KalbarOnline, Ketapang – Nasib sial menimpa Aristo yang merupakan seorang karyawan di sebuah toko pertanian di Kecamatan Air Upas. Pemuda 21 tahun itu pada Senin (29/4/2019) lalu diperintahkan atasannya untuk mengirimkan sejumlah uang melalui Bank BRI cabang Air Upas.
Namun, pada hari itu, Aristo gagal melaksanakan tugas yang diketahui merupakan rutinitasnya sehari-hari. Bagaimana tidak, uang sejumlah Rp28 juta itu raib alias dicuri dari dalam jok motor milik Aristo sebagai tempat ia menyimpan uang tersebut.
Aristo yang ditemui KalbarOnline di kediamannya masih tampak terlihat syok. Meski demikian, perlahan-lahan dan secara rinci, Aristo menjelaskan kronologi raibnya uang milik bosnya itu.
Ia mengaku bahwa pada saat hendak menuju Bank BRI, ia sempat singgah di kantor Pos Air Upas untuk mengirim sejumlah uang ke keluarganya yang berada di Ketapang. Setelah semua urusannya beres, Aristo lantas menuju Bank BRI untuk mengirimkan uang tersebut. Namun ketika dirinya membuka jok motor, betapa kagetnya Aristo saat melihat uang milik bosnya itu raib.
“Pagi itu saya diperintahkan bos saya untuk mengirimkan uangnya melalui BRI. Ini merupakan kesekian kalinya saya yang dipercaya oleh bos untuk mengirimkan sejumlah uangnya. Sebelumnya sekitar 07:15 saya sempat ke BRI mengambil no antrean lalu saya pulang lagi ke toko bos. Kemudian sekitar pukul 08:00 saya disuruh bos dengan memberi uang sejumlah Rp28 juta untuk dikirim lewat BRI. Namun sebelum menuju BRI saya sempat singgah di Kantor CU Lantang Tipo untuk mengambil uang tabungan saya untuk saya kirim ke keluarga di Ketapang melalui Kantor Pos Air Upas. Pada waktu itu saya memarkirkan motor saya tepat di depan Kantor CU Lantang Tipo,” jelasnya.
“Setelah saya ambil uang saya di CU dan saya langsung ke kantor pos yang persis di samping Kantor CU tersebut untuk mengirim uang ke keluarga saya. Setelah selesai saya lakukan transaksi pengiriman, saya langsung menuju ke BRI. Setelah sampai di BRI saya kaget saat melihat uang yang saya simpan dalam jok motor saya hilang,” timpalnya.
Aristo yang dalam keadaan panik, lantas menghubungi sang ayah untuk meminta ditemani membuat laporan kehilangan di Polsek Marau.
“Saya panik. Lalu saya hubungi ayah saya untuk menemani saya segera membuat laporan kehilangan di Polsek Marau,” tandasnya.
Sementara Kapolsek Marau, Iptu I Ketut Agus Pasek Sudina, S.IK melalui Bhabinkamtibmas Brigadir Sardi turut membenarkan adanya laporan masuk ke Polsek tentang kehilangan sejumlah uang dalam jok motor oleh Aristo.
“Kasus kehilangan uang dalam jok tersebut sekarang dalam penangan Anggota Polsek Marau. Saat ini kami sedang mendalami kasus ini dengan melihat bukti-bukti di TKP (tempat kejadian perkara) salah satunya dengan melihat CCTV yang ada di kantor pos, kantor CU dan CCTV di rumah warga setempat,” pungkasnya. (Goda)
Comment