaku bahagia dengan yang disampaikan Gubernur Kalbar.
Bupati Jarot mengungkapkan ada lima kegiatan dana DAK dan DAU dari provinsi yang dialokasikan untuk Kabupaten Sintang yang mencapai sekitar Rp50 miliar.
“Itu untuk perencanaan kantor Gubernur dan kantor DPRD Provinsi Kapuas Raya serta ruas jalan yang disebutkan oleh PU Provinsi. Tentu kita sangat senang,” ujarnya.
Pemkab Sintang, kata dia, merasa sangat didukung oleh Pemprov Kalbar untuk menyelesaikan ruas pokok Sintang menuju perbatasan negara. Ruas pokok Sintang menuju Serawai. Hanya, kata dia, ada satu ruas yang belum tertangani yakni tinggal dari Bunyau-Serawai.
“Alasannya dimaksudkan Jalan Nanga Tebidah-Bunyau harus selesai dulu, baru jalan itu dapat ditangani,” ujar Bupati.
Ada juga beberapa program sinkronisasi dengan pemerintah provinsi, soal bagaimana Pemkab bisa mendapat dana pusat untuk dialokasikan di Sintang lebih banyak lagi. Terutama untuk ruas-ruas jalan non status. Jalan strategis nasional.
“Tahun ini masuk alokasi anggaran dari Simpang Rasau ke Jasa Sungai Kelik lokasi rencana PLBN yang akan dibangun itu Rp48 miliar,” tuturnya.
Tetapi kata Jarot, masih ada ruas yang belum tertangani, terutama dari Sintang ke Pintas Keladan. Ia berharap pemerintah pusat dapat membantu menyelesaikan ruas tersebut.
Orang nomor satu di Bumi Senentang itu mengaku bahwa pembahasan ini nantinya akan diperdalam kembali dengan Gubernur Kalbar.
“Karena pada tanggal 24-25 Januari ini, Gubernur akan datang lagi ke Sintang untuk melanjutkan peninjauannya. Beliau nanti dua malam menginap di sini setelah dari Kapuas Hulu. Dimana akan meninjau beberapa lokasi yang ada di Sintang,” tandasnya. (*/Sg)
Comment