Kubu Raya    

Lanjutkan Pengembangan Smart City dan e-Government, Muda Mahendra : Pondasi Tata Kelola Pemerintahan

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 26 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Belum sepekan dilantik, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan langsung

tancap gas. Didampingi Penjabat Sekretaris Daerah, Yusran Anizam dan sejumlah

pejabat Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Bupati Muda melakukan kunjungan kerja

ke Pemerintah Kota Bandung.

Kedatangan Muda untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian

kerja sama (PKS) antara Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung dengan

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kubu Raya dalam pengembangan Smart

City dan e-Government. Penandatanganan di aula serbaguna Kantor Wali Kota

Bandung itu turut disaksikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.

“Kunjungan ini untuk menindaklanjuti kesepakatan bersama

yang telah dilaksanakan pada 14 Desember akhir tahun lalu, yang kini

dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama antara Diskominfo Bandung dengan

Diskominfo Kubu Raya,” kata Muda Mahendrawan usai kegiatan tersebut, Jumat

(22/2/2019) kemarin.

Muda menyatakan dirinya berkomitmen mempercepat pemerintahan

yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Hal itu, menurutnya, hanya

bisa terlaksana melalui penerapan berbagai aplikasi kota cerdas atau Smart City

dan e-Government. Untuk itu pihaknya akan akan berupaya memulai langsung system

e-Government tersebut sebelum pelaksanaan Musrenbang Kecamatan yang tak lama

lagi akan dimulai.

“Tidak lama lagi kita sudah musrenbang kecamatan. Sehingga

kita ingin berupaya segera untuk memulai langsung sistem e-Government ini,” akunya.

Menurut orang nomor wahid di Kabupaten termuda di Kalbar ini,

pihaknya ingin hasil dari kerja sama yang dilakukan segera terealisasi dan

diaplikasikan. Ia mengungkapkan, selain menjadi tuntutan kemajuan zaman, konsep

Smart City dan e-Government sejatinya telah ia rancang semasa dirinya menjabat sebagai

Bupati Kubu Raya pertama pada 2009-2014 silam.

“Sejak dulu sudah pernah dibangun desainnya. Karena stagnan,

sekarang kita coba hidupkan kembali,” ucapnya.

Muda mengatakan Kota Bandung menjadi rujukan karena dikenal

intens dan fokus dalam pengembangan banyak aplikasi terkait Smart City dan

e-Government. Pemerintah Kota Bandung bahkan direferensikan oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi terkait implementasi aplikasi pencegahan korupsi dan

transparansi pelayanan publik.

“Maka kami tentu banyak belajar sekaligus mendapatkan

transfer ilmu dan pengalaman dari Pemkot Bandung. Tentulah bagi kami itu menjadi

sebuah harapan,” sebutnya.

Muda juga berharap ke depan kerja sama Pemkab Kubu Raya

dengan Pemkot Bandung dapat berkembang hingga aplikasi-aplikasi lainnya.

Termasuk pembangunan dan operasionalisasi command center atau pusat kendali. Di

mana command center menjadi ruangan pusat visualisasi dan integrasi data, baik

melalui online, offline, internal, maupun eksternal yang disajikan secara

bersamaan di sebuah layar lebar video

wall.

“Harapannya tentu kerja sama ini selain untuk mengambil

aplikasi juga bisa dikembangkan untuk aplikasi lainnya sampai mungkin pengadaan

command center. Kita perlu pendampingan dan komunikasi terus. Karena memang

sistem berbasis teknologi informasi kini sudah menjadi tuntutan,” tuturnya.

Muda menegaskan dirinya ingin memulai pemerintahan dengan

mengejar penerapan Smart City dan e-Government. Ia menyatakan hal tersebut

adalah pondasi untuk tata kelola pemerintahan ke depan yang harus segera

dikembangkan. Tujuannya agar pelayanan yang diinginkan paralel dan dirasakan

konkret manfaatnya oleh masyarakat.

“Kita berharap ini bisa diterapkan karena

harapan masyarakat terhadap pelayanan publik semakin cepat,” ucapnya. (ian/rio)

Artikel Selanjutnya
Bupati Rupinus Teken MoU Dengan Untan Pontianak
Senin, 25 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Pemkot Bandung Harap Pemkab Kubu Raya Segera Kembangkan Smart City
Senin, 25 Februari 2019

Berita terkait