Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 02 Mei 2019 |
KalbarOnline, Ketapang
– Nasib sial menimpa Aristo yang merupakan seorang karyawan di sebuah toko
pertanian di Kecamatan Air Upas. Pemuda 21 tahun itu pada Senin (29/4/2019)
lalu diperintahkan atasannya untuk mengirimkan sejumlah uang melalui Bank BRI
cabang Air Upas.
Namun, pada hari itu, Aristo gagal melaksanakan tugas yang diketahui
merupakan rutinitasnya sehari-hari. Bagaimana tidak, uang sejumlah Rp28 juta
itu raib alias dicuri dari dalam jok motor milik Aristo sebagai tempat ia
menyimpan uang tersebut.
Aristo yang ditemui KalbarOnline di kediamannya masih tampak
terlihat syok. Meski demikian, perlahan-lahan dan secara rinci, Aristo
menjelaskan kronologi raibnya uang milik bosnya itu.
Ia mengaku bahwa pada saat hendak menuju Bank BRI, ia sempat
singgah di kantor Pos Air Upas untuk mengirim sejumlah uang ke keluarganya yang
berada di Ketapang. Setelah semua urusannya beres, Aristo lantas menuju Bank
BRI untuk mengirimkan uang tersebut. Namun ketika dirinya membuka jok motor, betapa
kagetnya Aristo saat melihat uang milik bosnya itu raib.
“Pagi itu saya diperintahkan bos saya untuk mengirimkan
uangnya melalui BRI. Ini merupakan kesekian kalinya saya yang dipercaya oleh
bos untuk mengirimkan sejumlah uangnya. Sebelumnya sekitar 07:15 saya sempat ke
BRI mengambil no antrean lalu saya pulang lagi ke toko bos. Kemudian sekitar
pukul 08:00 saya disuruh bos dengan memberi uang sejumlah Rp28 juta untuk dikirim
lewat BRI. Namun sebelum menuju BRI saya sempat singgah di Kantor CU Lantang Tipo
untuk mengambil uang tabungan saya untuk saya kirim ke keluarga di Ketapang
melalui Kantor Pos Air Upas. Pada waktu itu saya memarkirkan motor saya tepat
di depan Kantor CU Lantang Tipo,” jelasnya.
“Setelah saya ambil uang saya di CU dan saya langsung ke
kantor pos yang persis di samping Kantor CU tersebut untuk mengirim uang ke
keluarga saya. Setelah selesai saya lakukan transaksi pengiriman, saya langsung
menuju ke BRI. Setelah sampai di BRI saya kaget saat melihat uang yang saya
simpan dalam jok motor saya hilang,” timpalnya.
Aristo yang dalam keadaan panik, lantas menghubungi sang
ayah untuk meminta ditemani membuat laporan kehilangan di Polsek Marau.
“Saya panik. Lalu saya hubungi ayah saya untuk menemani saya
segera membuat laporan kehilangan di Polsek Marau,” tandasnya.
Sementara Kapolsek Marau, Iptu I Ketut Agus Pasek Sudina,
S.IK melalui Bhabinkamtibmas Brigadir Sardi turut membenarkan adanya laporan
masuk ke Polsek tentang kehilangan sejumlah uang dalam jok motor oleh Aristo.
“Kasus kehilangan uang dalam jok tersebut sekarang dalam
penangan Anggota Polsek Marau. Saat ini kami sedang mendalami kasus ini dengan
melihat bukti-bukti di TKP (tempat kejadian perkara) salah satunya dengan
melihat CCTV yang ada di kantor pos, kantor CU dan CCTV di rumah warga setempat,”
pungkasnya. (Goda)
KalbarOnline, Ketapang
– Nasib sial menimpa Aristo yang merupakan seorang karyawan di sebuah toko
pertanian di Kecamatan Air Upas. Pemuda 21 tahun itu pada Senin (29/4/2019)
lalu diperintahkan atasannya untuk mengirimkan sejumlah uang melalui Bank BRI
cabang Air Upas.
Namun, pada hari itu, Aristo gagal melaksanakan tugas yang diketahui
merupakan rutinitasnya sehari-hari. Bagaimana tidak, uang sejumlah Rp28 juta
itu raib alias dicuri dari dalam jok motor milik Aristo sebagai tempat ia
menyimpan uang tersebut.
Aristo yang ditemui KalbarOnline di kediamannya masih tampak
terlihat syok. Meski demikian, perlahan-lahan dan secara rinci, Aristo
menjelaskan kronologi raibnya uang milik bosnya itu.
Ia mengaku bahwa pada saat hendak menuju Bank BRI, ia sempat
singgah di kantor Pos Air Upas untuk mengirim sejumlah uang ke keluarganya yang
berada di Ketapang. Setelah semua urusannya beres, Aristo lantas menuju Bank
BRI untuk mengirimkan uang tersebut. Namun ketika dirinya membuka jok motor, betapa
kagetnya Aristo saat melihat uang milik bosnya itu raib.
“Pagi itu saya diperintahkan bos saya untuk mengirimkan
uangnya melalui BRI. Ini merupakan kesekian kalinya saya yang dipercaya oleh
bos untuk mengirimkan sejumlah uangnya. Sebelumnya sekitar 07:15 saya sempat ke
BRI mengambil no antrean lalu saya pulang lagi ke toko bos. Kemudian sekitar
pukul 08:00 saya disuruh bos dengan memberi uang sejumlah Rp28 juta untuk dikirim
lewat BRI. Namun sebelum menuju BRI saya sempat singgah di Kantor CU Lantang Tipo
untuk mengambil uang tabungan saya untuk saya kirim ke keluarga di Ketapang
melalui Kantor Pos Air Upas. Pada waktu itu saya memarkirkan motor saya tepat
di depan Kantor CU Lantang Tipo,” jelasnya.
“Setelah saya ambil uang saya di CU dan saya langsung ke
kantor pos yang persis di samping Kantor CU tersebut untuk mengirim uang ke
keluarga saya. Setelah selesai saya lakukan transaksi pengiriman, saya langsung
menuju ke BRI. Setelah sampai di BRI saya kaget saat melihat uang yang saya
simpan dalam jok motor saya hilang,” timpalnya.
Aristo yang dalam keadaan panik, lantas menghubungi sang
ayah untuk meminta ditemani membuat laporan kehilangan di Polsek Marau.
“Saya panik. Lalu saya hubungi ayah saya untuk menemani saya
segera membuat laporan kehilangan di Polsek Marau,” tandasnya.
Sementara Kapolsek Marau, Iptu I Ketut Agus Pasek Sudina,
S.IK melalui Bhabinkamtibmas Brigadir Sardi turut membenarkan adanya laporan
masuk ke Polsek tentang kehilangan sejumlah uang dalam jok motor oleh Aristo.
“Kasus kehilangan uang dalam jok tersebut sekarang dalam
penangan Anggota Polsek Marau. Saat ini kami sedang mendalami kasus ini dengan
melihat bukti-bukti di TKP (tempat kejadian perkara) salah satunya dengan
melihat CCTV yang ada di kantor pos, kantor CU dan CCTV di rumah warga setempat,”
pungkasnya. (Goda)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini