Pontianak    

Kalbar, Provinsi Luas yang Minim Anggaran Pembangunan

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 29 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Nasional

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan mengatakan bahwa Kalbar

merupakan sebuah provinsi yang sangat luas wilayahnya dan menjadi provinsi ke empat

setelah Provinsi Papua, Provinsi Kaltim dan Provinsi Kalteng, tapi minim

anggaran pembangunannya hanya sekitaran Rp5,2 triliun.

Hal itu disampaikan Ria Norsan dalam seminar hasil Kuliah

Kerja Dalam Negeri (KKDN) Fakultas Teknologi Pertahanan Universitas Perhananan tahun

anggaran 2019 di auditorium Unhan, Bogor, Senin (29/4/2019).

Saat ini, lanjut dia, Provinsi Kalbar memiliki 12 Kabupaten

dan 2 Kota yang memiliki 174 kecamatan, 109 kelurahan dan 3.210 desa.

“Wilayah kita luas, tapi anggaran pembangunannya hanya Rp5,2

triliun sehingga anggaran ini tidak memadai untuk membangun Provinsi Kalbar

yang miliki luas wilayahnya 4 kali pulau Jawa,” kata Ria Norsan.

Selain wilayah yang luas, Provinsi Kalbar juga berbatasan

langsung dengan negara Malaysia yang dapat diakses melalui jalan darat.

Orang nomor dua di Bumi Tanjungpura ini mengungkap, Provinsi

Kalbar sedang memprioritaskan pembangunan infrastruktur, namun dana pembangunan

dibandingkan dengan provinsi di Pulau Kalimantan itu masih tidak memadai.

“Anggaran kita hanya Rp 5,2 triliun untuk membangun wilayah

yang luas. Anggaran ini sangat tidak memadai,” ungkapnya.

Ke depan, pembangunan ini akan menjadi fokus, maka saat ini

Pemprov Kalbar sedang melakukan kajian atau mempersiapkan untuk pemekaran

Provinsi Kapuas Raya (PKR).

“Mudah-mudahan, tahun kedua kami menjabat sebagai Gubernur

dan Wagub Kalbar, proses pemekaran PKR dapat terwujud,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan jika Provinsi Kalbar sudah dimekarkan

menjadi 2 provinsi, maka fokus pembangunan akan menjadi terfokus di wilayah

masing-masing.

Sementara materi-materi yang disampaikan pihak Unhan,

menurutnya sangat bagus sekali dan di Provinsi Kalbar yang akan dan mungkin

harus diwaspadai adalah perang semesta dengan negara lain yang akan menguasai

Provinsi Kalbar terkait sumber daya alam.

“Sumber daya alam Kalbar menjadi Incaran negara lain untuk

dikuasai,” ujarnya.

Kemudian, Provinsi Kalbar memiliki potensi sumber daya alam

yang cukup banyak guna mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

perekonomian dan sumber daya alam yang ada agar selalu dikelola dan dijaga

dengan baik demi keberlangsungan kehidupan masyarakat ke depan.

“Guna mengelola dan menjadi sumber daya alam yang ada yang

diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat meliputi penyiapan kawasan

strategis provinsi dan membangun hilirisasi industri,” ingatnya.

Sesuai RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) Provinsi Kalbar

sesuai Perda nomor 10 tahun 2014 yakni kawasan strategis provinsi adalah

wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat

penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau

lingkungan.

Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

meliputi; kawasan metropolitan, Pontianak meliputi Kota Pontianak dan

sekitarnya dengan sektor unggulan perdagangan dan jasa, industri dan pariwisata.

Kawasan pelabuhan, Kecamatan Sungai Kunyit dan sekitarnya

dengan sektor unggulan industri. Kawasan Industri Tayan dengan sektor unggulan

pertambangan, perkebunan dan industri.

Kawasan Industri Semparuk dengan sektor unggulan pertanian

dan industri. Kawasan Industri Tanjung Api dengan sektor unggulan pertambangan.

Kawasan Industri Mandor dengan sektor unggulan karet, kelapa sawit dan

pertambangan.

Kawasan Industri Matan Hilir Selatan dan Kendawangan dengan

sektor unggulan pertambangan, perkebunan, dan industri. Kawasan pertambangan

bauksit di Kabupaten Sanggau, Ketapang, Landak dan Mempawah dengan sektor

unggulan pertambangan. Kawasan pertambangan batubara di Kabupaten Melawi,

Sintang dan Kapuas Hulu dengan sektor unggulan pertambangan.

Kawasan Pariwisata Pasir Panjang dan sekitarnya di Kota

Singkawang dan Kabupaten Bengkayang dengan sektor unggulan pariwisata, industri

dan perikanan. Kawasan Manismata-Sukaramai dengan sektor unggulan perkebunan

dan industri. Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Kayong Utara

dan Kabupaten Ketapang dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Dewan Minta Pemda Segera Atasi Banjir di Kota Ketapang : Persoalan Klasik
Senin, 29 April 2019
Artikel Sebelumnya
Kalbar, Provinsi Luas yang Minim Anggaran Pembangunan
Senin, 29 April 2019

Berita terkait