Wali Kota Pontianak Nyatakan Sikap Keberatan Penayangan Film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’

Layangkan Surat Keberatan ke KPID Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melayangkan surat keberatan kepada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Barat (Kalbar) terkait rencana pemutaran film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ di bioskop Kota Pontianak.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sikap keberatan itu dituangkan dalam surat bernomor 800/357/DKI/2019 tanggal 26 April 2019, dengan tembusan disampaikan kepada Gubernur Kalbar, Pimpinan Manajemen Bioskop A Yani Megamall, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pontianak dan Ketua KPID Kota Pontianak.

Edi menegaskan, pihaknya keberatan atas pemutaran film tersebut serta meminta KPID Kalbar menutup akses informasi terhadap film itu, baik melalui media cetak, media sosial maupun media massa yang ada di Kota Pontianak.

Baca Juga :  Posyandu Mekar Sari Pontianak Nominator Pelaksana Terbaik Posyandu Tingkat Nasional

“Sebab film itu memberikan dampak yang negatif pada perilaku sosial masyarakat terutama adanya perilaku seksual yang menyimpang serta akan mempengaruhi cara pandang masyarakat khususnya generasi muda,” ujarnya, Jumat (26/4/2019).

Selain itu, lanjut Edi, film kontroversial itu dinilai bertentangan dengan nilai-nilai agama. Dampak lainnya bisa mempengaruhi generasi muda berperilaku menyimpang.

“Dikuatirkan muncul anggapan bahwa perilaku yang ditayangkan dalam film itu menjadi hal yang biasa di masyarakat. Itu yang tidak kita inginkan,” tegasnya.

Baca Juga :  Polda Kalbar Gagalkan Rencana Pengiriman 21 PMI Ilegal ke Malaysia Melalui Jalur Tikus

Menurut orang nomor satu di Kota Pontianak ini, pihaknya sedang gencar menggalakkan program yang bertujuan mencegah dan melindungi masyarakat dari kekerasan dalam keluarga, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.

“Serta hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan dalam masyarakat, dengan tujuan akhir untuk menjaga keutuhan dan ketahanan keluarga,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, film Kucumbu Tubuh Indahku menuai penolakan di beberapa daerah. Bahkan muncul petisi penolakan penayangan film itu di sejumlah daerah lantaran dinilai bertentangan dengan nilai agama dan berdampak buruk bagi generasi muda. (jim/humpro)

Comment