Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 06 April 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan seluruh Kepala
Desa se-Kalbar untuk bisa dan memiliki tekad untuk merubah status desanya dari
desa teringgal menjadi desa mandiri.
“Ada Kepala Desa dan masyarakat tak mau untuk menaikan
status desanya untuk menjadi desa mandiri, karena mereka beranggapan duitnya paling
besar, makin sangat tertinggal makin besar anggaran ADD. Itu salah, desa tertinggal
tentu tidak dipandang orang,” tegas Sutarmidji saat berkunjung dan
bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Padang Tikar, Kecamatan Kubu, Kabupaten
Kubu Raya, Selasa (2/4/2019).
“Itu adalah cara berpikir yang salah, jangan kita berpikir anggaran
yang didapat lebih besar, kasihan masyarakatnya dan akhirnya desa kita tidak
bisa bersaing, sebesar apapun dana desa itu kalau cuma dana desa yang diharapkan
untuk membangun menjadi desa mandiri, 50 tahun pun tidak akan berubah,” timpa
Midji.
Untuk itu, orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini
menyarankan agar para Kepala Desa melakukan kunjungan semacam studi banding ke
Desa Sutera Mandiri di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.
“Hampir semuanya desa yang ada di Kayong Utara itu
kondisinya bagus, Desa Sutera Mandiri adalah satu-satunya desa mandiri yang ada
di Kalimantan Barat. Desa mandiri itu adalah status desa yang tertinggi,
semuanya lengkap, selain itu ada desa maju, desa berkembang dan desa tertinggal
dan desa sangat tertinggal,” jelas dia.
Dirinya berjanji akan memberikan insentif atau program
sekitar Rp300-Rp400 juta kepada Kepala Desa yang bisa mengubah status desanya
dari desa tertinggal menjadi desa mandiri.
“Yang tetap mempertahankan desanya tertinggal dan sangat
tertinggal, biarkan, jangan diurus dulu, karena Kepala Desa dan masyarakatnya
tak mau maju. Pendamping desa juga harus jeli, jangan hanya damping saja, tak
tau bagaimana mewujudkan desa mandiri, karena Desa Sutera Mandiri itu yang
berperan adalah pendamping desa,” tukasnya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini juga mengungkap
bahwa sekitar 20 persen belanja langsung dari APBD Provinsi tahun 2020 akan
diarahkan untuk membangun 52 indikator desa mandiri.
“Yang menjadi tanggung jawab provinsi ada 17 indikator yang
berat-berat,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Midji juga menyampaikan program
Pemerintah Pusat hingga Provinsi salah satu prioritasnya adalah meningkat
bidang pendidikan.
“Pendidikan itu harus menjadi perhatian kita bersama, jangan
ada anak kita yang tidak tamat SMA, karena tahun depan untuk SMA dan SMK tidak
lagi membayar uang sekolah, akan digratiskan dan ditanggung oleh Pemerintah
Provinsi, selain itu yang tak mampu akan saya alokasikan anggaran sekolah bagi
anak yang tak mampu, kalau bapak mau mengubah ekonomi keluarga tidak ada lain selain
memperhatikan pendidikan anak-anak kita. Kalau kita mau bahagia di masa tua,
maka pendidikan anak harus diperhatikan,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan Pemkab Kubu Raya agar usulan-usulan
yang ada di Musrenbang RKPD tahun 2020 yang bisa disinergikan dengan provinsi
supaya cepat disampaikan.
“Bagian kinerja dinas-dinas, kita akan prioritaskan dari
hasil musrenbang Kabupaten Kubu Raya akan kita sinergikan dengan provinsi. Kalau
Pemerintah Kubu Raya bisa mencarikan lahan, akan saya bangun sekolah unggulan,
karena setiap kabupaten direncanakan akan saya bangun sekolah unggulan, untuk
tahun ini Kabupaten Sambas dan Mempawah,” jelasnya.
Ia juga meminta kepada Camat untuk mendata sekitar 50 rumah
yang tak layak huni untuk dilakukan perehaban.
“Tapi utamakan rumah-rumah pinggiran, kasih tau
saja ke saya,” pungkasnya. (*/Fai)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan seluruh Kepala
Desa se-Kalbar untuk bisa dan memiliki tekad untuk merubah status desanya dari
desa teringgal menjadi desa mandiri.
“Ada Kepala Desa dan masyarakat tak mau untuk menaikan
status desanya untuk menjadi desa mandiri, karena mereka beranggapan duitnya paling
besar, makin sangat tertinggal makin besar anggaran ADD. Itu salah, desa tertinggal
tentu tidak dipandang orang,” tegas Sutarmidji saat berkunjung dan
bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Padang Tikar, Kecamatan Kubu, Kabupaten
Kubu Raya, Selasa (2/4/2019).
“Itu adalah cara berpikir yang salah, jangan kita berpikir anggaran
yang didapat lebih besar, kasihan masyarakatnya dan akhirnya desa kita tidak
bisa bersaing, sebesar apapun dana desa itu kalau cuma dana desa yang diharapkan
untuk membangun menjadi desa mandiri, 50 tahun pun tidak akan berubah,” timpa
Midji.
Untuk itu, orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini
menyarankan agar para Kepala Desa melakukan kunjungan semacam studi banding ke
Desa Sutera Mandiri di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.
“Hampir semuanya desa yang ada di Kayong Utara itu
kondisinya bagus, Desa Sutera Mandiri adalah satu-satunya desa mandiri yang ada
di Kalimantan Barat. Desa mandiri itu adalah status desa yang tertinggi,
semuanya lengkap, selain itu ada desa maju, desa berkembang dan desa tertinggal
dan desa sangat tertinggal,” jelas dia.
Dirinya berjanji akan memberikan insentif atau program
sekitar Rp300-Rp400 juta kepada Kepala Desa yang bisa mengubah status desanya
dari desa tertinggal menjadi desa mandiri.
“Yang tetap mempertahankan desanya tertinggal dan sangat
tertinggal, biarkan, jangan diurus dulu, karena Kepala Desa dan masyarakatnya
tak mau maju. Pendamping desa juga harus jeli, jangan hanya damping saja, tak
tau bagaimana mewujudkan desa mandiri, karena Desa Sutera Mandiri itu yang
berperan adalah pendamping desa,” tukasnya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini juga mengungkap
bahwa sekitar 20 persen belanja langsung dari APBD Provinsi tahun 2020 akan
diarahkan untuk membangun 52 indikator desa mandiri.
“Yang menjadi tanggung jawab provinsi ada 17 indikator yang
berat-berat,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Midji juga menyampaikan program
Pemerintah Pusat hingga Provinsi salah satu prioritasnya adalah meningkat
bidang pendidikan.
“Pendidikan itu harus menjadi perhatian kita bersama, jangan
ada anak kita yang tidak tamat SMA, karena tahun depan untuk SMA dan SMK tidak
lagi membayar uang sekolah, akan digratiskan dan ditanggung oleh Pemerintah
Provinsi, selain itu yang tak mampu akan saya alokasikan anggaran sekolah bagi
anak yang tak mampu, kalau bapak mau mengubah ekonomi keluarga tidak ada lain selain
memperhatikan pendidikan anak-anak kita. Kalau kita mau bahagia di masa tua,
maka pendidikan anak harus diperhatikan,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan Pemkab Kubu Raya agar usulan-usulan
yang ada di Musrenbang RKPD tahun 2020 yang bisa disinergikan dengan provinsi
supaya cepat disampaikan.
“Bagian kinerja dinas-dinas, kita akan prioritaskan dari
hasil musrenbang Kabupaten Kubu Raya akan kita sinergikan dengan provinsi. Kalau
Pemerintah Kubu Raya bisa mencarikan lahan, akan saya bangun sekolah unggulan,
karena setiap kabupaten direncanakan akan saya bangun sekolah unggulan, untuk
tahun ini Kabupaten Sambas dan Mempawah,” jelasnya.
Ia juga meminta kepada Camat untuk mendata sekitar 50 rumah
yang tak layak huni untuk dilakukan perehaban.
“Tapi utamakan rumah-rumah pinggiran, kasih tau
saja ke saya,” pungkasnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini