Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 29 April 2019 |
KalbarOnline, Nasional
– Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan mengatakan bahwa Kalbar
merupakan sebuah provinsi yang sangat luas wilayahnya dan menjadi provinsi ke empat
setelah Provinsi Papua, Provinsi Kaltim dan Provinsi Kalteng, tapi minim
anggaran pembangunannya hanya sekitaran Rp5,2 triliun.
Hal itu disampaikan Ria Norsan dalam seminar hasil Kuliah
Kerja Dalam Negeri (KKDN) Fakultas Teknologi Pertahanan Universitas Perhananan tahun
anggaran 2019 di auditorium Unhan, Bogor, Senin (29/4/2019).
Saat ini, lanjut dia, Provinsi Kalbar memiliki 12 Kabupaten
dan 2 Kota yang memiliki 174 kecamatan, 109 kelurahan dan 3.210 desa.
“Wilayah kita luas, tapi anggaran pembangunannya hanya Rp5,2
triliun sehingga anggaran ini tidak memadai untuk membangun Provinsi Kalbar
yang miliki luas wilayahnya 4 kali pulau Jawa,” kata Ria Norsan.
Selain wilayah yang luas, Provinsi Kalbar juga berbatasan
langsung dengan negara Malaysia yang dapat diakses melalui jalan darat.
Orang nomor dua di Bumi Tanjungpura ini mengungkap, Provinsi
Kalbar sedang memprioritaskan pembangunan infrastruktur, namun dana pembangunan
dibandingkan dengan provinsi di Pulau Kalimantan itu masih tidak memadai.
“Anggaran kita hanya Rp 5,2 triliun untuk membangun wilayah
yang luas. Anggaran ini sangat tidak memadai,” ungkapnya.
Ke depan, pembangunan ini akan menjadi fokus, maka saat ini
Pemprov Kalbar sedang melakukan kajian atau mempersiapkan untuk pemekaran
Provinsi Kapuas Raya (PKR).
“Mudah-mudahan, tahun kedua kami menjabat sebagai Gubernur
dan Wagub Kalbar, proses pemekaran PKR dapat terwujud,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan jika Provinsi Kalbar sudah dimekarkan
menjadi 2 provinsi, maka fokus pembangunan akan menjadi terfokus di wilayah
masing-masing.
Sementara materi-materi yang disampaikan pihak Unhan,
menurutnya sangat bagus sekali dan di Provinsi Kalbar yang akan dan mungkin
harus diwaspadai adalah perang semesta dengan negara lain yang akan menguasai
Provinsi Kalbar terkait sumber daya alam.
“Sumber daya alam Kalbar menjadi Incaran negara lain untuk
dikuasai,” ujarnya.
Kemudian, Provinsi Kalbar memiliki potensi sumber daya alam
yang cukup banyak guna mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
perekonomian dan sumber daya alam yang ada agar selalu dikelola dan dijaga
dengan baik demi keberlangsungan kehidupan masyarakat ke depan.
“Guna mengelola dan menjadi sumber daya alam yang ada yang
diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat meliputi penyiapan kawasan
strategis provinsi dan membangun hilirisasi industri,” ingatnya.
Sesuai RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) Provinsi Kalbar
sesuai Perda nomor 10 tahun 2014 yakni kawasan strategis provinsi adalah
wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau
lingkungan.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
meliputi; kawasan metropolitan, Pontianak meliputi Kota Pontianak dan
sekitarnya dengan sektor unggulan perdagangan dan jasa, industri dan pariwisata.
Kawasan pelabuhan, Kecamatan Sungai Kunyit dan sekitarnya
dengan sektor unggulan industri. Kawasan Industri Tayan dengan sektor unggulan
pertambangan, perkebunan dan industri.
Kawasan Industri Semparuk dengan sektor unggulan pertanian
dan industri. Kawasan Industri Tanjung Api dengan sektor unggulan pertambangan.
Kawasan Industri Mandor dengan sektor unggulan karet, kelapa sawit dan
pertambangan.
Kawasan Industri Matan Hilir Selatan dan Kendawangan dengan
sektor unggulan pertambangan, perkebunan, dan industri. Kawasan pertambangan
bauksit di Kabupaten Sanggau, Ketapang, Landak dan Mempawah dengan sektor
unggulan pertambangan. Kawasan pertambangan batubara di Kabupaten Melawi,
Sintang dan Kapuas Hulu dengan sektor unggulan pertambangan.
