Konser Musik Tanggal Merah Siap Digelar, Bupati Kubu Raya Sampaikan Apresiasi

KalbarOnline, Kubu Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengapresiasi agenda konser solois tanah air, Tulus bertajuk ‘Musik Tanggal Merah’ yang akan digelar di The Q Hall Convention Center-Qubu Resort, Kubu Raya pada 28 April 2019 mendatang.

Menurut orang nomor wahid di Kubu Raya itu, kegiatan yang menampilkan Tulus merupakan sebuah terobosan baru bagi industri kreatif di Kabupaten Kubu Raya sekaligus akan menjadi inspirasi bagi masyarakat.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Ini bisa mempromosikan tempat kita sekaligus akan membuat orang datang berkunjung. Orang ingin tahu dan akhirnya menjadi sebuah wisata yang baik,” ujar Muda saat menghadiri konferensi pers yang digelar Garuda Cipta Mediatama selaku promotor acara di Mercure Hotel Pontianak, belum lama ini.

Baca Juga :  Pencabutan Nomor Urut Pilgub Kalbar, 3 Paslon Sampaikan Program Untuk Gen Z

Bupati pertama di Kubu Raya ini menilai pagelaran konser musik yang dipromotori kaum muda sebagai sebuah kegiatan positif. Menurutnya, denyut kegiatan akan terasa lebih dinamis di tangan anak-anak muda. Kaum muda, ujarnya, secara umum lebih cepat dalam hal inovasi, kreativitas dan komunikasi.

“Tembus ke berbagai lini kalau anak-anak muda ini. Menembus batas-batas. Jadi, justru dengan cara itu kita memberikan ruang kepada mereka. Karena ini eranya digital dan millenial,” tukasnya.

Muda berpendapat bahwa generasi millenial cenderung tak ingin dikekang. Karena itu, dirinya komit untuk memberikan ruang yang tetap berada di dalam suatu koridor yang baik. Artinya, diberikan ruang sekaligus pengarahan agar ekspresi anak muda dapat lebih maksimal.

Baca Juga :  Bupati Muda Mahendrawan Sebut Serapan Anggaran APBD Kubu Raya 2021 Capai 95 Persen

“Anak-anak millenial justru merasa kalau diberi ruang, malah akan menghindari hal-hal negatif,” sebutnya.

Karena itu, Muda meminta semua elemen termasuk birokrasi agar tidak menyia-nyiakan potensi kreatif kaum muda. Kreativitas, tegas Muda, adalah sebuah aset. Tinggal bagaimana mengelola dan mengkonsolidasikannya.

“Kreativitas mereka yang bertabur-byar ini kita konsolidasikan. Misalnya dari beberapa kelompok latar belakang dan kegiatan yang tersebar, diarahkan agar bisa dijadikan mereka satu paket besar kegiatan,” pungkasnya. (ian/rio)

Comment