Kubu Raya    

Sutarmidji Ingatkan Kepala Desa Harus Miliki Tekad Merubah Status Desanya

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 06 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan seluruh Kepala

Desa se-Kalbar untuk bisa dan memiliki tekad untuk merubah status desanya dari

desa teringgal menjadi desa mandiri.

“Ada Kepala Desa dan masyarakat tak mau untuk menaikan

status desanya untuk menjadi desa mandiri, karena mereka beranggapan duitnya paling

besar, makin sangat tertinggal makin besar anggaran ADD. Itu salah, desa tertinggal

tentu tidak dipandang orang,” tegas Sutarmidji saat berkunjung dan

bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Padang Tikar, Kecamatan Kubu, Kabupaten

Kubu Raya, Selasa (2/4/2019).

“Itu adalah cara berpikir yang salah, jangan kita berpikir anggaran

yang didapat lebih besar, kasihan masyarakatnya dan akhirnya desa kita tidak

bisa bersaing, sebesar apapun dana desa itu kalau cuma dana desa yang diharapkan

untuk membangun menjadi desa mandiri, 50 tahun pun tidak akan berubah,” timpa

Midji.

Untuk itu, orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini

menyarankan agar para Kepala Desa melakukan kunjungan semacam studi banding ke

Desa Sutera Mandiri di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

“Hampir semuanya desa yang ada di Kayong Utara itu

kondisinya bagus, Desa Sutera Mandiri adalah satu-satunya desa mandiri yang ada

di Kalimantan Barat. Desa mandiri itu adalah status desa yang tertinggi,

semuanya lengkap, selain itu ada desa maju, desa berkembang dan desa tertinggal

dan desa sangat tertinggal,” jelas dia.

Dirinya berjanji akan memberikan insentif atau program

sekitar Rp300-Rp400 juta kepada Kepala Desa yang bisa mengubah status desanya

dari desa tertinggal menjadi desa mandiri.

“Yang tetap mempertahankan desanya tertinggal dan sangat

tertinggal, biarkan, jangan diurus dulu, karena Kepala Desa dan masyarakatnya

tak mau maju. Pendamping desa juga harus jeli, jangan hanya damping saja, tak

tau bagaimana mewujudkan desa mandiri, karena Desa Sutera Mandiri itu yang

berperan adalah pendamping desa,” tukasnya.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini juga mengungkap

bahwa sekitar 20 persen belanja langsung dari APBD Provinsi tahun 2020 akan

diarahkan untuk membangun 52 indikator desa mandiri.

“Yang menjadi tanggung jawab provinsi ada 17 indikator yang

berat-berat,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Midji juga menyampaikan program

Pemerintah Pusat hingga Provinsi salah satu prioritasnya adalah meningkat

bidang pendidikan.

“Pendidikan itu harus menjadi perhatian kita bersama, jangan

ada anak kita yang tidak tamat SMA, karena tahun depan untuk SMA dan SMK tidak

lagi membayar uang sekolah, akan digratiskan dan ditanggung oleh Pemerintah

Provinsi, selain itu yang tak mampu akan saya alokasikan anggaran sekolah bagi

anak yang tak mampu, kalau bapak mau mengubah ekonomi keluarga tidak ada lain selain

memperhatikan pendidikan anak-anak kita. Kalau kita mau bahagia di masa tua,

maka pendidikan anak harus diperhatikan,” imbuhnya.

Ia juga mengingatkan Pemkab Kubu Raya agar usulan-usulan

yang ada di Musrenbang RKPD tahun 2020 yang bisa disinergikan dengan provinsi

supaya cepat disampaikan.

“Bagian kinerja dinas-dinas, kita akan prioritaskan dari

hasil musrenbang Kabupaten Kubu Raya akan kita sinergikan dengan provinsi. Kalau

Pemerintah Kubu Raya bisa mencarikan lahan, akan saya bangun sekolah unggulan,

karena setiap kabupaten direncanakan akan saya bangun sekolah unggulan, untuk

tahun ini Kabupaten Sambas dan Mempawah,” jelasnya.

Ia juga meminta kepada Camat untuk mendata sekitar 50 rumah

yang tak layak huni untuk dilakukan perehaban.

“Tapi utamakan rumah-rumah pinggiran, kasih tau

saja ke saya,” pungkasnya. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Bonus Tak Kunjung Cair, Atlet Ketapang Ancam Bela Daerah Lain
Jumat, 05 April 2019
Artikel Sebelumnya
Satu Rumah Kontrakan Ludes Dilahap si Jago Merah, Seorang Penghuni Kontrakan Turut Terpanggang
Jumat, 05 April 2019

Berita terkait