Kawasan Pariwisata Pasir Panjang dan sekitarnya di Kota
Singkawang dan Kabupaten Bengkayang dengan sektor unggulan pariwisata, industri
dan perikanan. Kawasan Manismata-Sukaramai dengan sektor unggulan perkebunan
dan industri. Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Kayong Utara
dan Kabupaten Ketapang dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata. (*/Fai)
KalbarOnline, Nasional
– Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan mengatakan bahwa Kalbar
merupakan sebuah provinsi yang sangat luas wilayahnya dan menjadi provinsi ke empat
setelah Provinsi Papua, Provinsi Kaltim dan Provinsi Kalteng, tapi minim
anggaran pembangunannya hanya sekitaran Rp5,2 triliun.
Hal itu disampaikan Ria Norsan dalam seminar hasil Kuliah
Kerja Dalam Negeri (KKDN) Fakultas Teknologi Pertahanan Universitas Perhananan tahun
anggaran 2019 di auditorium Unhan, Bogor, Senin (29/4/2019).
Saat ini, lanjut dia, Provinsi Kalbar memiliki 12 Kabupaten
dan 2 Kota yang memiliki 174 kecamatan, 109 kelurahan dan 3.210 desa.
“Wilayah kita luas, tapi anggaran pembangunannya hanya Rp5,2
triliun sehingga anggaran ini tidak memadai untuk membangun Provinsi Kalbar
yang miliki luas wilayahnya 4 kali pulau Jawa,” kata Ria Norsan.
Selain wilayah yang luas, Provinsi Kalbar juga berbatasan
langsung dengan negara Malaysia yang dapat diakses melalui jalan darat.
Orang nomor dua di Bumi Tanjungpura ini mengungkap, Provinsi
Kalbar sedang memprioritaskan pembangunan infrastruktur, namun dana pembangunan
dibandingkan dengan provinsi di Pulau Kalimantan itu masih tidak memadai.
“Anggaran kita hanya Rp 5,2 triliun untuk membangun wilayah
yang luas. Anggaran ini sangat tidak memadai,” ungkapnya.
Ke depan, pembangunan ini akan menjadi fokus, maka saat ini
Pemprov Kalbar sedang melakukan kajian atau mempersiapkan untuk pemekaran
Provinsi Kapuas Raya (PKR).
“Mudah-mudahan, tahun kedua kami menjabat sebagai Gubernur
dan Wagub Kalbar, proses pemekaran PKR dapat terwujud,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan jika Provinsi Kalbar sudah dimekarkan
menjadi 2 provinsi, maka fokus pembangunan akan menjadi terfokus di wilayah
masing-masing.
Sementara materi-materi yang disampaikan pihak Unhan,
menurutnya sangat bagus sekali dan di Provinsi Kalbar yang akan dan mungkin
harus diwaspadai adalah perang semesta dengan negara lain yang akan menguasai
Provinsi Kalbar terkait sumber daya alam.
“Sumber daya alam Kalbar menjadi Incaran negara lain untuk
dikuasai,” ujarnya.
Kemudian, Provinsi Kalbar memiliki potensi sumber daya alam
yang cukup banyak guna mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
perekonomian dan sumber daya alam yang ada agar selalu dikelola dan dijaga
dengan baik demi keberlangsungan kehidupan masyarakat ke depan.
“Guna mengelola dan menjadi sumber daya alam yang ada yang
diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat meliputi penyiapan kawasan
strategis provinsi dan membangun hilirisasi industri,” ingatnya.
Sesuai RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) Provinsi Kalbar
sesuai Perda nomor 10 tahun 2014 yakni kawasan strategis provinsi adalah
wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau
lingkungan.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
meliputi; kawasan metropolitan, Pontianak meliputi Kota Pontianak dan
sekitarnya dengan sektor unggulan perdagangan dan jasa, industri dan pariwisata.
Kawasan pelabuhan, Kecamatan Sungai Kunyit dan sekitarnya
dengan sektor unggulan industri. Kawasan Industri Tayan dengan sektor unggulan
pertambangan, perkebunan dan industri.
Kawasan Industri Semparuk dengan sektor unggulan pertanian
dan industri. Kawasan Industri Tanjung Api dengan sektor unggulan pertambangan.
Kawasan Industri Mandor dengan sektor unggulan karet, kelapa sawit dan
pertambangan.
Kawasan Industri Matan Hilir Selatan dan Kendawangan dengan
sektor unggulan pertambangan, perkebunan, dan industri. Kawasan pertambangan
bauksit di Kabupaten Sanggau, Ketapang, Landak dan Mempawah dengan sektor
unggulan pertambangan. Kawasan pertambangan batubara di Kabupaten Melawi,
Sintang dan Kapuas Hulu dengan sektor unggulan pertambangan.
Kawasan Pariwisata Pasir Panjang dan sekitarnya di Kota
Singkawang dan Kabupaten Bengkayang dengan sektor unggulan pariwisata, industri
dan perikanan. Kawasan Manismata-Sukaramai dengan sektor unggulan perkebunan
dan industri. Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Kayong Utara
dan Kabupaten Ketapang dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini